Bank BTN Ajak Pemda Pulihkan Ekonomi Nasional Lewat Sektor Properti

Guna mendorong pemulihan ekonomi nasional, Bank BTN mengajak Pemda mendongkrak sektor properti dengan memberikan kemudahan perizinan dan penyediaan lahan.

Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu (kanan) dalam kegiatan CSR Bank BTN di Surabaya, Jumat, 5 Maret 2021.
Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu (kanan) dalam kegiatan CSR Bank BTN di Surabaya, Jumat, 5 Maret 2021.

RealEstat.id (Surabaya) - PT Bank Tabungan Negara, Tbk (Bank BTN) mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui sektor properti. Beberapa cara yang dapat dilakukan Pemda adalah dengan memberi kemudahan perizinan dan penyediaan lahan.

Nixon LP Napitupulu, Plt Direktur Utama Bank BTN mengatakan, perhatian pemerintah pusat terhadap sektor properti luar biasa, mulai dari memberikan kuota KPR subsidi, relaksasi aturan uang muka dari Bank Indonesia, serta relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN).

"Sekarang ini saatnya Pemda juga memberikan perhatian yang sama dengan memberikan relaksasi kemudahan regulasi perizinan. Dengan demikian, upaya menurunkan harga rumah agar terjangkau sudah dilakukan," tutur Nixon LP Napitupulu di sela penyerahan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) Bank BTN kepada 71 Desa di Surabaya, Jumat (5/3/2021) lalu.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Anniversary BTN Solusi Properti Expo Tawarkan Bunga KPR Rendah

Dia menuturkan, usaha dan perhatian dari Pemerintah Pusat sudah luar biasa. Sementara itu, di daerah memang ada beberapa pekerjaan rumah dari Pemda, yang menurutnya perlu ada relaksasi perizinan.

Lebih lanjut Nixon memaparkan, relaksasi aturan perizinan sangat penting. Pasalnya, biaya terbesar pembangunan rumah, selain material serta fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos)—yang biayanya dibebankan di harga rumah—biaya pengurusan perizinan juga tinggi dan masih banyak proses yang berjalan lambat.

"Kalau ada investor sudah menanamkan dana, tetapi perizinannya lama, tentu return-nya akan kecil. Oleh karena itu, kecepatan perizinan penting sekali," tegas Nixon yang mengakui ada juga Pemda yang cepat dalam memproses perizinan.

Baca Juga: Targetkan Jadi Mortgage Bank Terbaik di ASEAN, Ini Sejumlah Strategi Bank BTN

Dia menilai, dengan berbagai relaksasi yang dilakukan pemerintah pusat, bank sentral dan Pemda, maka harga jual rumah bisa ditekan, sehingga bisa lebih murah. Dengan harga rumah lebih murah, akan membuat demand atau permintaan rumah di masyarakat meningkat.

"Kalau harga jualnya turun maka yang diuntungkan konsumen. Ini akan meningkatkan demand terhadap rumah yang ujungnya bisa mendongkrak pertumbuhan sektor properti. Kalau sektor properti tumbuh maka akan menyumbangkan juga pada pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup siginifikan," jelasnya.

Untuk mengantisipasi peningkatan demand yang tinggi tersebut, Nixon mengaku Bank BTN telah menyiapkan bisnis proses yang lebih cepat. Selain itu tahun ini bank yang fokus pada kredit perumahan tersebut menambah kapasitas pembiayaan hingga mencapai 300 ribu.

"Kami sedang mendata bersama pengembang mana yang bisa segera diakadkan. Kami juga rajin turun ke bawah menyerap aspirasi pengembang apa yang bisa dibantu," tuturnya.

Baca Juga: Bank BTN Tawarkan Suku Bunga KPR Berjenjang Mulai 4,71%

Sementara itu, Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf mengaku siap mendukung berkembangnya sektor properti di daerahnya. Untuk itu dalam memudahkan dan mempercepat perizinan pembangunan rumah, pihaknya telah mendirikan mal pelayanan.

"Kami berikan kemudahan perizinan dengan mendirikan mal pelayanan termasuk perizinan untuk membangun rumah," katanya.

Menurut Abdul Rouf, Pemda Lamongan ingin mengembangkan perumahan baru di daerahnya untuk itu butuh bantuan perbankan seperti bank BTN. Dia menegaskan, kebutuhan rumah di Lamongan tinggi, angka backlog-nya sekitar 90 ribu unit.

"Kami ingin setiap tahunnya mengurangi 15% dari angka backlog tersebut," paparnya.

Baca Juga: Peringati HUT RI dan Hapernas, Bank BTN - REI Bagikan Sembako untuk Warga Terimbas COVID-19

Sementara itu sebagai bentuk komitmen Bank BTN terhadap kepentingan sosial terutama dalam menghadapi masa pandemi Covid-19, perseroan memberikan bantuan CSR berupa fogging di 71 perumahan subsidi yang dibiayai oleh Bank BTN. Selain itu untuk mendukung proses belajar anak tetap berjalan di masa pandemi, Bank BTN memberikan bantuan WiFi gratis di 71 desa di sekitar kantor wilayah BTN seluruh Indonesia.

WiFi gratis tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk bagaimana UMKM di 71 desa dapat terus beroperasi secara daring. Semoga ini dapat membantu mereka karena kita tahu UMKM itu mengalir juga pada ekonomi nasional dan perlu menjadi perhatian semua pihak, kata Nixon.

CSR baik berupa fogging dan WiFi tersebut masih sebagai rangkaian kegiatan HUT ke-71 Bank BTN. Sukses kinerja perseroan secara bisnis adalah juga karena dukungan masyarakat dan mitra kerja yang selama ini konsisten bersama Bank BTN.

"Semoga ini bermanfaat untuk menata kehidupan lebih baik," kata Nixon.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)
Laba bersih Metland tumbuh ditopang oleh peningkatan pendapatan dari penjualan properti. Di sisi lain, MTLA juga terus melanjutkan pengembangan pada unit berjalan dengan menghadirkan produk-produk terbaru, seperti Metland Cikarang yang berkonsep Eco Living in Harmony. (Sumber: PT Metropolitan Land, Tbk)