Data Center Dominasi Serapan Lahan Industri Jakarta di Semester I 2022

Transaksi di paruh pertama 2022 meningkat melalui kegiatan lini bisnis data center, kimia, dan logistik sebagai generator utama.

Data center (Foto: Pixabay.com)
Data center (Foto: Pixabay.com)

RealEstat.id (Jakarta) – Tahun lalu, Knight Frank Global telah memprediksi, sektor industri merupakan subsektor properti yang mengalami perkembangan pesat.

Knight Frank Asia Pasifik juga menyebut sektor industri, terutama logistik dan data center memiliki potensi besar dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sekitar 3% untuk harga sewa pergudangan modern di Semester I 2022.

Sementara itu, Knight Frank Indonesia mendapuk Jakarta sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan logistik yang cenderung stabil di 2,8%. Hal ini terungkap dalam riset bertajuk Jakarta Property Highlight yang dirilis Rabu (31/8/2022).

Baca Juga: Indonesia Jadi Pasar Incaran Operator Data Center Dunia

Hasil riset terbaru dari Jakarta Property Highlight mengatakan pada paruh pertama 2022, total penjualan sektor industri tercatat di 67,25% dengan total luasan lahan industri yang terserap di Jabodetabek adalah 133 hektar di awal tahun 2022.

Sementara itu, kawasan Bekasi masih menjadi kawasan yang menyerap lahan industri terbesar, yaitu sekitar 38% dari total serapan lahan industri di Jabodetabek.

Syarifah SyaukatSenior Research Advisor Knight Frank Indonesia menyebut, total stok kawasan industri meningkat tipis dari ekspansi land bank yang ada, sementara untuk harga tidak terdapat perubahan berarti, meski masih bisa terlihat terdapatnya peningkatan pada submarket koridor timur Jakarta.

Baca Juga: Potensi Sosial Ekonomi Indonesia Dukung Pertumbuhan Sektor Data Center

Temuan menarik lainnya adalah adanya serapan lahan yang terus bertambah dari sektor pusat data (data center). Jakarta Property Highlight menyebutkan juga bahwa dalam dua tahun terakhir, data center mendominasi serapan lahan industri di koridor timur.

Toni Peredina, Property and Engineering Management Knight Frank Indonesia menyebutkan, secara teknis, pengelolaan ruang dan manajemen risiko untuk lahan atau bangunan yang dimanfaatkan oleh data center di Jakarta harus berdasarkan standarisasi Health, Safety, and Environtment (HSE) yang ketat.

"Hal ini penting, karena data center dengan kualitas internasional yang memiliki tier empat hanya boleh memiliki downtime 30 menit selama setahun atau uptime sebanyak 99,995% dalam setahun,” terang Toni Peredina.

Baca Juga: Indonesia Dorong Pertumbuhan Properti Data Center di Asia Pasifik

Jakarta Property Highlight terbaru juga menyebutkan bahwa sektor industri masih tercatat berperforma terbaik dibanding sektor properti lainnya pada paruh periode pertama tahun 2022.

Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia menyatakan, seperti yang telah diprediksi, sektor industri akan terus tumbuh di tengah pandemi dan berhadapan dengan berbagai tantangan ekonomi lainnya di kancah global.

"Dibandingkan dengan paruh pertama tahun lalu, transaksi pada paruh pertama tahun ini di kawasan Jakarta, meningkat melalui kegiatan lini bisnis data center, kimia, dan logistik sebagai generator utama saat ini,” tutur Willson Kalip.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Johannes Weissenbaeck, Founder & CEO OXO Group Indonesia
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)
Praktisi Perkotaan dan Properti, Soelaeman Soemawinata (kanan) dan Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna dalam Diskusi Forwapera bertajuk "Tantangan Perkotaan dan Permukiman Menuju Indonesia Emas 2045" (Foto: realestat.id)