Pasar Ritel Jakarta dan Surabaya Masih Didominasi Kuliner dan Fesyen

Menurut Colliers Indonesia, evolusi konsep pusat perbelanjaan ini menjadi sebuah keharusan. Apa yang harus diubah?

Foto: Dok. Freepik.com
Foto: Dok. Freepik.com


RealEstat.id
 (Jakarta)
 – Konsultan properti Colliers Indonesia melihat aktivitas sewa-menyewa ruang ritel di Jakarta dan Surabaya tetap didominasi oleh industri makanan (kuliner) dan fesyen dari brand terkemuka.

Menurut Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, lonjakan permintaan dari penjual peranti elektronik, penyedia hiburan, serta operator yang berorientasi pada permainan anak-anak dan arena bermain, diproyeksikan akan terjadi pada periode yang akan datang di Jakarta.

"Sementara itu di pasar ritel Surabaya, peralatan rumah tangga dan interior, kecantikan, dan kesehatan akan terus melakukan ekspansi,” jelas Ferry Salanto.

Baca Juga: Tingkat Kekosongan Mal Strata-title Jakarta Naik Jadi 38,7%, Ini 'Biang Keroknya'

Evolusi pada komposisi penyewa yang dicapai melalui pembagian ruang yang luas menjadi toko-toko yang beroperasi di dalam mal memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan di masa depan.

"Bahkan, operasional beberapa penyewa utama dan juga toko-toko kecil lainnya telah membantu menaikkan tingkat hunian di Surabaya," katanya.

Dari sisi pemilik ruang ritel, evolusi yang terjadi dalam pusat perbelanjaan ini menjadi sebuah keharusan. Salah satunya dengan menyediakan pengalaman berbelanja yang baru dan menarik secara konsisten bagi pengunjung.

Pemilik pusat perbelanjaan diharapkan mampu memilih penyewa dan konsep toko yang mendorong rasa antusiasme dan keterlibatan yang lebih besar dalam pengalaman berbelanja para konsumen. Pasalnya, tenant-tenant inilah yang mampu menjadi magnet bagi para pengunjung.

Baca Juga: Jakarta Makin Macet Pasca-Pandemi, Apa Implikasinya Bagi Sektor Properti?

Pandangan optimistis ini turut tercermin pada jumlah pengunjung yang meningkat, permintaan ruang ritel yang lebih tinggi, dan peningkatan dalam tingkat penjualan di Jakarta dan Surabaya.

Akibatnya, pemilik pusat perbelanjaan di Jakarta—terutama yang memiliki tingkat kunjungannya tinggi—semakin mantap dalam keyakinan mereka saat menghitung biaya sewa. Hal ini membuat Colliers Indonesia memprediksi rerata sewa ruang ritel Jakarta naik sebesar 5% per tahun sepanjang 2023 - 2025.

"Sementara itu, untuk ritel di Surabaya, lonjakan permintaan dan penjualan diprediksi akan menambah keyakinan pada pemilik pusat perbelanjaan untuk menaikkan sewa sebesar 2% - 3% per tahun dari 2023 hingga 2025," pungkas Ferry.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)