Kebutuhan Akan Properti Bergeser, Intiland Berinovasi Ciptakan Pasar

Intiland melihat kebutuhan properti di masa pandemi mengalami pergeseran, karena saat ini konsumen memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda.

Unit rumah di Graha Natura Surabaya. (Foto: Dok. Intiland)
Unit rumah di Graha Natura Surabaya. (Foto: Dok. Intiland)

RealEstat.id (Jakarta) - Pengembang properti PT Intiland Development, Tbk. mencermati, tahun ini tren permintaan properti di Tanah Air sudah mulai membaik. Di tengah harga properti yang relatif masih rendah, masyarakat memiliki peluang dan kesempatan yang sangat baik untuk membeli maupun berinvestasi properti.

Di sisi lain, insentif kebijakan dari Pemerintah mampu menjadi stimulus yang mendorong minat beli masyarakat. Hal ini diapresiasi Intiland sebagai pengembang properti. Pasalnya, kebijakan insentif fiskal dari pemerintah dan perbankan dinilai memudahkan konsumen membeli hunian impian mereka. Demikian penuturan Susan Pranata, Direktur Pemasaran Korporat Intiland, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Tawarkan 18 Proyek Properti, Intiland Rilis Program Click & Stay

Menurut Susan Pranata, stimulus kebijakan ini membantu para konsumen yang sudah siap secara finansial untuk melakukan pembelian properti. faktor lain yang mendukung yakni harga properti saat ini sedang di posisi rendah dan banyak developer menawarkan promo penjualan yang sangat menguntungkan konsumen.

“Saat ini adalah momentum terbaik bagi konsumen untuk pembelian properti. Pasar properti dalam tren positif seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan masyarakat. Insentif kebijakan pemerintah terbukti cukup efektif mendorong minat beli properti masyarakat,” kata Susan Pranata.

Baca Juga: Intiland Rilis Tiga Cluster Hunian di Graha Natura Surabaya

Sementara itu, Harto Laksono, Direktur Pemasaran Intiland untuk wilayah Surabaya menambahkan, kebutuhan properti saat ini mengalami pergeseran. Masyarakat atau calon konsumen cenderung menjadikan ketersediaan fasilitas ruang terbuka hijau dan kawasan tinggal yang tidak padat menjadi prioritas. Aspek kesehatan tersebut mendukung kegiatan bekerja dan belajar di rumah.

“Kami menyadari bahwa perlu berinovasi menciptakan pasar, yakni perumahan yang desainnya lebih fungsional sesuai permintaan dan kebutuhan konsumen, serta demografi usia dan pendapatan konsumen,” kata Harto Laksono.

Baca Juga: Tawarkan Uang Muka 0%, Cluster DUO Talaga Bestari Diminati Konsumen

Dia mengatakan, perseroan optimitis prospek pasar properti nasional akan berangsur-angsur membaik ke depan. Sedikitnya ada beberapa faktor yang dapat mendorong tren pertumbuhan properti, seperti pasar kelompok milenial yang terus berkembang dan adanya stimulus kebijakan dari pemerintah.

"Selain itu adanya optimisme masyarakat terhadap distribusi vaksinasi Covid-19 untuk mendorong pemulihan ekonomi, sehingga dapat mempengaruhi keyakinan konsumen untuk kembali membeli properti," pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)