Perkembangan Kawasan Industri Dipacu Pembangunan Dua Pelabuhan Baru

Adanya pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, Bandara, dan pelabuhan, juga turut mendorong pengembangan kawasan industri.

Pelabuhan laut (Foto: Dok. Pixabay.com)
Pelabuhan laut (Foto: Dok. Pixabay.com)

RealEstat.id (Jakarta) – Pasokan lahan kawasan industri hingga saat ini masih terlihat konsisten, terutama di kawasan Koridor Timur Jakarta, yang meliputi Karawang hingga Purwakarta serta Subang.

Sementara itu, di kawasan koridor barat Jakarta, pembangunan kawasan industri terjadi di wilayah Serang, Banten. Semua perkembangan ini dipacu oleh ekspansi dua pelabuhan, yaitu Pelabuhan Bojonegara di Serang dan Pelabuhan Patimban di Subang.

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan bahwa wilayah timur Jakarta terus berperan sebagai pusat untuk industri dengan teknologi tinggi, otomotif, dan industri ramah lingkungan.

Baca Juga: Koridor Timur Jakarta: Primadona Sektor Industri di 2023

Kendati demikian, tingginya permintaan akan lahan di daerah tersebut telah menyebabkan kelangkaan lahan, terutama di Bekasi. Akibatnya, pertumbuhan industri beralih ke arah Karawang.

"Adanya pengembangan infrastruktur seperti jalan tol, Bandara, dan pelabuhan, juga turut mendorong pengembangan lebih lanjut ke arah timur, seperti Purwakarta dan Subang,” jelas Ferry Salanto.

Colliers Indonesia mencatat, saat ini area dengan ketersediaan lahan industri baru, paling sedikit berada di Bogor. Hal ini berkontribusi pada penentuan harga yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan area lain.

Bogor saat ini memang tidak dirancang sebagai pusat kegiatan industri. Sebaliknya, wilayah selatan Bodetabek (Bogor Depok Tangerang Bekasi) bergeser lebih jauh ke arah selatan menuju Sukabumi, yakni di sekitar lokasi Kawasan Industri Cikembar.

Baca Juga: Catat! Kawasan Industri di Pelabuhan Patimban Bakal Setara dengan Bekasi dan Karawang

Sementara itu, Bekasi yang merupakan area industri paling diminati, memiliki persediaan lahan yang sangat terbatas, tidak hanya karena kelangkaan bahan baku utama, yaitu tanah, tetapi juga karena peningkatan nilai komersial akibat ekspansi area perumahan dan komersial.

Terkait dengan Karawang, Purwakarta, dan Subang, yang saat ini memiliki persediaan lahan yang cukup untuk kegiatan industri, pengembangan pusat industri di wilayah sekitar Semarang juga turut berkontribusi pada penyebaran pembangunan di wilayah tersebut.

Melihat ke depan, kawasan industri yang sudah ada harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan industri teknologi tinggi, yang memerlukan dukungan infrastruktur yang kokoh, termasuk pasokan energi yang memadai untuk memfasilitasi operasinya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)