Dukung Program Revitalisasi SMK, Sharp Class Hadir di SMKN 29 Jakarta

Sejak dijalankan pada 2012, Program Sharp Class telah mendidik sedikitnya 715 siswa SMK, di mana sebanyak 85 di antaranya direkrut sebagai karyawan.

Dari kanan ke kiri: Yahya Iskandar, Kepala Sekolah SMKN 29 Jakarta; Lise Tiasanty, Head of Customer Service Division PT Sharp Electronics Indonesia; dan H. Ramli, Kasi Kelembagaan dan sumber belajar dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta saat meresmikan Program Sharp Class di SMKN 29 Jakarta, Senin, 11 Desember 2023 (Foto: Realestat.id)
Dari kanan ke kiri: Yahya Iskandar, Kepala Sekolah SMKN 29 Jakarta; Lise Tiasanty, Head of Customer Service Division PT Sharp Electronics Indonesia; dan H. Ramli, Kasi Kelembagaan dan sumber belajar dinas pendidikan Provinsi DKI Jakarta saat meresmikan Program Sharp Class di SMKN 29 Jakarta, Senin, 11 Desember 2023 (Foto: Realestat.id)

RealEstat.id (Jakarta) – Sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan, PT Sharp Electronics Indonesia kembali membuka Program Sharp Class di Jakarta.

Kali ini Sharp Class melakukan kerja sama dengan SMKN 29 Jakarta Selatan. Sebanyak 25 siswa terbaik telah terpilih mengikuti Sharp Class selama dua bulan. 

Penandatangan kerja sama Program Sharp Class antara PT Sharp Electronics Indonesia dan SMKN 29 Jakarta dilakukan oleh Lise Tiasanty, Head of CS Division PT Sharp Electronics Indonesia dan Yahya Iskandar, selaku Kepala Sekolah SMKN 29, serta disaksikan Purwo Susilo, Plt Dinas Pendidikan Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Manjakan Pecinta Fotografi, Sharp Hadirkan AQUOS R8s Series, Cek Spesifikasi dan Harganya

Lise Tiasanty, Head of CS Division Senior Manager PT Sharp Electronics Indonesia melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana pada Febuari 2023 lalu tingkat pengangguran terbuka (TPT) tamatan SMK masih menjadi yang tertinggi sebesar 9,60% dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya.

Menurut Lise, salah satu penyebabnya adalah kurang sesuainya keterampilan yang dimiliki oleh siswa SMK terhadap kebutuhan dunia industri.

Untuk itu, sejak tahun 2012 lalu, PT Sharp Electronics Indonesia telah menjalankan Program Sharp Class guna membantu program pemerintah dalam menekan angka tersebut.

"Sejak dijalankan, Program Sharp Class telah mendidik sedikitnya 715 siswa SMK, di mana sebanyak 85 di antaranya kami rekrut sebagai pegawai," kata Lise, menambahkan.

Baca Juga: Sharp Klaim Ion Plasmacluster Mampu Tingkatkan Daya Konsentrasi Saat Mengemudi

“Melalui Sharp Class, kami melakukan pendampingan dan pelatihan kepada siswa-siswi SMK oleh teknisi profesional untuk mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri serta memberikan kesempatan untuk bekerja bagi lulusan terbaik,” jelas Lise Tiasanty.

Kegiatan yang dilakukan oleh Sharp Indonesia tersebut, imbuhnya, sejalan dengan program pemerintah, yakni Revitalisasi SMK, yang bertujuan memperbaiki fasilitas fisik, kurikulum, sumber daya manusia dengan melakukan sinergi antara perusahaan dan sekolah.

Tujuannya, untuk melakukan sinkronisasi kurikulum agar tamatan SMK memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri, pembelajaran praktik oleh guru tamu, praktik kerja lapangan, sertifikasi siswa, hingga memberikan konsep pembelajaran seperti keadaan pekerjaan yang sesungguhnya.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, kami sudah menunggu sejak lama, agar Sharp Class bisa diselenggarakan di sekolah kami. Semoga ke depannya kerjasama ini dapat terus berlanjut dan murid-murid kami mendapatkan kesempatan bekerja di Sharp," ungkap Yahya Iskandar, Kepala Sekolah SMKN 29 Jakarta.

Baca Juga: Dibanderol Rp7 Juta, Sharp Rilis Penjernih Udara Premium: Purefit

Guna menunjang proses belajar berjalan lancar dan nyaman Sharp indonesia telah melakukan  renovasi ruang kelas dan melengkapinya dengan fasilitas berupa AC, Android TV 42 inci, speaker active serta peralatan praktik yang akan digunakan oleh seluruh siswa.  

Tidak hanya memberikan materi berupa pelatihan sebagai teknisi, Sharp Indonesia pun akan memberikan pengetahuan dan pelatihan profesional dunia kerja, seperti sikap dan perilakuserta kepemimpinan.

Menurut Lise saat ini teknisi tidak hanya membutuhkan kemampuan untuk praktek, namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen.

“Harapan kami semoga program Sharp Class yang akan berjalan selama dua bulan dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta dan dapat andil dalam upaya meningkatkan lebih banyak penyerapan tenaga kerja siswa SMK sesuai dengan program pemerintah pusat serta bisa menjadi insipirasi bagi perusahaan swasta lainnya untuk dapat melakukan program yang memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” tutup Lise. 

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)