Midas Touch: Jadi Pengusaha Properti Sukses dengan Metafora 5 Jari

Buku 'Midas Touch' membahas metafora lima jari yang melambangkan lima faktor yang harus dikuasai oleh pengusaha properti agar meraih kesuksesan.

Kris Banarto (Foto: Dok. RealEstat.id)
Kris Banarto (Foto: Dok. RealEstat.id)

RealEstat.id (Jakarta) - Pada suatu hari Dewa Bacchus kehilangan gurunya yang bernama Silenos. Sang guru berwujud setengah manusia dan setengah binatang, ia sudah tua dan pergi tanpa arah. Silenos lalu ditemukan petani Frigia dan menghantarnya ke Raja Midas. Dia diterima dengan baik oleh Raja Midas dan menginap beberapa hari. Selanjutnya Raja Midas mengantar pulang Silenos ke rumah Dewa Bacchus.

Untuk membalas kebaikan yang telah dilakukan Raja Midas, maka Dewa Bacchus memberikan penawaran kepada Raja Midas untuk meminta sesuatu. Raja Midas meminta apa yang disentuhnya menjadi emas dan Dewa Bacchus mengabulkannya. Benar saja, apa yang disentuh Raja Midas menjadi emas, sehingga dijuluki sebagai sentuhan emas atau sentuhan Midas (Midas Touch).

Baca Juga: 5 Jurus Sakti Salesman Properti Luluhkan Hati Konsumen

Cerita mitologi dari Yunani ini menjadi inspirasi pengusaha properti sukses, Donald J. Trump yang selanjutnya dikenal sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, menjadi judul buku. Trump menggandeng pengusaha yang terkenal dengan bukunya "Rich Dad, Poor Dad" yaitu Robert T. Kiyosaki.

Pada awal karier bisnisnya di bidang real estat sentuhan midas Donald Trump terbukti sukses mengubah Hotel Commodore Manhattan yang bangkrut menjadi hotel kesohor Grand Hyatt.

Di bidang properti, sentuhan midas menjadi kunci keberhasilan mengembangkan suatu proyek. Di Indonesia misalnya mengubah kawasan rawa Kelapa Gading menjadi perumahan elit atau kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi menjadi sebuah kota baru yang maju.

Buku Midas Touch membahas metafora 5 jari yang melambangkan 5 faktor yang harus dikuasai oleh pengusaha properti agar meraih kesuksesan. Kelima jari merupakan kesatuan yang saling mendukung dan tidak dapat terpisahkan.

Baca Juga: 6 Strategi Mudah Pemasaran Properti Dari Nol

Guide to Developing Your Midas Touch (didesain ulang oleh MelvinMumpuni.com)

1. Ibu Jari (Strength of Character)
Ibu jari atau jempol sebagai jari terbesar mewakili kekuatan karakter, tanpanya pengusaha tidak berani menghadapi tantangan, kegagalan, dan kekecewaan yang akan dialami.

Salah satu karakter yang terpenting adalah kecerdasan intra personal untuk mengendalikan pikiran sendiri (self talk) yang menghambat. Melalui sikap, disiplin diri, tekad dan motivasi yang kuat.

Pengusaha tidak bisa instan menjadi kaya. Pengorbanan merupakan bagian dari perjalanan menuju sukses. Dibutuhkan karakter yang kuat untuk tetap melangkah.

Organisasi bisnis dapat memberhentikan dan merekrut karyawan kapan saja. Namun, pengusaha dengan kekuatan karakter harus selalu bangkit, memperbaiki manajemen yang salah dan kembali melangkah.

Baca Juga: Implementasi KPI (Key Performance Indicators) pada Perusahaan Properti

2. Jari Telunjuk (Focus)
Jari Telunjuk yang berfungsi untuk menunjuk, mengingatkan atau memerintah merupakan fokus yang harus dimiliki pengusaha.

Spesialisasi sudah tidak cocok bagi pengusaha, namun cobalah dengan banyak ragam, baik aspek-aspek dalam bisnis maupun kehidupan. Keluarlah dari zona nyaman.

Dalam bisnis dituntut generalis dengan banyak membaca, mendengar, melihat dan melakukan akan semakin banyak memiliki pengalaman.

Tugas pemilik bisnis sebagai kaum generalis memimpin para karyawan sebagai kaum spesialis.

Jika Anda sebagai karyawan maka kesempatan banyak belajar di perusahaan sebelum menjadi pengusaha. Sebagai karyawan Anda dapat belajar tentang produk, hukum, sistem, komunikasi, keuangan, misi perusahaan, mengelola tim dan kepemimpinan.

