RealEstat.id (Sydney) – Raksasa supermarket Metro Woolworths belum lama ini menandatangani kontrak untuk menjadi tenant utama di proyek Mastery by Crown Group. Selain menjadi fasilitas bagi penghuni Mastery by Crown Group, gerai pertama Metro Woolworths di kawasan Waterloo ini juga mempermudah aktivitas belanja masyarakat di sekitarnya.
Woolworths adalah jaringan supermarket dan toko grosir Australia yang dimiliki oleh Woolworths Group. Didirikan pada tahun 1924, Woolworths bersama dengan Coles membentuk semacam 'duopoli' supermarket Australia, dengan menguasai sekitar 80% pasar Australia.
Crown Group telah berhasil menjual hampir seluruh dari 27 lot yang tersedia atau setara dengan Rp400 miliar yang nantinya akan menjadi pusat kuliner dan ritel baru yang menarik di Australia. Tiga lot ritel yang tersisa di Gedung C akan dilepas untuk dijual akhir tahun ini.
Baca Juga: Sukses Pasarkan ARTIS, Crown Group Siapkan Proyek di Brisbane
Kawasan ritel akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang Crown Group untuk mengembangkan portofolio ritel senilai Rp10 triliun pada pengembangan huniannya di seluruh Dunia. Perusahaan berkeinginan untuk memiliki ruang ritel seluas 29.500 meter persegi di sembilan proyek hunian di Australia pada tahun 2024, senilai Rp2,84 miliar, kemudian berencana untuk memgembangkannya ke luar negeri.
Property Operations Manager Woolworths, Tim Macmillan mengatakan, Metro Woolworths berskala kecil dengan luas 675 meter persegi ini akan membantu memenuhi permintaan akan toko bahan makanan yang nyaman di Waterloo dan daerah sekitarnya.
“Kami sangat senang dapat menjadi tenant utama dalam pengembangan hunian dan ritel yang menarik ini. Kami berharap dapat menyambut pelanggan di toko Metro baru kami akhir tahun ini,” ujarnya.
Baca Juga: Iwan Sunito: Pandemi Ubah Persepsi Desain Rumah dan Apartemen
Sementara itu, Chief Operating Officer Crown Group, Pierre Abrahamse, mengungkapkan, sebagai pengembang hunian mewah yang berorientasi terhadap arsitektur, Crown Group cenderung mencari penyewa ritel yang melayani pasar mewah dan juga memiliki daya tarik gaya hidup yang kuat, dengan perlengkapan berkualitas dan desain interior yang bagus.
“Kombinasi ritel di Mastery by Crown Group akan mencerminkan hal itu, dengan Woolworths sebagai penyewa utama dan perpaduan antara makanan, kenyamanan, dan gaya hidup di lantai dasar yang terdiri dari 27 restoran, kafe, dan toko serta mencerminkan tema Jepang,” kata Pierre Abrahamse.
Mastery by Crown Group adalah pengembangan hunian senilai Rp5,2 triliun yang akan menjadi pengembangan multi-residential bertema Jepang pertama di Australia. Kawasan ritel seluas 2,177 meter persegi dengan 27 toko dan gerai makan akan menampilkan pusat kuliner khas Jepang.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Crown Group Catat Penjualan Rp630 Miliar
Pembangunan hunian tersebut akan menampilkan 368 unit apartemen mewah di lima Menara hunian berbeda yang dirancang oleh tiga firma arsitek terkemuka dunia—Kengo Kuma dari Jepang dan Koichi Takada Architects dan perusahaan arsitektur Australia, Silvester Fuller. Mastery by Crown Group juga akan menawarkan fasilitas bergaya resor khas Crown Group termasuk kolam renang tanpa batas di puncak menara, gym, spa, dan ruang serba guna.
Deputy Sales Manager Crown Group Indonesia, Linda Riyanti mengatakan, dengan finalisasi kontrak perjanjian sewa jangka panjang dengan Woolworths menunjukkan betapa banyak pelaku usaha ritel di Australia memiliki keyakinan yang sangat kuat perihal perbaikan ekonomi tahun 2021.
“Ini adalah sebuah tingkat kepercayaan yang luar biasa khususnya untuk pasar ritel dan properti di Australia. Dan saya yakin keputusan Woolworths untuk bergabung di Mastery by Crown Group telah melalui uji kelayakan internal yang ketat,” jelas Linda Riyanti dalam siaran pers yang diterima RealEstat.id, Selasa (23/2/2021).
Prospek Ekonomi Australia Cerah
Lebih lanjut, Linda memaparkan, pandemi COVID-19 sempat memukul perekonomian Australia, namun kebijakan pemerintah yang tepat dalam menangani pandemi ini sangatlah berperan besar.
Terbukti, Australia masuk di peringkat ke-8 dari total 98 negara dalam tingkat keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Loewy Institute, sebuah lembaga think-thank independen yang berdiri pada tahun 2003 dan berfokus pada kebijakan politik internasional, strategis, dan ekonomi.
Hal ini mampu menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat Australia khusus nya para investor dalam menyambut perbaikan ekonomi di tahun 2021. Apalagi dengan program vaksinasi yang sudah dimulai di Australia, diharapkan proses perbaikan ekonomi akan lebih cepat lagi.
Baca Juga: Crown Group: Pemilik Apartemen di Australia Tetap Pegang Sertifikat Fisik
“Melihat potensi yang ada serta fasilitas yang tersedia, saya kira adalah hal yang natural apabila kawasan Waterloo di Sydney telah menjelma menjadi tujuan investor properti Asia khususnya Indonesia,” tutur wanita yang memiliki pengalaman selama 10 tahun di pasar properti Australia ini.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters tanggal 12-20 Januari dari 34 ekonom juga memperkirakan PDB Australia senilai AUD2 triliun (USD1,55 triliun) akan meningkat 3,5% tahun ini. Angka ini sedikit lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan pemerintah, yakni sebesar 4,5% setelah terkontraksi 3,0% tahun lalu.
Sementara itu, Kepala ekonom HSBC, Paul Bloxham memproyeksikan tahun pertumbuhan yang lebih moderat untuk tahun 2021, antara 0% hingga 4% secara nasional, dengan harga hunian diperkirakan akan naik antara 2% hingga 6% di Sydney, 1% hingga 5% di Melbourne dan 3% hingga 5% di Brisbane.