Kuartal III 2023, Jababeka (KIJA) Cetak Laba Bersih Rp231,9 Miliar

Dari sisi penjualan properti, Jababeka (KIJA) memperoleh Rp1,727 triliun dalam tiga kuartal 2023, atau setara dengan 86% dari total target 2023 sebesar Rp2 triliun.

Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)
Kawasan Industri Kendal (Foto: Dok. Jababeka)

RealEstat.id (Bekasi) – PT Jababeka Tbk (KIJA) berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp2,252 triliun dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, atau meningkat 30% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022.

Pilar Land Development & Property Jababeka mencatat peningkatan pendapatan sebesar 51% menjadi Rp1,121 triliun pada sembilan bulan pertama 2023, naik dari angka Rp744,4 miliar (YoY).

Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang, yang meningkat dari Rp328,6 miliar pada tiga kuartal pertama 2022 menjadi Rp822,9 miliar pada tiga kuartal pertama 2023.

"Sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang di Kendal dari Rp163,6 miliar pada tiga kuartal pertama 2022 menjadi Rp800,9 miliar pada tiga kuartal pertama 2023," tulis Corporate Secretary PT Jababeka Tbk, Muljadi Suganda dalam siaran pers yang dinukil dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-6, Jababeka Residence Rilis Produk Unggulan Berhadiah Kendaraan Listrik

Pendapatan Pilar Infrastruktur KIJA hingga kuartal ketiga 2023 meningkat 14% menjadi Rp1,035 triliun, dari Rp909,4 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

Alasan utama pertumbuhan ini disebabkan oleh peningkatan kontribusi pendapatan dari pembangkit listrik, dari Rp515,0 miliar pada tiga kuartal pertama 2022 menjadi Rp607,0 miliar pada tiga kuartal pertama 2023, terutama karena adanya peningkatan pembelian listrik dari PLN dan tenant industri.

Selain itu, kenaikan tarif jasa dan pemeliharaan sejak awal tahun 2023 juga berkontribusi terhadap pertumbuhan, karena pendapatan meningkat 12% menjadi Rp285,2 miliar pada tiga kuartal pertama 2023, dari Rp253,6 miliar pada tiga kuartal pertama 2022, meskipun terjadi penurunan volume air selama periode tersebut.

Di sisi lain, dry port (CDP) mengalami penurunan pendapatan, lantaran berkurangnya jumlah peti kemas yang ditangani, dari Rp155,6 miliar pada tiga kuartal pertama 2022 menjadi Rp143,1 miliar pada tiga kuartal pertama 2023.

Baca Juga: Komitmen PT Jababeka Menjadi Kawasan 'Net Zero Industrial Cluster 2050'

Pilar Leisure & Hospitality PT Jababeka, Tbk hingga kuartal ketiga 2023 membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp95,2 miliar, naik dari Rp83,2 miliar secara tahunan.

Hal ini merupakan hasil dari kinerja yang lebih baik dari segmen golf dan pariwisata, yang mengalami peningkatan pendapatan masing-masing sebesar 13% dan 30%, menjadi Rp62,8 miliar danRp 28,6 miliar pada tiga kuartal pertama 2023.

Segmen golf memberikan kontribusi sebesar 66% terhadap total pendapatan pilar Leisure & Hospitality di tiga kuartal pertama 2023.

Pendapatan berulang PT Jababeka, Tbk yang dihasilkan dari bisnis infrastruktur sebesar 46% dari total pendapatan selama tiga kuartal tahun 2023, dibandingkan dengan 52% pada periode yang sama tahun 2022.

Kontribusi yang lebih rendah ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi (relatif) dari segmen Land Development & Property pada tiga kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jababeka dan Mitsui Fudosan Asia Rilis Ruko Wimbledon di Kawasan Sport City

Laba kotor Perusahaan meningkat 14% menjadi Rp981,0 miliar pada tiga kuartal pertama 2023. Pada saat yang sama, marjin laba kotor konsolidasi KIJA selama tiga kuartal tahun 2023 tercatat sebesar 44% dibandingkan dengan 50% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan marjin laba kotor adalah kontribusi yang relatif lebih tinggi dari penjualan tanah di Kendal pada tiga kuartal pertama 2023.

