SCG Indonesia Catatkan Penjualan Rp4,2 Triliun di Q1-2020

Pada Q1/2020, SCG Indonesia memiliki mencatatkan aset sebesar Rp36,5 triliun (USD2,2 miliar), atau meningkat 64% dibandingkan tahun sebelumnya.

Roongrote Rangsiyopash, CEO SCG.
Roongrote Rangsiyopash, CEO SCG.

RealEstat.id (Jakarta) - Perusahaan konglomerasi asal Thailand, SCG, mengumumkan angka pendapatan selama kuartal I-2020 tidak berubah signifikan dari kuartal sebelumnya. Hasil operasi perusahaan yang belum diaudit untuk Q1/2020 mencatat pendapatan dari penjualan sebesar Rp47,8 triliun (USD3,4 miliar), penurunan pendapatan 6% (y-o-y) yang diakibatkan dari penurunan harga bahan kimia karena permintaan global yang melemah. 

“Namun, angka pendapatan tidak jauh berbeda dengan kuartal sebelumnya, dengan peningkatan pendapatan dari bisnis semen dan bahan bangunan serta kemasan yang mengimbangi penurunan pada bisnis bahan kimia. Sementara itu, laba untuk periode ini mencapai Rp3,2 triliun (USD 223 juta) dengan penurunan 40% (y-o-y) dan 2% (q-o-q),” ungkap Presiden dan CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id.

Baca Juga: Penjualan Sharp Indonesia Tumbuh Hingga 155% di Tengah Wabah COVID-19

Di sisi lain, imbuhnya, mengacu pada performa bisnis SCG di luar Thailand, SCG mencatatkan pendapatan sebesar Rp20,2 triliun (USD1,4 miliar) atau 42% dari total pendapatan dari penjualan, meningkat 3% (y-o-y). Per 31 Maret 2020, total aset SCG mencapai Rp352 triliun (USD21,7 miliar), sedangkan total aset SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand) berjumlah Rp121,2 triliun (USD7,5 miliar), yaitu 34 % dari total aset konsolidasi SCG.

Aset Capai Rp36,5 Triliun
Khusus untuk bisnis di Indonesia, pada Q1/2020, SCG memiliki mencatatkan aset sebesar Rp36,5 triliun (USD2,2 miliar), atau meningkat 64% (y-o-y) yang diperoleh sebagian besar dari bisnis kemasan. Sedangkan pendapatan dari penjualan di Indonesia pada periode ini tercatat sebesar Rp4,2 triliun (USD297 juta) yaitu terjadi peningkatan 35% (y-o-y) yang diperoleh dari bisnis kemasan.

Oleh karena situasi pandemi COVID-19 saat ini, SCG menerapkan pedoman manajemen kelangsungan bisnis sepenuhnya. SCG mengambil langkah-langkah pencegahan untuk membantu memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemangku kepentingan dengan menerapkan pembatasan sosial dan memanfaatkan teknologi digital untuk membantu karyawan saat bekerja dari rumah. 

Baca Juga: Tyas Sudaryomo: Crown Group Indonesia Bidik Tiga Segmen Pembeli Properti

Selain itu, SCG melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi telah memberikan donasi berupa alat pelindung diri, disinfektan, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan untuk para tenaga kesehatan di rumah sakit dan masyarakat kabupaten Sukabumi khususnya desa yang berada di sekitar SCG beroperasi yaitu desa Sinaresmi, Sukamaju, Kebonmanggu, Wangunreja, dan Tanjungsari.

SCG mendorong semua sektor untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular guna mencapai keberlanjutan sumber daya global dengan menjadi tuan rumah “SCG SD Symposium Indonesia 2020” yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia dengan tema Circular Economy: Collaboration for Action. Lebih dari 300 pemimpin dari dunia bisnis, pemerintahan, akademik, dan generasi muda berpartisipasi pada forum yang telah menjadi platform untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman, praktik terbaik, serta dukungan untuk perubahan paradigma menuju keberlanjutan.

“Di tengah lingkungan yang tidak bersahabat, ekonomi global yang sedang dipengaruhi oleh pandemi COVID-19, SCG adalah salah satu perusahaan yang berupaya sebaik mungkin untuk mempertahankan hasil operasi Q1/2020 mendekati kuartal sebelumnya, bersama dengan karyawan, mitra, dan masyarakat untuk melewati masa-masa sulit ini, meskipun dampak COVID -19 pada bisnis muncul pada bulan Maret,” lanjut Roongrote Rangsiyopash. 

Baca Juga: Hadirkan “Tempat Singgah Pejuang Medis” Habitat for Humanity Gandeng OYO

Perusahaan ini, imbuhnya, memiliki dedikasi yang kuat untuk secara proaktif dan cepat menjaga bisnis tetap berjalan sesuai dengan perencanaan manajemen kelangsungan bisnis yang solid bersama dengan rencana tanggap darurat yang telah dipersiapkan secara intensif, serta kepatuhan penuh terhadap langkah-langkah kesehatan dan keselamatan dari pemerintah. Perusahaan ini telah memanfaatkan teknologi digital untuk membantu lebih dari 90% karyawan untuk bekerja dari rumah dan merampingkan manajemen rantai pasokan end-to-end guna memastikan pengiriman produk, layanan, dan solusi kepada pelanggan dengan cara yang nyaman dan aman. 

