RealEstat.id (Tangerang) - Melengkapi fasilitas bagi penghuni Widari Village, pengembang properti Wida Agung Group mulai melakukan pembangunan fasilitas ritel, yakni Widari Plaza, Jumat (27/1/2023).
Anton Sugianta, Direktur Wida Agung Group mengatakan, Widari Plaza dibangun setinggi dua lantai di atas lahan seluas 330 m2 dengan total area 4.000 m2. Dikembangkan dengan konsep lifestyle, Widari Plaza akan diisi tenant yang terdiri dari supermarket dan resto.
"Untuk membangun Widari Plaza, kami menggelontorkan investasi sebesar Rp38 miliar. Widari Plaza ditargetkan rampung dalam 24 bulan, yakni di awal 2025," ungkap Anton Sugianta, menjawab pertanyaan RealEstat.id.
Baca Juga: Pasarkan Tahap 2, Widari Village Tawarkan Konsep Smart Digital Cluster
Sementara itu, William Widjaja, Direktur Utama Wida Agung Group menjelaskan, proyek Widari Village dimulai saat pandemi di 2021 dengan menyasar segmen pasar menengah yang mayoritas merupakan end-user.
"Segmen pasar ini bisa dibilang tidak terkena dampak pandemi, karena memang memerlukan hunian. Dengan harga mulai Rp400 jutaan - Rp1 miliaran per unit, Widari Village berhasil memasarkan 300-an unit rumah dalam waktu 18 bulan," tutur William Widjaja.
Saat ini, imbuhnya, sebanyak 270 unit rumah sudah dibangun, di mana 150 unit sudah rampung, 70 unit sudah dilakukan serah terima, sementara sisanya masih dalam progres pembangunan, sekitar 40% - 50%. Uniknya, semua unit rumah terjual sudah pecah sertifikat.
Baca Juga: Tawarkan Pembiayaan yang Mudah, Aryana Karawaci Siap Rilis Produk Baru Inovatif
Lebih lanjut, William memaparkan, unit rumah yang paling laris di Widari Village bukanlah yang termurah, namun rumah di rentang harga Rp500 jutaan - Rp600 jutaan.
"Hal ini membuat kami mengubah konsep pengembangan dengan memperbanyak tipe rumah dua lantai menjadi sebanyak 60%," terang William.
Di sisi lain, rencana pintu tol yang menurut informasi hanya berjarak 3 kilometer dari Widari Village, dipercaya akan membuat capital gain dan potensi investasi meningkat.
"Saat ini saja, harga rumah sudah naik 13% dalam waktu satu tahun. Pada saat awal, harga rumah mulai Rp383 juta - Rp900 jutaan, sekarang menjadi Rp430 juta - Rp1 miliaran. Dengan bertambahnya akses tol, kami percaya kenaikan harganya akan lebih tinggi lagi," katanya.
Baca Juga: Metland Puri Tawarkan Rumah Fully Furnished Tipe Caprina
Anton Sugianta menambahkan, Widari Village memiliki tagline “Bukan Rumah Biasa”. Sesuai dengan tagline ini, pihaknya memberikan spesifikasi material yang baik, mulai dari tembok rumah menggunakan bata merah dan dobel dinding, jaringan listrik bawah tanah (underground), free canopy, sanitary merek Toto, kusen alumunium, lantai dengan homogeneus tile 60 x 60 cm, taman, dan carport luas.
Memiliki total lahan seluas 15 hektar, Widari Village akan merangkum sebanyak 1000-an unit rumah. Sebagai fasilitas bagi penghuni dan penduduk sekitar, Widari Village akan dilengkapi dengan 50 unit Ruko yang akan dipasarkan dengan harga Rp1 miliaran, sport club, dan tentu saja Widari Plaza.
"Untuk pengembangan lahan seluas 15 hektar ini, investasi yang telah kami keluarkan hampir mencapai Rp250 miliar. Namun ke depan, proyek ini juga memungkinkan untuk dikembangkan menjadi 30 hektar," kata Anton.
Baca Juga: Rilis Grand Azalea Garden, ARMLand Tawarkan Rumah yang Lega, Serasa di Hoek
Sementara itu Konsultan Pemasaran Rita Megawati, dari LJ Hooker Gading Serpong, yang menjadi kordinator pemasaran Widari Village mengungkapkan, Widari Village mulai dibangun di 2021 di saat pandemi. Namun persiapannya dimulai setahun sebelumnya.
Land clearing dilakukan secara total terlebih dahulu, baru kemudian produk dirilis. Tak hanya itu, Wida Agung juga membangun delapan show unit agar konsumen dapat memiliki experience tinggal di kawasan hunian ini.
"Show unit dan lingkungan Widari Village ini menjadi nilai tambah. Pasalnya, banyak konsumen yang datang berkunjung, tertarik dan akhirnya membeli," kata Rita Megawati yang mengatakan hingga akhir 2023 ini Widari Village memasarkan 450 unit rumah di tiga cluster.
Baca Juga: Paramount Land Rilis Matera Residences, 'Hunian Sultan' di Gading Serpong
Bisnis Properti Makin Cerah di 2023
Pada kesempatan yang sama, Ade Lukito, Vice President Divisi Bisnis Kredit Konsumer Bank BCA menjelaskan, properti selalu jadi kebutuhan masyarakat. Selama masih ada kebutuhan, maka kredit properti akan terus bertumbuh.
Dia menuturkan, penurunan kredit properti praktis hanya terjadi di awal pandemi di tahun 2020. Sementara di Kuartal III 2022, kredit properti Bank BCA sudah tumbuh dibanding tahun sebelumnya (YoY).
"Beberapa hal yang mendorong meningkatnya kredit properti adalah populasi di Indonesia, di mana porsi generasi milenial dan Gen Z mencapai 32%. Selain itu, masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah, membuat kawasan pinggir kota makin mudah dijangkau dalam waktu singkat," tutur Ade Lukito.
Baca Juga: Akuisisi Lahan Alam Sutera, Astra Land Kembangkan Township di Tangerang
Sementara itu, imbuhnya, angka backlog juga masih berada di angka belasan juta unit, padahal kemampuan developer membangun hanya sekitar 800.000 unit per tahun.
"Di 2022 lalu, portofolio KPR Bank BCA mencapai Rp108 triliun. Di 2023 ini, Bank BCA menargetkan pertumbuhan kredit properti sebesar 12%. Untuk mencapai target kredit properti, Bank BCA menggunakan tiga channel, yakni kantor cabang, developer, dan agent," terangnya.
Saat ini, Bank BCA menawarkan variasi suku bunga tetap (fixed) 3 - 20 tahun, dengan penawaran terbaik bunga fixed 3 tahun sebesar 3,85%.
"Widari Village sendiri sejak Maret 2021 telah bekerja sama dengan Bank BCA. Kelebihan proyek ini adalah lokasi dan aksesnya yang baik. Progres pembangunannya pun terbilang cepat," pungkas Ade.