Baca Juga: Ini Dia, Rahasia Sukses Launching Produk Properti

3. Jari Tengah (Brand)
Jari Tengah merupakan jari terpanjang yaitu menunjuk brand yang harus dibangun dan dijaga. Brand yang dikenal akan memudahkan dalam melakukan proses bisnis.

Brand adalah janji yang ditawarkan dan pengalaman yang akan diberikan. Pengusaha jangan terlalu berhemat untuk investasi yang berhubungan dengan brand.

Komunikasi yang baik akan membantu dalam menaikkan personal branding dan brand perusahaan. Karena brand tidak dapat dilepaskan dengan pemilik bisnis.

Brand juga tidak dapat dipisahkan dari produk. Tentukan posisi produk dan mulailah membangun brand sebagai brand lokal terlebih dahulu.

Baca Juga: Mau Rumah DP 0% dan Insentif PPN 10%, Pahami Skema Perhitungannya!

4. Jari Manis (Relationships)
Jari Manis yang biasa dipakai untuk menyematkan cincin dimaknai sebagai hubungan (relationship). Pentingnya kemitraan dalam membangun bisnis.

Anda tidak bisa mendapatkan kesepakatan yang bagus dari mitra buruk. Ini menjadi pertimbangan dalam menjalin mitra dalam bisnis. Jika mitra baik, maka apa yang disentuh menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Mitra yang baik akan menawarkan kesepakatan-kesepakatan baik.

Jaringan juga termasuk dalam hubungan. Kemajuan teknologi informasi telah membuka kesempatan munculnya pengusaha baru. Kini banyak orang kaya di usia masih muda.

Baca Juga: Tanah Helikopter: Antisipasi dan Solusinya

5. Jari Kelingking (Little thinks that count)
Jari Kelingking yang berfungsi mengerjakan hal-hal kecil yang tidak dapat dilakukan oleh keempat jari lainnya. Hal-hal kecil jika dilakukan dengan kesungguhan akan berdampak besar bagi perusahaan.

Hal-hal kecil merupakan keunggulan kompetitif yang dimiliki pengusaha. Bukan terletak pada bisnisnya, namun terletak pada kekhususan pribadi.

Adalah Domino's Pizza yang cerdas melakukan strategi di tengah persaingan yang begitu ketat di Amerika, dengan membuat janji pengiriman 30 menit.

Pengusaha janganlah bekerja untuk uang, namun bekerja untuk membangun, membeli, dan mendapatkan aset. Sedangkan aset yang dimaksudkan mencakup bisnis, membangun brand, saham dan investasi. Pada akhirnya aset akan memberikan pemasukan walaupun Anda tidak bekerja.

Donald Trump dan Robert Kiyosaki (experthub.info)

Implementasi Midas Touch dalam Bisnis
Donald Trump dan Robert Kiyosaki, telah membuka rahasia bagaimana bisnisnya bisa sukses. Tidak ada salahnya para pengusaha properti menerapkan bisnis dengan prinsip 5 faktor.

Karakter merupakan faktor utama yang perlu dimiliki berhubungan dengan tanggung jawab, komitmen dan konsistensi sejak bisnis dibangun pertama kali.

Fokus dapat dipahami sebagai fokus pada core business, memang ada pengusaha yang sukses dengan mengembangkan unit bisnis yang lain. Namun ada juga yang gagal karena kurang serius dan tidak menyiapkan dengan baik.

Baca Juga: Metode SCAMPER: Agar Proyek Perumahan Laris Manis

Jika pengusaha ingin bisnisnya menjadi besar dan berkelanjutan, maka membangun brand menjadi jawabannya. Pengusaha yang terbeban membuat produk yang unggul, memperlakukan karyawan sebagai aset dan selalu menjalin komunikasi dengan pelanggan sejatinya ia sedang merintis brand.

Tidak dapat dipungkiri pada era pasar bebas saat ini menjalin hubungan, kemitraan, jaringan dan kolaborasi menjadi mutlak, jika ingin menghasilkan produk yang dapat diterima pasar dengan baik.

Akhirnya, pengusaha jangan mengabaikan hal-hal kecil yang dapat berdampak besar bagi perusahaan. Kesalahan dalam menangani keluhan konsumen misalnya harus mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terekspos media.

Kris Banarto, MM, CPM adalah praktisi bisnis properti, pemerhati etika bisnis dan blogger yang saat ini menjabat sebagai General Manager Sales & Marketing Gapuraprima Group. Artikel ini adalah pendapat pribadi penulis.

Berita Terkait

Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Dzaky Wananda Mumtaz Kamil (Foto: Dok. Pribadi)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)
Muhammad Joni (Foto: Dok. RealEstat.id)