RealEstat.id (Jakarta) - Menjual rumah bukanlah perkara mudah. Selain harga yang kompetitif dan sesuai harga pasar, kondisi rumah pun harus bagus dan menarik saat dikunjungi calon pembeli.
Sementara itu, legalitas rumah pun mesti bisa dipertanggung-jawabkan. Bagi Anda yang ingin menjual rumah, ada beberapa tips agar rumah Anda cepat terjual.
Berikut ini 7 tips agar rumah cepat laku terjual:
1. Produk
Sebaiknya dalam menjual properti, Anda tidak melakukan renovasi yang terlalu besar saat memasarkan produk propertinya.
Tujuan menjual adalah untuk mendapatkan uang, sedangkan renovasi biasanya justru mengurangi keuntungan.
Biasanya renovasi yang dilakukan tidak perlu terlalu besar, tetapi sekedar rumah nampak pantas untuk dilihat, seperti hanya memangkas rumput.
Baca Juga: Tips Membeli Rumah Bekas: Cek 6 Hal Ini Saat Meninjau Lokasi
2. Lokasi
Saat memasarkan rumah, banyak penjual yang hanya memasarkannya tanpa memberi keterangan mengenai lokasinya.
Sebaiknya saat memasarkan properti, Anda juga memasarkan lokasinya dengan mengekspos fasilitas-fasilitas yang ada.
Misalnya, di dekat rumah ada supermarket, sekolah yang baik, lingkungan yang bagus.
3. Harga yang Kompetitif
Menentukan harga yang kompetitif bukanlah sesuatu yang mudah. Anda tidak bisa dengan mudah menentukan sebuah angka atau menyamakan harganya dengan properti lain yang berdekatan.
Anda harus mengetahui properti di sekitar wilayah sekitar, lalu menempatkan harga yang kompetitif berdasarkan rumah yang sudah terjual dan rumah yang sedang dijual.
Agen properti bisa banyak membantu karena memiliki pengetahuan ini. Harga yang kompetitif sangat penting.
Pasalnya, harga di bawah pasaran akan membuat penjual merugi, sementara harga di atas pasaran membuat properti sulit terjual.
Baca Juga: Tips Membeli Rumah: 8 Syarat Penting Tempat Tinggal Idaman
4. Legalitas Surat-surat
Kelengkapan dan keabsahan surat-surat seperti Girik, Hak Pakai, Hak Guna Bangunan harus diperiksa, dan dalam hal ini jasa notaris sering digunakan.
Baik pembeli dan penjual juga harus mengerti perbedaan fungsi surat-surat tersebut.
Bila sebuah properti akan dijual dan kebetulan pemiliknya tidak ada karena sudah meninggal dunia, maka harus dibuatkan fatwa waris.
Bila ahli warisnya lebih dari satu, akan lebih baik kalau para ahli waris memberi kuasa kepada salah satu dari mereka karena ini akan memperlancar proses transaksi.
Kadang proses penjualan terhambat karena salah satu ahli waris tidak bisa memberikan keputusan yang cepat.
Baca Juga: Ini Dia, Tips Rumah Hemat Listrik dari PLN
5. Pemasaran yang Optimal
Iklan di koran atau memasang spanduk bukan lagi pemasaran yang optimal. Anda harus tahu kapan dan di media mana sebaiknya beriklan. Misalnya, untuk properti dengan nilai tertentu sebaiknya beriklan di koran mana.
Sektor properti juga memiliki media khusus yang baik untuk beriklan, baik media konvensional maupun daring.
Media seperti ini efektif karena umumnya dibagi ke calon pembeli yang memang punya potensi untuk membeli. Sekarang media online mulai jadi pilihan utama untuk memasarkan properti.
Yang tidak kalah pentingnya adalah jaringan para profesional di bidang properti. Pengaruh mereka besar, karena memiliki waiting list customer yang akan membeli tapi belum menemui properti yang cocok.
Satu lagi fasilitas pemasaran yang sedang tren adalah kerjasama dengan perbankan untuk memberikan KPR. Agen properti yang baik akan dipercaya oleh bank untuk bekerjasama.
Bank merasa senang dengan kerjasama ini karena properti yang dipasarkan oleh Agen Properti sudah diseleksi terlebih dahulu.
Baca Juga: Tips Mengatasi Masalah Hukum dengan Pengembang dan Cara Mengantisipasinya
6. Prosedur Pembayaran
Ada beberapa transaksi yang seharusnya terjadi, tetapi akhirnya batal karena teknis pembayaran.
Polemik antara penjual dan pembeli dapat timbul bila keduanya tidak memakai teknik pembayaran yang baik.
Untuk mencegah terjadinya masalah dalam pembayaran, sebaiknya gunakan bantuan notaris untuk membuat perjanjian proses pembayaran.
Isinya, berapa kali dan kapan pembayaran dilakukan. Bila ada penguluran pembayaran akan dikenakan penalty serta berapa besar penalty-nya.
7. Bantuan Agen Properti
Seorang penjual yang kurang memahami prosedur penjualan properti, sebaiknya menghubungi agen properti yang bisa memberikan banyak bantuan.
Agen properti dapat memberi konsultasi dalam menentukan harga kompetitif, memberikan rencana pemasaran yang optimal, dan mengadakan kerjasama dengan perbankan untuk mendapatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Ketika menggunakan jasa agen properti, Anda jangan menyerahkan nasib dan menunggu mukjizat agar rumah laku dengan sendirinya, tapi juga harus bertanya seperti jaringan kerjanya dan apa rencana pemasarannya.
Semoga dengan tips ini rumah Anda bisa cepat terjual.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News