RealEstat.id (Surabaya) - Bagi kebanyakan konsumen properti mengetahui bahwa lingkungan rumah di kawasan real estat memberi peran penting untuk menciptakan feng shui yang baik.
Memang, feng shui sebuah unit bangunan atau rumah kurang berarti jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung.
Hal ini disebabkan karena Chi yang terkumpul dan mengalir menuju masing-masing unit rumah terpengaruh oleh kondisi lingkungan di sekelilingnya.
Baca Juga: Posisi dan Lokasi Kavling Rumah Paling Menguntungkan Menurut Feng Shui
Para konsumen properti yang memerhatikan feng shui juga umumnya telah menyadari bahwa pengaruh-pengaruh terhadap Chi yang datang ke rumah-rumah yang mereka minati itu ada peran yang ditimbulkan oleh kondisi lingkungan ini.
Oleh karena itu, mereka tahu bahwa aset properti yang mereka beli ini memang baik dan selanjutnya pengaturan Chi ke dalam bangunannya bisa dilakukan melalui prinsip-prinsip feng shui bangunan.
Kualitas Chi dalam suatu kawasan sangat terpengaruh oleh kondisi di ruang luar bangunan. Pasalnya, Chi yang baik dapat berubah menjadi buruk (Sha Chi).
Baca Juga: Tips Feng Shui: Lahan Kavling Tusuk Sate Sebaiknya Dijadikan Apa?
Pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan terhadap kualitas Chi ini dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu:
1. Jin Sha (Logam) : Pengaruh dari bangunan-bangunan di sekeliling kawasan.
2. Mu Sha (Kayu): Pengaruh Vegetasi dan tanaman di sekeliling kawasan.
3. Shui Sha (Air): Pengaruh air sungai, danau dan air buangan di lingkungan.
4. Huo Sha (Api): Pengaruh jalan dan jaringan lalu-lintas.
5. Tu Sha (Tanah): Pengaruh dari kondisi jenis tanah dan kontur yang ada dalam lingkungan sekitar.
Baca Juga: Merencanakan Pembangunan Rumah Menurut Feng Shui
Jin Sha
Bangunan di sekeliling yang kurang bagus dalam suatu kawasan ada beberapa macam wujudnya. Contoh yang umum ditemui adalah: bentuk bangunan yang runcing-runcing, jembatan dan jalan layang yang dibangun di depan kavling, bangunan yang memiliki warna-warna yang konflik dengan lingkungan.
Penempatan bangunan ibadah juga harus memperhatikan posisi bangunan tinggal. Ukuran-ukuran bangunan yang tidak seragam ada yang sangat besar dan ada yang terlalu kecil juga berpengaruh.
Sering terjadi Chi yang berada di luar dan kemudian mengalir ke dalam unit rumah itu telah rusak, karena berbenturan dengan bentuk-bentuk bangunan yang tajam.
Baca Juga: 5 Posisi Bangunan yang Menciptakan Energi Buruk (Sha Chi) Menurut Feng Shui
Shui Sha
Pada umumnya, kehadiran unsur Air dalam kawasan tergolong baik. Akan tetapi, ada kondisi-kondisi yang bisa digolongkan kurang baik untuk kawasan itu. Bentuk Air di kawasan akan dapat berpengaruh buruk pada situasi tertentu.
Beberapa contoh kondisi yang tidak menguntungkan itu antara lain: Air sungai yang mengalir sangat deras, aliran sungai yang mengancam unit rumah/perumahan, sungai yang bercabang dan menusuk kavling, Air yang secara dominan berada di belakang kavling rumah, dan aliran air yang meninggalkan site kita.
Air juga kurang baik jika diletakkan di tengah-tengah kavling atau kawasan itu. Dan masih banyak contoh lagi. Aliran-aliran Air yang bergerak secara keras di bawah kavling juga kurang baik karena berpengaruh pada permukaan tanah.
Baca Juga: Pintu Masuk Rumah yang Baik Menurut Feng Shui
Mu Sha
Pengaruh vegetasi yang ada pada lingkungan bervariasi, jika baik penempatannya, akan baik pengaruhnya. Sebaliknya, jika penempatan kurang baik akan merugikan.
Umumnya, orang telah mengetahui bahwa rumah yang di depannya dihadang oleh pohon besar kurang menguntungkan. Tetapi kalau pohon dapat difungsikan sebagai pelindung terhadap panas, atau pelindung terhadap Sha Chi, ia akan lebih baik pengaruhnya.
Jenis tanaman tertentu juga bisa berpengaruh buruk terhadap feng shui lingkungan. Hal yang penting adalah vegetasi dan pohon bisa dijadikan indikator apakah Chi untuk daerah itu cukup baik.
Baca Juga: Tips Lengkap Feng Shui Rumah di Tahun Kelinci Air 2023
Huo Sha
Jalan dan jaringan lalu-lintas akan berpengaruh pada kawasan. Dalam sebuah lingkungan real estat, perlu ada penataan jalan sehingga penempatan unit-unit fungsi berlangsung dengan baik.
Unit fungsi yang dimaksud adalah: daerah komersial, daerah fasilitas sosial dan fasilitas umum; serta daerah perumahan itu sendiri. Antara zoning-zoning tersebut dikaitkan dengan jalan. Dengan demikian, jalan akan berpengaruh pada aliran Chi dari kawasan yang bersangkutan.
Beberapa contoh adalah: unit bangunan yang terletak pada posisi Tusuk Sate (T-Junction) kurang baik. Aliran Chi di unit yang ada di daerah cul de sac (jalan buntu) bisa mandek, kecuali tidak ditutupi dengan pagar tinggi sebagai pengakhiran jalan.
Juga kurang menguntungkan jika jalan itu membentuk mata ‘pisau’ terhadap lingkungan bangunan di depannya. Ada juga pengaruh padatnya lalu lintas yang ada di jalan; karena suara yang ditimbulkan dapat merusak aliran Chi.
Baca Juga: Penting Disimak! Aturan Membangun dan Renovasi Rumah Terbaik Menurut Feng Shui
Tu Sha
Pengaruh unsur Tanah pada feng shui, pertama ditentukan oleh bentuk kavling yang terjadi. Ada kavling yang memang bagus bentuknya, misalnya bentuk empat persegi panjang, bujur sangkar dan yang beraturan.
Bentuk-bentuk kavling yang tidak beraturan kurang baik dan dapat lebih merugikan. Hal ini terjadi karena kavling itu biasanya dipagari oleh para pemiliknya. Akibatnya, kavling bisa menjadi dinding yang runcing dan mengancam unit bangunan.
Apabila kavling itu hanya sekadar ‘batas’ tanpa pagar, tentu akan lebih baik. Karena dengan demikian, Chi lingkungan mengalir dengan lebih bebas lagi.
Artikel ini ditulis oleh Dr. Mauro Rahardjo dan Lelyana Rahardjo, Pendiri Feng Shui School Indonesia. Pasangan suami-istri yang tinggal di Surabaya ini merupakan penulis artikel feng shui untuk RealEstat.id.
Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News