RealEstat.id (Jakarta) – Pengembang properti yang berbasis di Singapura, Selo Group, memberdayakan masyarakat di Indonesia dengan meluncurkan situs e-commerce barunya yaitu Selo Footprints.
Memahami pentingnya peran pengrajin dan usahawan lokal, Selo menciptakan platform ini untuk mendukung sejumlah usaha kecil yang memberikan kontribusi pada budaya dan perekonomian daerah. Situs ecommerce Selo akan diluncurkan di Indonesia mulai Juni, dengan rencana perluasan jangkauan ke pasar luar negeri pada kuartal III 2021.
Andrew Corkery, CEO Selo Group mengatakan, semua orang di seluruh dunia telah merasakan dampak dari pandemi COVID-19 di beberapa hal, dampak yang sangat besar dirasakan oleh usaha kecil di daerah-daerah seperti di Bali dan sekitarnya yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.
Baca Juga: Selo Group Ajak Developer Kembangkan Pembangunan Regeneratif
“Berbelanja dari industri lokal turut mendukung keberlanjutan, membangun semangat komunitas dan menciptakan peluang ekonomi bagi semua orang. Di Selo, kepedulian kami terhadap komunitas dan pembangunan regeneratif menginspirasi kami untuk mengangkat usaha lokal di Indonesia yang menawarkan produk-produk menarik,” tutur Andrew Corkery.
Situs e-commerce Selo Footprints milik Selo menampilkan berbagai pilihan produk yang dapat dikirim ke belahan dunia manapun, mulai dari produk komunitas dan hasil kerja sama dengan bisnis ramah lingkungan hingga makanan seperti selai.
Produk-produk tersebut adalah buatan tangan pengrajin lokal Indonesia, seperti Vividerm yang menghasilkan produk tabir surya alami dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan Yanami Juan Home and Gallery yang membuat lukisan pada tas jinjing, syal dan barang barang lainnya.
Baca Juga: Strategi Daur Ulang Selo Group Kurangi 93% Sampah ke Tempat Pembuangan Akhir
Pembeli juga dapat menemukan pakaian, produk wellness dan aksesoris olahraga yang merupakan buatan tangan para pengrajin lokal, termasuk deep tissue bamboo surf roller yang dirancang sebagai alat pijat mandiri setelah berolah raga.
Para pengrajin tersebut adalah bagian penting dari usaha komunitas lokal Indonesia. Contohnya Du Anyam yang mempromosikan budaya kerajinan anyaman dari para perempuan berbakat ke masyarakat di seluruh Indonesia dan belahan dunia lain. Du Anyam berupaya untuk memberdayakan perempuan dengan membantu mereka agar dapat memberikan kontribusi dalam perekonomian keluarga mereka, sehingga memberikan perubahan positif untuk keluar dari kemiskinan.
Di desa Sembalun, Lombok Timur, Sembahulun Handmade memberdayakan perempuan dan membuat produk kerajinan tangan dari kain yang ditenun tangan menggunakan pewarna alami. Berlokasi di Bali, Awani memproduksi selai buah tropis yang berhasil memenangkan penghargaan internasional, mengambil buah-buahan tropis terbaik dari petani terpercaya di seluruh Indonesia dengan proses pengawetan tanpa mesin. Awani mendukung pengrajin Bali dengan mengemas makanannya dalam kain batik dan wadah anyaman buatan tangan.
Baca Juga: Selo Group Dukung Program Keberlanjutan di Lombok
Sebagai bagian dari upaya regeneratif berkelanjutannya, Selo bermitra dengan beberapa merek yang memiliki produk berkelanjutan di Indonesia seperti Coconesia, Pinalo, Vividerm, IndoSole dan Awani. Situs Selo Footprints menampilkan produk-produk mereka dengan harga terjangkau di mana pembeli juga dapat menyisihkan keuntungan ke salah satu yayasan nirlaba yang merupakan mitra Selo.
Melalui Program Selo Footprints, Selo Group telah bekerja keras selama lebih dari 12 tahun untuk mendukung komunitas lokal di Indonesia. Selo menyediakan keberlangsungan lapangan pekerjaan untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Selong Belanak, Lombok, serta memberi bantuan bencana alam.
Selo berkoordinasi dan berpartisipasi dalam aksi bersih pantai, mendukung sekolah lokal dengan mendirikan klub olahraga dan menyediakan infrastruktur penting seperti tangka air dan internet. Selo juga merupakan anggota Selong Belanak Community Association yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan, pengelolaan sampah dan pengembangan komunitas.