RealEstat.id (Jakarta) – Berupaya memperluas platform layanan konsultasi di wilayah Asia Pasifik, konsultan properti global Cushman & Wakefield memperkenalkan tim baru yakni Advisory+.
Melalui Advisory+, Cushman & Wakefield mengintegrasikan kemampuan konsultasi dari perusahaan konsultan Big Four dengan keahlian teknis dan transaksional Cushman & Wakefield.
Tim Advisory+ yang baru dibentuk akan bekerja sama dengan klien dalam proyek-proyek yang dibangun dalam lingkungan/kondisi yang tidak sederhana/kompleks untuk menyediakan layanan ujung ke ujung, jasa konsultasi sektoral yang spesifik mulai dari tahap konseptualisasi, perencanaan hingga pelaksanaan.
Baca Juga: Tangerang Berjaya, Begini Prospek Pasar Perumahan Tapak Jabodetabek di 2024
Pemimpin inisiatif ini adalah Ross Hamilton yang bergabung sebagai Partner dan Head of Cushman & Wakefield Advisory+, Asia Pasifik. Ross memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di sektor konsultasi real estat profesional, termasuk 17 tahun sebagai Partner di EY dan PwC.
Perjalanan profesional Ross mencakup seluruh Australia dan Asia Tenggara, di mana ia telah bekerja sama dengan berbagai klien, termasuk badan pemerintahan, perusahaan, dan pemangku kepentingan sektor swasta.
Christina Hobbes dan Alan Herrman masing-masing ditunjuk sebagai Partner, Cushman & Wakefield Advisory+, Australia & Selandia Baru. Christina memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade dalam pengembangan properti di berbagai sektor termasuk perumahan, ritel, dan komersial.
Keahliannya mencakup sektor swasta dan publik, termasuk di pemerintahan seperti Landcom, UrbanGrowth NSW, dan peran penting lainnya di berbagai bidang di seluruh portofolio pemerintah. Christina juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi sektor swasta raksasa seperti Stockland.
Baca Juga: Kondisi Membaik, Tarif Harian Rata-rata (ADR) Hotel di Jakarta Kembali Normal
Alan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam pengembangan real estat, infrastruktur, dan pengelolaan dana di Australia, serta secara internasional di Inggris, Eropa, dan Asia Tenggara.
Sebelumnya, Alan bekerja sebagai Mitra di PwC dan selama 8 tahun terakhir, Alan juga menjabat posisi di Board of Aboriginal Housing Victoria.
Matthew Bouw, CEO Cushman & Wakefield APAC, menekankan fokus strategis dari tim Advisory+. Dia mengatakan, Advisory+ memanfaatkan pengetahuan Cushman & Wakefield sambil menggabungkan keahlian dari para konsultan real estat profesional yang berpengalaman dari perusahaan konsultan 'Big Four' yang ternama.
"Mereka membawa pemikiran dan metodologi yang mendalam untuk menangani tantangan di dalam situasi yang terbentuk, untuk akhirnya memberikan solusi yang tepat dan bernilai tambah bagi klien-klien kami," katanya.
Matthew melanjutkan, penambahan penawaran konsultasi premium ini melengkapi platform Cushman & Wakefield yang sudah ada dengan lebih dari 500 konsultan spesialis yang bekerja dengan klien setiap hari di seluruh wilayah Asia Pasifik.
Baca Juga: Kawasan Industri Jabodetabek: Koridor Timur Jakarta Kuasai Pasokan
"Klien kami sekarang memiliki akses ke tim industri unggulan dengan pengalaman memecahkan masalah selama puluhan tahun, dikombinasikan dengan kemampuan kami untuk mengeksekusi solusi real estat secara profesional dan konsisten di semua pasar,” terangnya.
Sementara itu, Ross Hamilton mengatakan senang dapat bergabung dengan Cushman & Wakefield dan memimpin tim Advisory+. Menurutnya, Tim Advisory+ berada pada posisi yang sempurna untuk memberikan solusi inovatif dan terdepan di pasar untuk tantangan yang dihadapi oleh klien Cushman & Wakefield.
"Kami bergabung dengan Cushman & Wakefield karena kami berharap dapat memanfaatkan kemampuan teknis dan transaksional mereka, yang didukung oleh data, analisis, dan platform AI yang canggih untuk membantu klien kami membuat keputusan terbaik yang memungkinkan untuk aset real estat mereka dan komunitas di mana mereka berada di seluruh wilayah Asia Pasifik," jelas Ross.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News