RealEstat.id (Jakarta) – dihadiri oleh segenap jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, serta Notaris, perusahaan pengembang properti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) menggelar acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Bertempat di Club House Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Jumat (31/5/2024), RUPST PT Modernland Realty Tbk membahas sejumlah agenda, antara lain:
1. Persetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Baca Juga: Dihuni Tiga Generasi, KotaModern Tangerang Konsisten Kembangkan Produk Properti Inovatif
RUPST juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Modernland atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
2. Penetapan penggunaan keuntungan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2024 kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan serta tantiem untuk tahun buku 2023 kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
4. Penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024.
Baca Juga: Hunian Premium Vastu @ Garden City Terima Penghargaan Duo Award 2024
Kinerja Modernland Realty di 2023
Di tengah perlambatan pertumbuhan perekonomian global serta ketidakpastian akibat berbagai konflik geopolitik di Eropa dan Timur Tengah sepanjang tahun 2023, perekonomian Indonesia menunjukan kinerja positif dengan pertumbuhan yang kuat dan stabil di angka 5,05%.
Pertumbuhan tersebut ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan, dampak dari alokasi APBN yang berperan sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang terkendali.
Meski demikian, kondisi di sektor properti tetap dinamis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan sektor properti, terutama pada industri konstruksi membukukan pertumbuhan PDB tahunan sebesar 4,91%, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 2,01%.
Di sisi lain, pada industri real estat, tercatat penurunan kontribusi terhadap PDB nasional menjadi sebesar 1,43% dari tahun sebelumnya sebesar 1,72%.
Baca Juga: Helat 'Sales Rewards 2024', Modernland Ajak Pemasar Berprestasi Keliling Eropa
Tak hanya itu, peningkatan penjualan properti terjadi pada seluruh tipe rumah, terutama tipe menengah dan tipe besar. Peningkatan juga terjadi pada penjualan rumah primer yang ditopang oleh penjualan rumah tipe kecil dan tipe besar.
Pada awal tahun 2024, Indonesia juga dihadapi dengan tantangan lainnya, yaitu penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Hal ini berpengaruh pada pengambilan keputusan investasi di tahun 2023 dari para investor.
Meski demikian, Indonesia tetap mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi secara global sebesar 2,9%. Kondisi ini membuktikan bahwa ekonomi Indonesia tetap mampu berkembang dalam situasi tak menentu yang dihadapi.
“Atas dukungan dan kepercayaan seluruh pemegang saham, manajemen telah mengambil langkah-langkah penting dan strategis untuk mendorong pendapatan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang," kata Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., William Honoris.
Menurutnya, hal ini dilakukan dengan meluncurkan proyek-proyek terbaru, melakukan percepatan groundbreaking dan pembangunan proyek, serta mempercepat proses serah terima unit untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap proyek Perseroan.
Baca Juga: Modernland Cilejit Mulai Pembangunan Super Cluster Great Britania, Harga Rp300 Jutaan
Kinerja Keuangan Modernland Realty
Sementara itu, dalam RUPST, Direktur PT Modernland Realty Tbk, Herman menjelaskan, Kinerja Keuangan Perseroan sebagai berikut:
Pendapatan Usaha
Pendapatan Perseroan pada posisi 31 Desember 2023 dibukukan sebesar Rp1,15 triliun, meningkat 4,86% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,10 triliun. Kenaikan ini didorong adanya pengakuan atas penjualan unit apartemen Cleon Park di Jakarta Garden City.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan tahun 2023 mencapai Rp614,51 miliar, lebih tinggi 14,67% dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp535,87 miliar.
Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh adanya pengakuan atas penjualan unit apartemen Cleon Park di Jakarta Garden City yang memiliki persentase beban pokok pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk residensial Perseroan lainnya.
Baca Juga: Jakarta Garden City Luncurkan Vastu @Garden City, Rumah Premium Bergaya Modern Minimalis
Laba Bruto
Perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp537,80 miliar pada tahun 2023, menurun 4,47% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp562,99 miliar. Penurunan laba bruto sejalan dengan meningkatnya beban pokok pendapatan.
Laba Usaha
Per 31 Desember 2023, laba usaha Perseroan tercatat sebesar Rp197,19 miliar, mengalami penurunan sebesar 33,69% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp297,37 miliar.
Penurunan laba usaha terutama disebabkan adanya peningkatan beban penjualan sebesar 52,09% dan penurunan pendapatan operasional lainnya sebesar 70,76%.
(Rugi) Laba Bersih Tahun Berjalan
Perseroan membukukan rugi bersih tahun 2023 sebesar Rp104,84 miliar mengalami penurunan sebesar 619,77% dari laba bersih sebesar Rp20,17 miliar pada tahun sebelumnya. Kondisi tersebut seiring dengan penurunan laba usaha Perseroan.
Aset
Hingga akhir Desember 2023, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp13,69 triliun, atau mengalami peningkatan 1,19% dari Rp13,53 triliun di tahun 2022.
Total aset lancar Perseroan tahun 2023 tercatat sebesar Rp2,90 triliun, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp2,46 triliun.
Terdapat kenaikan aset lancar sebesar 18,18% yang terutama disebabkan adanya konversi tanah dalam pengembangan menjadi persediaan.
Pada akhir tahun 2023, Perseroan mencatat total aset tidak lancar sebesar Rp10,79 triliun dimana mengalami penurunan sebesar 2,58% karena adanya peningkatan persediaan yang merupakan konversi dari tanah dalam pengembangan.
Liabilitas
Total liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2023 tercatat sebesar Rp9,57 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 2,90% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,30 triliun.
Perseroan mencatat total liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,30 triliun pada akhir tahun 2023. Angka ini meningkat 7,91% dibandingkan liabilitas jangka pendek tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp3,05 triliun.
"Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan utang bank jangka pendek," jelas Herman.
Total liabilitas jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 0,45% dari semula sebesar Rp6,25 triliun pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp6,28 triliun pada tahun 2023. Peningkatan ini terutama bersumber dari peningkatan utang obligasi.
Ekuitas
Total ekuitas Perseroan mencapai Rp4,12 triliun di tahun 2023. Angka ini menurun sebesar 2,57% dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar Rp4,23 triliun. Penurunan ini disebabkan adanya kerugian komprehensif pada tahun 2023.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News