RealEstat.id (IKN) – PT Intiland Development Tbk (DILD) melalui anak usaha PT Adiwarna Harapan Nusantara, memulai pembangunan tiga proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Langkah ini menjadi wujud dukungan nyata dan optimisme Intiland terhadap visi dan program Pemerintah dalam membangun IKN sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian baru berkelanjutan dan modern.
Pembangunan proyek Intiland ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN 1B, Senin (12/8/2024).
Turut hadir Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Basuki Hadimuljono; Sofyan A. Djalil, Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Intiland Development Tbk; Eka Harianto Wibisono, Presiden Direktur PT Abdael Nusa; Moedjianto Soesilo Tjahjono, Presiden Direktur PT Intiwhiz International; Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara; dan Soedjianto Ali, Presiden Direktur PT Adiwarna Harapan Nusantara.
Baca Juga: Beroperasi di 2026, Presiden Resmikan Pembangunan Kantor Bank BTN di IKN
Dalam kata sambutannya, Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi investasi yang akan segera dimulai oleh Intiland pada hari ini.
"Kita tahu, berkali-kali saya sampaikan, bahwa yang ingin kita pindahkan dari Jakarta ke Nusantara ini adalah pindah pola pikir, pola kerjanya, dan juga mobilitasnya,” katanya.
Sementara itu, Sofyan A. Djalil juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Intiland untuk turut berpartisipasi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan IKN.
Dia mengatakan, menjadi sebuah kehormatan bagi Intiland dan seluruh strategic partners, PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co Ltd mendapat kesempatan turut andil dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
"(IKN adalah) sebuah mega proyek yang bukan hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi negara, tetapi juga akan memberi manfaat luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” kata Sofyan A. Djalil.
Baca Juga: Presiden Lakukan Groundbreaking Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara di IKN
Sebagai pengembang dengan pengalaman selama lebih dari 45 tahun, imbuhnya, Intiland siap memberikan dukungan dan kontribusi signifikan terhadap kesuksesan pengembangan Ibu Kota baru.
Intiland akan berpartisipasi aktif dalam sejumlah proyek pengembangan fasilitas hunian, bisnis, komersial, dan gaya hidup yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan IKN.
“Pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah langkah strategis untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, bukan hanya sebuah pencapaian penting atau milestone bagi Indonesia, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemerataan pembangunan di seluruh negeri,” kata Sofyan A. Djalil.
Pada kesempatan tersebut, Theresia Rustandi, Presiden Direktur PT Inti Kolaborasi Nusantara selaku entitas yang mempersiapkan proyek-proyek Intiland di IKN, mengungkapkan dalam pengembangan proyek-proyek di IKN, Intiland menjalin sinergi strategis dengan PT Abdael Nusa dan CAMC Engineering Co, Ltd..
Baca Juga: Kebutuhan Rumah di IKN Nusantara Capai 16.000 Unit, Begini Perinciannya
"Kolaborasi ini menggabungkan pengalaman, kompetensi, dan visi bersama untuk dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan IKN," terangnya.
PT Abdael Nusa merupakan pengembang properti berpengalaman yang sukses membangun sejumlah proyek perumahan dan hospitality di Surabaya, Jakarta, dan Bali.
Sementara CAMC Engineering Co, Ltd (CAMCE) adalah perusahaan internasional asal China yang berkecimpung di bidang konstruksi, teknik, dan manajemen proyek.
Eka Harianto Wibisono, Presiden Direktur PT Abdael Nusa mengungkapkan, lewat kerja sama ini, pihaknya bersama-sama ingin berkontribusi dan menjadi bagian dari lahirnya Ibu Kota Nusantara.
"Sinergi strategis ini meningkatkan kemampuan bersama dengan menggabungkan kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman yang dimiliki masing-masing pihak,” kata Eka Harianto Wibisono.
Baca Juga: Bangun Rusun Pakai Teknologi Mobox, Kementerian PUPR Raih Rekor MURI
Tiga Proyek Intiland di IKN
Kegiatan peletakkan batu pertama menandai dimulainya pengembangan tiga proyek unggulan di kawasan IKN.
Proyek pertama yakni pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara yang mengintegrasikan fasilitas hotel, serviced apartment, area ritel, pusat olahraga, dan fasilitas food and beverage.
Proyek kedua adalah Nusantara Quarter, sebuah pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD) yang mengintegrasikan hunian, perkantoran, dan area komersil dengan akses transportasi publik.
Pengembangan ketiga yakni kawasan perumahan dengan fasilitas lapangan golf bernama Royale Nusantara Golf Resort & Residence.
