Sektor Industri di Jabodetabek dan Sekitarnya Cetak Rekor Tertinggi Dalam Lima Tahun Terakhir

Data Knight Frank Indonesia menyebut, hingga Semester I 2024, total pasokan lahan industri di Jabodetabek, Sukabumi, dan Subang mencapai 15.609 hektare.

Industri otomotif. (Foto: Pixabay)
Industri otomotif. (Foto: Pixabay)

RealEstat.id (Jakarta) – Sektor industri di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya (Sukabumi, Subang, Karawang, Sukabumi, Purwakarta, dan Cilegon) kembali menorehkan performa gemilang di Semester I 2024.

Di paruh pertama 2024 saja, penjualan lahan industri di kawasan ini menyentuh angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, dengan permintaan lahan berada di kisaran 63,38%.

Data Knight Frank Indonesia menyebut, hingga Semester I 2024, total pasokan lahan industri di area Jabodetabek, Sukabumi, dan Subang mencapai 15.609 hektare, dengan penyerapan sebesar 235 hektare.

Baca Juga: Indonesia Jadi Destinasi Utama Perusahaan Manufaktur Dunia, Ini Alasannya!

Kawasan Bekasi dan Karawang masih menjadi penyerap tertinggi di Jabodetabek dengan porsi 43%. Sementara itu, Subang saat ini memiliki serapan tertinggi di luar Jabodetabek.

Syarifah SyaukatSenior Research Advisor Knight Frank Indonesia menjelaskan, faktor yang menjadi generator dalam performa sektor industri adalah active occupier yang datang dari sektor‐sektor unggulan, seperti otomotif, data center, dan fast-moving consumer goods (FMCG).

"Otomotif menjadi penyerap lahan terbanyak saat ini. Selain di Jabodetabek, sektor otomotif juga menyerap banyak lahan di wilayah Subang," tutur Syarifah Syaukat.

Riset Knight Frank memperlihatkan, pengembangan dan produksi kendaraan listrik menjadi pendorong penyerapan lahan yang agresif di awal tahun ini.

Baca Juga: Kawasan Industri Jabodetabek: Koridor Timur Jakarta Kuasai Pasokan

Sementara itu, data center juga terus aktif menyerap lahan di Jabodetabek dalam tiga tahun terakhir, dengan penyerapan mencapai 13% di Semester I 2024.

"Perluasan wilayah industri di luar Jabodetabek memang saat ini cukup masif, mulai dari Subang, Sukabumi, sampai ke beberapa titik di Jawa Tengah," jelas Sari, sapaan akrab Syarifah Syaukat.

Lebih lanjut, dia menerangkan, dengan infrastruktur yang link and match, menjadikan konektivitas antar wilayah di Pulau Jawa menjadi tulang punggung yang kokoh untuk operasional kegiatan industri.

"Harga lahan industri terpantau masih stabil, bahkan cenderung mulai meningkat, terutama di koridor timur Jabodetabek," jelasnya.

Baca Juga: Bekasi dan Karawang Dominasi Pasokan Lahan Kawasan Industri di 2024, Data Center Tak Lagi Jadi Primadona

Sementara itu, Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia menyebut, performa sektor industri terus memberikan harapan positif dengan rekam jejaknya yang tangguh dalam lima tahun terakhir, tidak hanya di Jabodetabek tapi mulai meluas ke wilayah sekitarnya.

Dia menjelaskan, pengembangan dan produksi kendaraan listrik, menjadi katalisator pertumbuhan yang agresif pada sektor otomotif memperkuat ketangguhan performa sektor industri.

"Kendati demikian, sektor industri masih tetap harus waspada di tengah daya beli masyarakat yang tengah melemah saat ini,” pungkas Willson Kalip

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)