5 Tips Membangun Rumah Anti Banjir

Saat membangun rumah, terutama di kawasan rawan banjir, penting untuk mengadopsi strategi preventif dalam konstruksi rumah untuk meminimalkan risiko dan dampak banjir.

Desain rumah anti banjir (Foto: Dok. Pinterest)
Desain rumah anti banjir (Foto: Dok. Pinterest)

RealEstat.id (Jakarta) – Punya rumah anti banjir menjadi impian semua orang. Pasalnya, banjir bisa terjadi di mana saja dan bisa datang secara tiba-tiba.

Sepanjang tahun 2023, di Jakarta terdapat 69 titik banjir. Di bagian pesisir Jakarta saja, kerugian ekonominya diperkirakan mencapai Rp2,1 triliun per tahun.  

Kendati demikian, risiko dan dampak ini bisa Anda kurangi dengan mempersiapkan bangunan rumah yang siap menghadapi banjir. 

Bagi Anda yang berencana membangun rumah, terutama di kawasan rawan banjir, penting untuk mengadopsi strategi preventif dalam konstruksi rumah untuk meminimalkan risiko dan dampak banjir.

Baca Juga: Tips Jitu Mengetahui Lokasi Rumah Idaman Terbebas dari Banjir

Antisipasi terbaiknya adalah mempersiapkan hunian yang tangguh menghadapi bencana tersebut. 

Dengan demikian, risiko banjir yang menimbulkan kerugian material yang signifikan dan mengganggu aktivitas dapat diantisipasi jauh sebelumnya. 

Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel menjelaskan, langkah pertama yang krusial adalah mencari tahu riwayat banjir dan pola curah hujan di wilayah rumah Anda.

"Hal ini akan membantu Anda memahami seberapa besar risiko banjir yang mungkin terjadi dan langkah apa saja yang perlu diambil untuk melindungi rumah Anda,” katanya.

Dengan memahami kondisi lingkungan saat hujan, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif berikutnya, yaitu merancang pembangunan rumah yang dapat membantu melindungi rumah dari berbagai dampak banjir.

Baca Juga: Langkah Mudah Buat Rumah Bersih Kembali Usai Terendam Banjir

Berikut 5 hal penting membangun rumah anti-banjir:

1. Tinggikan Pondasi

Lantai rumah yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar 40-50 cm dapat mencegah air masuk saat banjir.

2. Sistem Drainase Satu Arah

Pasang sistem drainase yang efektif dengan katup satu arah agar air tidak kembali masuk ke rumah. Pastikan juga saluran pembuangan, septic tank, dan instalasi listrik berada di area yang aman dari banjir.

3. Buat Resapan Air

Area resapan air di sekitar rumah berfungsi sebagai penampungan alami yang membantu mengurangi risiko banjir.

4. Pilih Material Tahan Air

Gunakan material bangunan seperti beton atau bata tahan air untuk mengurangi kerusakan akibat banjir. Desain atap yang mampu mengalirkan air dengan cepat juga penting.

5. Gunakan Teknologi Modern

Pertimbangkan penggunaan pintu anti banjir, sistem pompa air, dan material tahan korosi untuk perlindungan ekstra terhadap ancaman banjir.

Baca Juga: 3 Desain Rumah di Dunia Ini Mampu Beradaptasi Hadapi Banjir

Konsep desain rumah anti-banjir sebenarnya bukan hal baru. Di Indonesia, banyak daerah yang sudah menerapkannya sejak zaman dahulu.

Contohnya, rumah panggung atau rumah berkonsep double decker yang kini menjadi bagian dari hunian mewah di kawasan Selatan Jakarta. 

Begitu pun di luar negeri, di Eropa pun diterapkan konsep rumah anti-banjir dengan memanfaatkan bahan bangunan tahan lama, seperti bata dan beton telah terbukti efektif dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca ekstrem, termasuk banjir.

Sementara itu, di Jepang, konsep rumah logam yang menggabungkan beton dengan lapisan logam solid menjadi pilihan populer karena kemampuannya dalam menjaga stabilitas rumah saat terjadi pergerakan tanah atau banjir. 

Namun, perlindungan optimal tidak hanya bergantung pada desain rumah anti-banjir. Perawatan rutin terhadap seluruh komponen rumah juga sangat penting.

Baca Juga:

Misalnya dengan melakukan perbaikan rumah di bagian-bagian yang dapat mencegah terjadinya banjir, seperti saluran air, area resapan air, dan sebagainya. 

Fredy Yanto, Co-CEO dan Co-Founder Gravel mengingatkan, agar pemilik rumah tidak lupa untuk selalu merawat dan meremajakan komponen-komponen rumah.

Menurutnya, penundaan perawatan dapat menimbulkan masalah yang merepotkan, terutama saat menghadapi bencana alam, seperti banjir atau gempa.

"Dengan demikian, kombinasi antara desain rumah anti-banjir dan perawatan rutin akan memberikan perlindungan maksimal bagi penghuni dan aset berharga," pungkas Fredy Yanto.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Ilustrasi dindin rumah rembes karena air hujan. (Sumber: Shutterstock/Burdun Iliya)
Regulator Gas (Foto: Destec)
Regulator Gas (Foto: Destec)