RealEstat.id (Jakarta) – Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ‘Sharp Mapan’ yang melakukan pendampingan petani padi, Sharp Indonesia berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani yang akan berdampak terhadap peningkatan hasil tani nasional. Program ini dihelat untuk menjawab isu ketahanan pangan yang menjadi topik hangat global dan menjadi sorotan negara-negara dunia.
Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia yang ditemui saat menghadiri panen raya tahap kedua, di Desa Gembongan, Banyusari Karawang Timur, Kamis (12/4/2022) menyampaikan pandangannya.
Baca Juga: Rilis Set Top Box dengan Harga Terjangkau, Sharp Indonesia Sambut Siaran TV Digital
“Kami melihat isu ketahanan pangan berpotensi untuk memicu permasalahan besar ke depannya. Daerah Karawang yang merupakan ring satu dari perusahaan, menjadi salah satu lumbung padi di Indonesia menjadi wilayah yang tepat bagi kami untuk menginisiasi program pendampingan petani dengan memperkenalkan metode penanaman modern," kata Andry Adi Utomo.
Dibantu dengan penggunaan bibit unggul khusus beras sehat GMP 04, imbuhnya, dia berharap program ini dapat menjadi upaya dalam mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Melibatkan ratusan petani yang tergabung sejak awal Juli 2021, Sharp Mapan telah menghasilkan lebih dari 85 ton beras di lahan seluas 20 hektar. Pada program pendampingan ini Sharp menyediakan kebutuhan permodalan dan juga operasional petani, pelatihan penggunaan alat pertanian terkini, penyediaan bibit unggul hingga pupuk yang ramah terhadap lingkungan. Hasilnya, kualitas beras Sharp Mapan setara dengan beras organik atau beras sehat, sehingga meningkatkan harga jual hasil panen.
Baca Juga: Sharp Rilis Mobile Ion Generator Dengan Teknologi Plasmacluster
Keberhasilan program di tahap pertama, mampu menarik perhatian para petani sekitar untuk ikut bergabung dan mengikuti pendampingan di tahap dua ini. Kepala Bidang Pra Sarana dan Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Usmaniah menyampaikan apresiasinya saat pembukaan acara,
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian PT Sharp Electronics Indonesia dengan membantu para petani kami. Kami harap program Sharp Mapan dapat menjadi contoh dan dapat diikuti oleh petani lainnya di sekitar Karawang,” kata Usmaniah.
Pada pelaksanaannya, Sharp Indonesia menggandeng yayasan nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) selaku fasilitator di lapangan yang didukung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Karawang dan Unit Teknis Pelaksanaan Daerah (UPTD) Karawang Timur. Kerja sama dinamis ini menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program yang sudah berjalan selama sepuluh bulan.
Baca Juga: Sharp Indonesia Bangun Pabrik AC Ramah Lingkungan di KIIC
“Kami bersyukur telah bekerja sama dengan Sharp Indonesia, yang memiliki kesamaan visi misi untuk membangun lingkungan yang lebih baik melalui tanah pertanian Indonesia. Melihat hasil panen yang berkualitas, kami juga berharap program ini dapat memberikan dampak positif lanjutan pada fase berikutnya,” ujar Sri Eddy Kuncoro, Presiden Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Adapun fase lanjutan yang dimaksud adalah pendampingan generasi muda untuk membangun usaha swadaya masyarakat, sebagai wadah untuk memperjual belikan beras hasil Sharp Mapan secara mandiri.
Generasi Milenial dan Gen-Z yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap sosial media, diberdayakan dan dilatih untuk mempromosikan penjualan beras secara daring. Selain itu, mereka juga diberikan pembekalan mengenai tata kelola administrasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: Mulai Rp1 Jutaan, Smartphone Sharp AQUOS V6 Series Andalkan Fitur NFC
Lebih lanjut, Andry menuturkan, Program Sharp Mapan mencoba membangun ekosistem UMKM bagi petani, yang bertujuan untuk mengimplementasikan ‘Sustainable Development Goals’ (SDG).
Dari perspektif keberlangsungan pangan, saat ini Sharp Mapan mencoba memperkenalkan ke generasi muda mengenai dunia pertanian, agar mereka tertarik dan dapat jadi petani penerus di masa depan.
"Sementara dari perspektif ekonomi seluruh penjualan beras dari program ini, akan kembali digunakan untuk mendanai program dengan melibatkan masyarakat yang lebih luas,” terang Andry.