OXO Group Indonesia Perkenalkan Konsep Wellness Living di Proyek Terbaru

Konsep wellness living yang diusung OXO Group Indonesia memadukan tradisi lawas dengan arsitektur modern, fasilitas mewah, dan layanan kesehatan.

Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia (Foto: Istimewa)
Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia (Foto: Istimewa)

RealEstat.id (Jakarta) – Pengembang properti inovatif, OXO Group Indonesia, memperkenalkan proyek baru yang mengangkat konsep wellness living pertama di Indonesia.

Diluncurkan di Bali pada pertengahan tahun 2025 ini, proyek visioner ini merupakan tolok ukur baru dalam kehidupan modern, di mana kesehatan bukan sekadar fasilitas, tetapi juga gaya hidup.

Untuk diketahui, pasar wellness real estate sedang berkembang pesat. Menurut Global Wellness Institute, industri ini tumbuh dari USD225 miliar di 2019 menjadi USD438 miliar di 2023, dan diprediksi akan melampaui USD913 miliar di 2028.

Hal ini wajar. Pasalnya, para konsumen di seluruh dunia makin memprioritaskan gaya hidup sehat, sehingga membutuhkan hunian yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan emosional.

Baca Juga: Sold Out dalam Sehari! OXO The Residences Cetak Sejarah Properti di Bali

Pendiri dan CEO OXO Group Indonesia, Johannes Weissenbaeck mengatakan, dengan makin banyaknya masyarakat yang mementingkan umur panjang, kesehatan mental, dan perawatan diri, hunian yang memerhatikan faktor kesehatan bukan barang mewah.

"Untuk itu, OXO Group Indonesia berada di garis depan dengan menghadirkan produk sejenis untuk kali pertama di Bali," tutur pria asal Austria ini.

Menurutnya, Bali telah lama menarik wisatawan yang mencari keseimbangan, ketenangan, dan kesehatan holistik. Namun, hingga saat ini, hunian yang berfokus pada kesehatan masih belum banyak dikembangkan.

Dengan proyek perintis ini, OXO Living mendefinisikan ulang lanskap real estat dengan mengintegrasikan pengalaman kesehatan kelas dunia ke dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Resmi Diperkenalkan, OXO The Residences Digadang Jadi Standar Baru Properti Bali

“Reputasi Bali sangat pantas menjadi pusat kesehatan global. Dengan lanskap subur, tradisi penyembuhan kuno, dan budaya kesehatan holistik yang berkembang pesat, Bali adalah lokasi sempurna untuk konsep inovatif ini,” kata Johannes Weissenbaeck.

Menurut data dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dirilis akhir 2024, jumlah wisatawan yang datang untuk wellness tourism di Bali meningkat hampir 30% dibanding 2023.

Dan ini tidak terbatas pada wisatawan mancanegara saja, tetapi wisatawan lokal yang mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik.

Menurut Johannes Weissenbaeck, konsep work-life balance yang semula sulit dipahami masyarakat, saat ini bahkan menjadi kebutuhan penting. Bali, imbuhnya, bukan lagi sekadar destinasi liburan, tetapi telah menjadi pusat gaya hidup.

Baca Juga: Kolaborasi OXO Group dan Alexis Dornier Hadirkan Hunian Berkonsep Neo Luxury di Bali

Banyak keluarga dari mancanegara mengambil 'family gap years' untuk recharging, merasakan budaya baru, dan mencari inspirasi, tanpa mengorbankan kualitas hidup dengan biaya yang tidak besar.

"Mereka banyak yang memilih untuk menukar ruang rapat dengan vila di tepi pantai, bekerja 80 jam seminggu dengan yoga pagi, dan rutinitas harian dengan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka," ungkapnya.

Menggabungkan praktik penyembuhan tradisional Bali dengan inovasi terbaru untuk memperpanjang usia, konsep wellness living yang diusung OXO Group Indonesia memadukan tradisi lawas dengan arsitektur modern, fasilitas mewah, dan layanan kesehatan.

Johannes mengatakan, wellness selalu menjadi pilar utama bagi OXO Group dalam mengembangkan produk properti, lewat inisiatif untuk menciptakan ruang yang menginspirasi dan menyehatkan.

Baca Juga: Tren Investasi Properti di Bali Bergeser, OXO Group Indonesia Tangkap Peluang

"Di OXO, kami percaya bahwa kata wellness bukanlah tambahan, melainkan menjadikannya bagian utama dari pemikiran, desain, dan pengalaman yang secara langsung memengaruhi cara hidup dan bekerja," katanya.

Lebih lanjut Johannes menuturkan, proyek OXO berikutnya merupakan babak baru dalam real estat gaya hidup, dan dia merasa bangga memperkenalkan komplek hunian berkonsep wellness living pertama di Indonesia.

Dia mengatakan, visi OXO adalah menciptakan hunian untuk berkembang secara fisik, mental, dan emosional, di tengah keindahan alam Bali.

“Sekali lagi, OXO mempelopori inovasi lifestyle real estate dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri di Bali dan sekitarnya,” pungkas Johannes.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Dari kiri ke kanan: Direktur utama PT Alam Kreasi Dharma Nusantara, Logito, Direktur Utama Citanusa Group, Nerisa Arviana dan Komisaris PT Alam Kreasi Dharma Nusantara, TanTjoe Liang usai melakukan ceremonial Soft Launching Grahayana Homes di Kantor Pemasaran Grahayana, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Dari kiri ke kanan: Direktur utama PT Alam Kreasi Dharma Nusantara, Logito, Direktur Utama Citanusa Group, Nerisa Arviana dan Komisaris PT Alam Kreasi Dharma Nusantara, TanTjoe Liang usai melakukan ceremonial Soft Launching Grahayana Homes di Kantor Pemasaran Grahayana, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Pembukaan Living World Grand Wisata pada Sabtu (22/02/2025). Dengan menghadirkan lebih dari 250 tenant, pusat perbelanjaan ini menjadi mall terbesar di Timur Bekasi. (Foto: RealEstat.id-Adhitya Putra)
Pembukaan Living World Grand Wisata pada Sabtu (22/02/2025). Dengan menghadirkan lebih dari 250 tenant, pusat perbelanjaan ini menjadi mall terbesar di Timur Bekasi. (Foto: RealEstat.id-Adhitya Putra)
Pavilion 120 PIK 2 menjadi gedung glulam pertama dan tertinggi di Indonesia. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Pavilion 120 PIK 2 menjadi gedung glulam pertama dan tertinggi di Indonesia. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Klaster Khione di kawasan Giantara Serpong City. (Foto: Istimewa)
Klaster Khione di kawasan Giantara Serpong City. (Foto: Istimewa)