Sampai dengan kuartal ketiga 2023, PT Jababeka, Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp231,9 miliar dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp101,6 miliar untuk periode yang sama pada tahun 2022.

Alasan laba ini adalah kinerja yang lebih baik secara keseluruhan tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu karena pendapatan dan laba kotor selama tiga kuartal tahun 2023 masing-masing naik 30% dan 14%.

Pencapaian ini juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang asing (valas) dimana Perseroan membukukan kerugian bersih atas valas dan derivatif (call spread) sebesar Rp75,4 miliar pada tiga kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan kerugian valas sebesar Rp274,4 miliar pada tiga kuartal pertama 2022.

Baca Juga: Diresmikan Menparekraf Sandiaga Uno, Jababeka Movieland Bakal Saingi Universal Studios

EBITDA Perseroan pada tiga kuartal pertama 2023 tercatat sebesar Rp819,9 miliar, atau meningkat 18% dibandingkan dengan Rp693,7 miliar pada periode yang sama tahun 2022, dan sebagian besar sejalan dengan peningkatan pendapatan dan laba kotor.

Total posisi kas konsolidasi Perseroan pada akhir September 2023 tercatat sebesar Rp1,238 triliun, atau turun 7% dibandingkan dengan Rp1,326 triliun pada akhir tahun 2022.

Faktor utama yang menyebabkan penurunan posisi kas adalah karena adanya pembayaran dividen tunai yang dilakukan oleh entitas anak, PT Kawasan Industri Kendal (KIK), yang merupakan Perusahaan Patungan antara Perseroan dengan Sembawang Corporation (Sembcorp).

Total pembayaran dividen sebesar Rp259,4 miliar dan dilakukan pada kuartal ketiga tahun 2023. Sebagai salah satu pemegang saham KIK, Sembcorp menerima dividen sebesar Rp127,1 miliar, sedangkan Perseroan menerima dividen sebesar Rp132,3 miliar, yang saat ini telah menjadi bagian dari kas Perseroan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

Pada tanggal 30 September 2023, kas pada Perseroan dan entitas anak yang sepenuhnya dimiliki tercatat sebesar Rp661,1 miliar, sedangkan kas dari Perusahaan Patungan tercatat sebesar Rp577,1 miliar, yang sebagian besar berada di KIK.

Baca Juga: Beam Mobility Hadirkan Kendaraan Listrik Pintar dan Ramah Lingkungan di Kota Jababeka

Selain itu, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp248,9 miliar, termasuk di dalamnya dana cadangan bunga dan pokok sebesar Rp113,9 miliar, yang disyaratkan dalam persyaratan pinjaman Mandiri.

Dari sisi penjualan pemasaran Land Development dan Properti, PT Jababeka, Tbk memperoleh Rp1,727 triliun selama tiga kuartal tahun 2023, atau setara dengan 86% dari target penjualan pemasaran setahun penuh sebesar Rp2 triliun, dan meningkat 18% dibandingkan dengan Rp1,459 triliun pada tiga kuartal pertama 2022.

Marketing sales dari Cikarang dan lainnya memberikan kontribusi sebesar 34%, sedangkan Kendal memberikan kontribusi sebesar 66%. Penjualan dari produk industri (tanah dan/atau tanah dengan bangunan pabrik standar) memberikan kontribusi sebesar 86%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lainnya memberikan kontribusi sebesar 14%.

Target marketing sales Perseroan untuk tahun 2023 adalah sebesar Rp2,0 triliun, yang terdiri dari Rp1,0 triliun dari Cikarang dan lainnya (tidak termasuk JV), dan Rp1,0 triliun dari perusahaan-perusahaan Joint Venture.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang di Summarecon Bandung. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Program SCG ASIK. (Foto: Istimewa)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)
Koleksi IKEA Mavinn Edisi Kedua 2024. (Sumber: IKEA Indonesia)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)