RealEstat.id (Jakarta) - Wabah Coronavirus atau Covid-19 yang muncul di Indonesia sejak Maret lalu membawa cara hidup - kebiasaan yang baru (the new normal).
Banyak sektor kini menerapkan protokol kesehatan dan kebiasaan baru guna mencegah penularan Covid-19, termasuk pada bisnis jasa lahan parkir.
Ditemui pada Kamis (28/08/2020) lalu di Jakarta, Presiden Direktur PT CentrePark Citra Corpora, Charles R. Oentomo mengatakan sektor jasa perparkiran sedang mengalami tantangan berat.
Menurut dia, sejumlah strategi maupun inovasi haruslah diterapkan oleh penggiat di sektor bisnis lahan parkir demi dapat bertahan.
Baca Juga: Usaha Parkir Butuh Relaksasi Pajak Demi Bertahan di Tengah Covid-19
Salah satu dengan inovasi yang mulai diusung oleh penyedia jasa parkir tersebut adalag pembayaran parkir secara non tunai atau cashless, dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Adanya pandemi memaksa bisnis parkir untuk menerapkan inovasi pembayaran secara digital atau non tunai. Hal ini guna meminimalisir penularan virus. Kami juga telah menerapkan touchless button di pintu masuk," tutur Charles.
Dia mengatakan selama pandemi, ada kenaikan transaksi pembayaran parkir secara non tunai atau cashless. Hal itu terjadi Charles menduga karena masyarakat lebih merasa nyaman.
Diakui olehnya, pembayaran parkir dengan sistem non tunai juga dapat mencegah terjadinya kecurangan (fraud) yang dilakukan oknum.
Baca Juga: Multiplier Effect Sektor Perumahan Diyakini Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional
Charles menjelaskan, saat ini baru 35% lokasi lahan parkir Centre Park yang sudah menerapkan pembayaran secara non tunai.
"Kami ingin mendorong cara bayar parkir non tunai ini. Target kami tahun 2021, seluruh lahan parkir yang kami kelola sudah beralih dengan sistem cashless," tegas dia.
Optimisme Di Tengah Pandemi
Pagebluk Covid-19 membuat banyak gedung terpaksa menutup operasionalnya. Hal ini, kemudian turut berdampak pula pada penutupan lahan parkir di sejumlah properti.
Perusahaannya mengalami penurunan okupansi parkir yang sudah berlangsung sejak awal mula pandemi.
Baca Juga: Saran Konsultan Real Estat Agar Ritel Mampu Bertahan Saat Pandemi
"Ketika Maret itu kan kondisi bisnis langsung drop. Penurunan yang paling parah terjadi pada lahan parkir kami di airport, pelabuhan, pusat perbelanjaan, dan hotel," jelas Charles R. Oentomo.
Ia menuturkan, sepanjang Maret hingga April terjadi koreksi yang cukup dalam bagi pendapatan perusahaannya.
Omset lahan parkir Centre Park turun hampir 20% pada bulan Maret, jika dibanding bulan sebelumnya. Kemudian pada saat April, mengalami jeblok kembali hingga 65%.
Baca Juga: Signify Perluas Produk Lampu UV-C untuk Penuhi Permintaan Disinfeksi Covid-19
Seiring dengan dibuka kembali kegiatan pasca PSBB, Charles mengatakan ada perbaikan kondisi dengan naiknya pendapatan sebesar 30% dan Juni naik 10%.
Hingga saat ini, Centre Park mengelola lahan parkir di 150 proyek properti di area Jabodetabek, serta daerah lainnya.
"Saya percaya dan optimistis ritel akan rebound. Saya melihat konsumsi rumah tangga masyarakat kan terus berjalan. Ini tentu berdampak pula pada bisnis perparkiran. Dengan mengandalkan teknologi, saya rasa bisnis perparkiran masih bisa bertahan," pungkas Charles.