RealEstat.id (Jakarta) – Pada Kuartal I 2023, hanya ada satu proyek gedung perkantoran di CBD Jakarta yang rampung dibangun, yakni Mori Tower yang berada di bilangan Jalan Jenderal Sudirman.
Dengan luas area 89.000 m2, Mori Tower menambah inventori ruang perkantoran di central business district (CBD) Jakarta menjadi sekitar 7,3 juta m2 pada akhir Maret 2023.
Sementara itu, konsultan properti Cushman & Wakefield memperkirakan, total pasokan ruang perkantoran di CBD Jakarta yang akan memasuki pasar pada tahun 2023 sekitar 146.000 m2 dan semuanya merupakan gedung di Grade A.
Baca Juga: 2023, Penyewa Ruang Perkantoran CBD Jakarta Pasang 'Mode Waspada', Ada Apa?
Permintaan Mulai Pulih di Grade A dan B
Berakhirnya pandemi Covid-19 membuat sektor perkantoran mulai pulih. Tanda positif pemulihan permintaan terus berlanjut seperti yang ditunjukkan oleh penyerapan bersih sebesar 21.100 m2 yang tercatat selama Kuartal pertama tahun 2023.
Cushman & Wakefield mencatat, sebagian besar dari peningkatan permintaan ini berasal dari pemilik yang menggunakan gedung kantor eksisting, yakni Menara BRIPens dan Menara BRIlian yang terletak di Jalan Jendral Gatot Subroto.
Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia mengatakan, Ditinjau dari sisi segmen, gedung kantor Grade A dan Grade B terus mencatatkan penyerapan bersih. Sebaliknya, gedung kantor Grade C masih mengalami penurunan tingkat penyerapan selama kuartal pertama 2023.
"Tingkat hunian rata-rata pasar perkantoran CBD Jakarta turun sebesar 0,6% menjadi 70,8% pada akhir Maret 2023, terutama karena penambahan pasokan baru yang tidak diikuti dengan laju permintaan yang sama," tutur Arief.
Baca Juga: Tingkat Kekosongan Perkantoran CBD Jakarta Tetap Tinggi di 2023, Ini Penyebabnya!
Harga Sewa Masih Relatif Stabil
Pada akhir Maret 2023, harga sewa dasar rata-rata ruang perkantoran di CBD Jakarta dalam Rupiah tetap relatif stabil dan berada di Rp159.600 per meter persegi per bulan, atau mengalami perubahan hanya sebesar 0,2% secara kuartalan (QoQ).
Dalam mata uang Dolar AS, harga sewa dasar meningkat sebesar 3,7%. Hal ini terutama disebabkan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (sebesar 3,8% QoQ). Sementara itu, service charge tetap stabil dan berada di Rp91.400 per meter persegi per bulan.
Tarif sewa diperkirakan akan tetap tertekan dan mungkin tidak membalik pada tahun 2023 lantaran tingkat hunian akan meningkat kembali. Salah satunya disebabkan penyelesaian proyek perkantoran Luminary Tower pada akhir 2023, yang akan menambah pasokan baru sebesar 57.000 m2 dan mungkin tidak diikuti oleh tingkat permintaan yang sama.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News