“Perusahaan juga mencari peluang baru untuk melayani kebutuhan yang kian berkembang, seperti mengubah penjualan menjadi penjualan online atau mengkatalisasi penggunaan Blockchain untuk pengadaan, penagihan, dan pembayaran dengan mitra. Hal ini terus dilakukan untuk mempertahankan posisi keuangan yang kuat dan tetap terbiasa dengan tantangan jika situasi menjadi berkepanjangan,” katanya.

Baca Juga: Naik 7,2%, Intiland Bukukan Pendapatan Usaha Rp2,7 Triliun di 2019

Pada situasi saat ini, dengan semangat Passion for Better, SCG akan terus menghadirkan solusi, produk, dan layanan dari tiga unit bisnisnya. Pada bisnis kemasan, perusahaan tetap menyediakan produk dan layanan pengemasan terintegrasi untuk para pelanggan dengan cepat dan tepat waktu demi memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, terutama lonjakan pengiriman makanan dan belanja online. 

Untuk bisnis semen dan bahan bangunan, SCG mempercepat platform e-commerce ritel dan memperbanyak saluran penjualan seperti melalui situs web, aplikasi, dan media sosial. Sementara, bisnis bahan kimia berfokus pada penerapan strategi bisnis yang bertujuan mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing dalam lingkungan yang bergejolak dan penuh tantangan.

200 Perusahaan, 57.000 Karyawan
SCG, merupakan salah satu grup konglomerasi terkemuka di kawasan ASEAN, terdiri dari tiga bisnis utama, yakni: Cement-Building MaterialsChemicals, dan Packaging. Melalui lebih dari 200 perusahaan dan sekitar 57.000 karyawan, SCG menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan konsumen saat ini dan masa depan.

SCG memulai operasi bisnis di Indonesia sejak 1995 dengan bisnis perdagangan dan secara bertahap mengembangkan investasinya dalam bisnis yang berbeda pada industri cement-building materialschemicals, dan packaging. Hingga hari ini, memiliki total 30 perusahaan di seluruh Indonesia dan memiliki lebih dari 8.300 karyawan.

Baca Juga: Website Nuvasa Bay Raih Gold Medal di Ajang PR Indonesia Award

SCG menawarkan variasi produk dan layanan premium. Produk yang ditawarkan adalah produk struktural di bawah merek ‘SCG’ termasuk Semen SCG, bata ringan SCG Smartblock, SCG pipe dan precast, beton siap pakai ‘Jayamix by SCG’,  dinding keramik, lantai, dan keramik atap di bawah merek ‘KIA’. SCG juga menawarkan produk PVC resin, corrugated containers, dan kemasan offset printing. SCG juga menawarkan produk Gypsum, semen fiber dan produk kimia upstream-downstream dari bisnis joint-venture dengan mitra industri Indonesia ternama. 

Selain itu, SCG juga memiliki bisnis distribusi bahan bangunan dan layanan terminal dermaga yang mendukung penjualan dan logistik untuk bisnis di seluruh Indonesia.

Berita Terkait

Kota Deltamas (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Kota Deltamas (Foto: Dok. Sinar Mas Land)
Groundbreaking Learning Center dan Dormitory BTN di Bandung, Kamis, 17 Oktober 2024. (Foto: Dok. Bank BTN)
Groundbreaking Learning Center dan Dormitory BTN di Bandung, Kamis, 17 Oktober 2024. (Foto: Dok. Bank BTN)
Dari kiri ke kanan: Arvin Hartanto, Direktur Keuangan Greenwoods; Arie Noegroho, Head of Corporate Investment Greenwoods; Dyah Rahadyannie, Direktur Pengelolaan Bisnis dan HC PPRO; Rudi Nugroho, Direktur Utama Greenwoods; Danniel Moeis, Managing Director PPRO; Ayunita Permatasari, Head of Business Strategy PPRO; dan Agni Kudang Radityatama, General Manager PPRO berfoto bersama usai melakukan penandatanganan Term Sheet, Rabu 8 Oktober 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Arvin Hartanto, Direktur Keuangan Greenwoods; Arie Noegroho, Head of Corporate Investment Greenwoods; Dyah Rahadyannie, Direktur Pengelolaan Bisnis dan HC PPRO; Rudi Nugroho, Direktur Utama Greenwoods; Danniel Moeis, Managing Director PPRO; Ayunita Permatasari, Head of Business Strategy PPRO; dan Agni Kudang Radityatama, General Manager PPRO berfoto bersama usai melakukan penandatanganan Term Sheet, Rabu 8 Oktober 2024. (Foto: Istimewa)
Penyerahan secara simbolis 1.000 paket bantuan stunting dari Vega Violetta Puspa, Direktur PT Jababeka Infrastruktur (kiri) kepada Dedy Supriyadi selaku PJ Bupati Bekasi, di sela peluncuran Program Getas (Gerakan Sehat Atasi Stunting) di President University, Jababeka Cikarang, Rabu, 16 Oktober 2024. (Foto: Realestat.id)
Penyerahan secara simbolis 1.000 paket bantuan stunting dari Vega Violetta Puspa, Direktur PT Jababeka Infrastruktur (kiri) kepada Dedy Supriyadi selaku PJ Bupati Bekasi, di sela peluncuran Program Getas (Gerakan Sehat Atasi Stunting) di President University, Jababeka Cikarang, Rabu, 16 Oktober 2024. (Foto: Realestat.id)