“Semua pengembangan proyek kami rancang dengan mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi, sejalan dengan visi IKN sebagai sustainable forest city,” kata Theresia Rustandi.
Baca Juga: Kinerja Membaik, Intiland Targetkan Marketing Sales Rp2,1 Triliun di 2024
Grand Whiz Nusantara
Pengembangan kawasan mixed-use Grand Whiz Nusantara, menurut Theresia dibangun di lahan seluas 0,72 hektare yang terdiri dari 50 unit serviced apartment, 50 unit hotel,perkantoran, area ritel, gym dan kolam renang, serta fasilitas food and beverage.
Desain Grand Whiz Nusantara memaksimalkan penggunaan bukaan pada fasad bangunan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami.
Grand Whiz Nusantara juga menempatkan secara khusus tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai shading untuk memberikan keteduhan dan kenyamanan.
Tersedia pula akses pejalan kaki yang nyaman dan terintegrasi sebagai konektor yang mempermudah mobilitas dan meningkatkan interaksi antar pengguna.
Grand Whiz Nusantara mengalokasikan 47% dari luas area lahan untuk ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka untuk area sosialisasi publik serta fasilitas-fasilitasnya yang dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan.
Tersedia pula berbagai fasilitas dan infrastruktur modern yang lengkap untuk mendukung kebutuhan penghuni, menciptakan kualitas hidup yang tinggi di lingkungan baru yang dinamis.
Baca Juga: Gelar RUPST, Intiland Ubah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
TOD Nusantara Quarter
Proyek berikutnya adalah pengembangan kawasan TOD Nusantara Quarter di lahan seluas 6,7 hektare.
Mengedepankan aspek integrasi dan fungsionalitas antarbangunan, kawasan TOD ini dibangun dengan keunggulan konsep yang mengutamakan aspek transit interchange, walkable, area terbuka hijau, dan berkelanjutan.
Rencana awal pengembangan meliputi gedung perkantoran yang menempati area sekitar 2,2 hektare, apartemen dengan luas lahan sekitar 3,3 hektare, dan low-rise development untuk ritel atau komersial di lahan sekitar 1,2 hektare.
Di kawasan ini juga tersedia plaza atau area publik terbuka hijau yang menempati area sampai dengan 46% dari total luas area Nusantara Quarter.
"Pengembangan kawasan TOD akan meningkatkan aksesibilitas pejalan kaki menuju simpul-simpul transportasi publik yang tersedia. Kami mengembangkan titik-titik ruang terbuka yang dirancang untuk menciptakan suasana kawasan yang hijau dan rimbun," kata Theresia.
Baca Juga: Intiland Buktikan Komitmen ESG, Namun Masih Ada Kendala Eksternal
Royale Nusantara Golf Resort & Residence
Pada pengembangan proyek berikutnya, Perseroan akan membangun Royale Nusantara Golf Resort & Residence, sebuah kawasan hunian yang dilengkapi dengan fasilitas lapangan golf seluas 200 hektare yang 70% di antaranya diperuntukkan sebagai ruang terbuka hijau.
Kawasan ini menawarkan banyak keunggulan mulai dari tingkat hunian yang rendah (low-density], rindang, eksklusif, serta memiliki akses terpadu dengan transportasi publik.
Menempati area lahan seluas 100 hektare, lapangan golf 18 holes ini dapat dikembangkan hingga 27 holes.
Sementara untuk kawasan hunian akan menempati area lahan seluas 100 hektare yang akan dapat menyediakan sekitar 800 hingga 1.000 unit rumah.
Pengembangan lapangan golf berskala internasional ini, menurut Theresia akan menjadi salah satu daya tarik bagi penggemar olahraga golf dari dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Strategi Pengembangan TOD Jadi Prioritas Jangka Panjang Intiland Development
Keberadaan fasilitas ini diharapkan turut menjadikan IKN sebagai kota kelas dunia yang bisa menjadi destinasi sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian Ibu Kota Nusantara.
Theresia Rustandi pun berharap pembangunan proyek-proyek Intiland di IKN bisa berjalan lancar dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Kami mohon dukungan dari seluruh pihak dan para pemangku kepentingan agar pengembangan ini dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat,” ujar Theresia lebih lanjut.
Intiland senantiasa berkomitmen untuk menerapkan standar tertinggi dalam setiap proyek-proyeknya.
Pembangunan ketiga proyek ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan properti yang inovatif dan berwawasan lingkungan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi para penghuni dan masyarakat sekitar.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News