Jakarta Tak Lagi Ibu Kota, Jababeka Siap Jadi Kota Metropolitan

Kota metropolitan memiliki beberapa syarat yang semuanya terpenuhi di kawasan Timur Jakarta, khususnya di Kota Jababeka.

Kawasan Jababeka Residence (Foto: Istimewa)
Kawasan Jababeka Residence (Foto: Istimewa)

RealEstat.id (Bekasi) – Dengan disahkannya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Jakarta secara resmi melepas predikat sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) dan berganti nama menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Setelah perpindahan ini, Jakarta menjadi pusat perekonomian Indonesia dan kawasan aglomerasi. Hal ini tentu membuka peluang bagi kawasan sekitarnya, khususnya koridor timur Jakarta, yang memiliki potensi besar menjadi kota metropolitan.

Sebuah kota masuk dalam kategori metropolitan selama memenuhi beberapa aspek dan ketentuan, seperti memiliki infrastruktur yang maju dan pesat, populasi yang besar, peradaban beragam, teknologi berkembang, hingga menjadi pusat perekonomian, kebudayaan, dan pendidikan.

"Seluruh ketentuan tersebut pun telah dipenuhi oleh koridor timur Jakarta, khususnya Kota Jababeka yang sejak awal dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk di tahun 1989," tutur Ferry Thahir, Senior General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence.

Baca Juga: Metland: Kawasan Timur Jakarta Masih Prospektif Dikembangkan

Koridor Timur Jakarta, khususnya Jababeka, dinilai memiliki infrastruktur yang maju dan tengah melakukan transformasi menjadi kawasan Transit Oriented Development (TOD City).

Di kawasan ini telah terbangun sejumlah infrastruktur di sekitar Kota Jababeka seperti jalan tol yakni Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated atau Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ), Becakayu, Sunter-Pulo Gebang, Cikampek Selatan/Cikampek II, dan Jakarta Outer Ring Road/JORR 2.

Terlebih saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang yang nantinya akan berhenti di tengah Kota Jababeka.

"Dengan demikian, aksesibilitas dan konektivitas masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka akan lebih mudah, tentunya hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian di kota yang terus berkembang ini," terang Ferry Thahir, menambahkan.

Baca Juga: Jababeka Cetak Laba Bersih Rp528,6 Miliar di 2023, Melonjak Lebih Dari 10 Kali Lipat!

Di samping itu, kawasan ini juga terhubung dengan Commuter line (KRL) yang dilengkapi dengan dengan jalur double-double track (Manggarai-Cikarang), Pelabuhan Patimban, serta dekat dengan Bandar Udara Kertajati

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Jababeka yang pesat dan menjanjikan, imbuh Ferry, populasi di wilayah ini juga terus meningkat salah satunya lantaran lapangan kerja yang melimpah.

Uniknya, sebagian besar populasi yang menetap di Kota Jababeka merupakan pekerja yang beraktivitas di wilayah industri tersebut.

"Kota ini sendiri didominasi oleh perusahaan multinasional, sehingga banyak pekerja ekspatriat yang memilih tinggal dan menetap di sini,” papar Ferry Thahir.

Baca Juga: Dihadiri 1.500 Agen Properti, Jababeka Residence Besut Acara Grand Product Knowledge

Dia mengungkapkan, saat ini Kota Jababeka merangkum lebih dari 2000 perusahaan, baik nasional maupun multinasional. Sedikitnya lebih dari 30 negara memiliki bisnis di kawasan prospektif ini.

"Oleh karena itu banyak juga pekerja ekspatriat asal Korea, Jepang, China, Taiwan yang memilih tinggal dan menetap di Kota Jababeka," jelas Ferry Thahir.

Fasilitas Kelas Dunia

Dalam upaya menunjang aktivitas bisnis bertaraf internasional, PT Jababeka, Tbk (KIJA) menyediakan fasilitas kota kelas dunia, mulai dari pendidikan hingga kesehatan seperti President University dan puluhan fasilitas kesehatan yang tersebar di kawasan Kota Jababeka. 

Kota Jababeka juga memiliki Fabrication Laboratory yang berkolaborasi dengan BRIN Untuk merancang dan melaksanakan program riset, pengembangan dan pemanfaatan teknologi, serta inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Baca Juga: Grand Launching Correctio: Jababeka Siap Bangun 'New Silicon Valley'

Di sini, Fabrication Laboratory (Fablab) menjadi embrio dari proyek Silicon Valley Jababeka yang dikenal dengan nama Correctio.

Fablab Jababeka pun telah terdaftar menjadi salah satu jaringan fablab internasional di dunia dan menjadikannya salah satu satelit PIDI 4.0 Indonesia.

Di sisi lain, PT Jababeka, Tbk selaku pengembang tidak hanya fokus pada sektor ekonomi, tetapi  juga memiliki komitmen untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. 

Dari aspek lingkungan Jababeka memiliki luas sebesar 5.600 hektare, di mana lebih dari 15% di antaranya merupakan ruang terbuka hijau yang menjadi penyaring udara alami sekaligus menjadi paru-paru kota.

Baca Juga: Trans Jababeka Feeder LRT Bekasi Resmi Beroperasi, Mudahkan Mobilitas Masyarakat

"Terlebih lagi, saat ini Jababeka juga telah memiliki Lapangan golf seluas 70 Hektar yang menjadi Oasis di Timur Jakarta," kata Ferry.

Kota Jababeka terlihat sangat hijau dan asri, hal ini berbanding terbalik dengan pandangan masyarakat yang menganggap kawasan dengan kegiatan industri yang polutif.

Kota Jababeka juga sangat memperhatikan air sebagai kebutuhan dasar masyarakat dengan menyediakan fasilitas water treatment plant serta waste water treatment plant yang mampu mengolah dan menyuplai air bersih ke seluruh kawasan.

"Tidak hanya itu, Kota Jababeka juga sudah menerapkan tenaga listrik terbarukan yakni dengan penggunaan PLTS di sejumlah fasilitas kotanya, sehingga dapat turut serta dalam penekanan jumlah karbon di dalam kawasan," pungkasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)