RealEstat.id (Jakarta) – PT Bank Permata Tbk (PermataBank/BNLI) kembali menunjukkan kinerja yang konsisten dengan membukukan Laba Bersih Rp2,6 triliun di akhir tahun 2023, atau tumbuh 28,4% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja BNLI dilakukan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Dengan dukungan sinergi ekosistem partner yang kuat dan bersama Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali, PermataBank mengokohkan posisi sebagai salah satu bank komersial terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Prudential Indonesia Hadirkan Asuransi PRUProteksi Griya untuk Kepemilikan Rumah
Direktur Utama PermataBank, Meliza M. Rusli mengatakan, hasil pencapaian kinerja PermataBank yang positif di 2023 adalah upaya berkesinambungan untuk terus tumbuh dan memberikan nilai bermakna bagi masyarakat.
"Hal ini juga tidak lepas dari dukungan stakeholders kepada PermataBank dalam menjalankan rangka strategi bisnis untuk menjadi ‘Bank of Choice’ dengan mengutamakan customer-centricity guna meningkatkan layanan kepada nasabah dan masyarakat,” jelasnya.
Pendapatan Usaha BNLI tumbuh sebesar 9,3% (YoY) menjadi Rp12,1 triliun, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 9,6% sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2023.
Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) meningkat menjadi Rp5,9 trilliun atau tumbuh sebesar 18,6% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Kinerja Mentereng, Bank BTN Cetak Laba Rp3,5 Triliun di 2023
"Hal ini mencerminkan penerapan prinsip perbankan yang prudent dengan menyelaraskan antara risk appetite dan risk-based-pricing dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi nasabah Bank," terang Meliza.
Penyaluran kredit kepada masyarakat di tahun 2023 tumbuh sebesar 4,3% (YoY) menjadi Rp142,2 triliun, didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada Korporasi sebesar 6,1% (YoY).
Konsisten untuk terus melakukan optimalisasi neraca, rasio Loan to Deposit (LDR) meningkat menjadi 74,8% di Desember 2023 dibandingkan 68,9% pada Desember 2022.
Pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit tetap terjaga dan tercermin dalam rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) PermataBank di Desember 2023 pada level masing-masing 2,9% dan 8,7%, semakin membaik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing pada level 3,1% dan 10,9%.
Baca Juga: Outstanding KPR BCA Capai Rp121,8 Triliun di 2023, Meningkat 11,7% (YoY)
Lebih lanjut, Meliza menerangkan, PermataBank senantiasa menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288% dan 94%.
"Kami akan terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset," tuturnya.
Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Perseroan berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1%.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga tercatat Rp188,3 triliun dengan tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, dimana rasio CASA terjaga di level 55%.
Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 38,7% dan 29,5%.
Baca Juga: Bank BTN Optimistis Sektor Properti Tanah Air Makin Prospektif di 2024
Meliza menjelaskan, PermataBank semakin fokus dalam meningkatkan komitmen untuk melayani nasabah dan mitra dengan selalu berkolaborasi dan bekerjasama dengan semangat One Family, One Team melalui sinergi bersama Bangkok Bank.
Dengan jaringan di 15 negara (Asia Tenggara, Jepang, Cina, Hong Kong, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat), sinergi ini memberikan potensi yang lebih luas dalam mendukung pelayanan terhadap nasabah setia PermataBank.
"Hal ini sejalan dengan upaya PermataBank dalam meningkatkan loyalitas nasabah dan fokus untuk menjalankan budaya customer-centricity di bank," katanya.
Sebagai komitmen lembaga jasa keuangan yang konsisten memberikan rasa aman dan meningkatkan integritas di Indonesia, PermataBank telah meraih sertifikasi ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 27001 mengenai Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Sertifikasi-sertifikasi tersebut telah diterapkan dalam semua lini operasi di PermataBank.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News