Wow! Penggemar Metaverse Rela Bayar Properti Virtual Miliaran Rupiah Daripada Beli Rumah

Harga sebuah pulau di Metaverse dijual USD300 ribu (sekitar Rp4,2 miliar) atau sama dengan harga rumah rata-rata di Amerika Serikat.

Foto: Pixabay.com
Foto: Pixabay.com

RealEstat.id (Jakarta) - Seiring dengan meningkatnya minat pada metaverse, semakin banyak investor berbondong-bondong ke dunia maya untuk mencari properti virtual yang diyakini banyak orang akan menjadi masa depan jejaring sosial, bekerja, dan hiburan.

Kepada CNBC, CEO dan pendiri Tokens.com, Andrew Kiguel, memaparkan penyebab mengapa beberapa investor bersedia menghabiskan jutaan dolar untuk bidang tanah di dunia digital.

Baca Juga: Wah, Rumah-rumah Cantik di Italia Ini Dijual Hanya 1 Euro!

“Bahkan, harga (bidang tanah digital) telah naik 400% hingga 500% dalam beberapa bulan terakhir,” imbuh Andrew Kiguel, seperti dinukil dari laman Finbold. “Ini seperti membeli tanah di Manhattan 250 tahun yang lalu saat kota ini sedang dibangun.”

Meskipun tanah dan properti virtual ini tidak ada di dunia nyata, hanya ada di metaverse, imbuh Kiguel, namun peluangnya sangat besar di sana. Bahkan dia mengaku perusahaannya baru-baru ini menghabiskan hampir USD2,5 juta (sekitar Rp35,8 miliar) di Decentraland (MANA).

“Metaverse adalah bentuk pengulangan dari media sosial. Di sini, Anda dapat pergi ke konser musik atau museum, semua jenis pengalaman berbeda yang dapat Anda jelajahi dan benamkan,” kata Kiguel.

Baca Juga: Pria Kamboja Pajang Ranjau Darat di Halaman Rumah Sebagai Hiasan

Di lain pihak, CEO Republic Realm, Janine Yorio, yang perusahaannya baru-baru ini mencetak rekor dengan membeli sebidang tanah di The Sandbox (SAND) seharga USD4 juta (sekitar Rp57,2 miliar), mengungkapkan bahwa tahun lalu, dia menjual lebih dari 100 pulau pribadi dengan harga masing-masing USD15.000 di platform.

“Hari ini mereka menjual masing-masing sekitar USD300 ribu (sekitar Rp4,2 miliar), yang kebetulan persis sama dengan harga rumah rata-rata di Amerika Serikat,” ungkap Janine Yorio.

Baca Juga: Penutup Dudukan Toilet Milik Bassis The Rolling Stones Jadi yang Termahal di Dunia

Sementara itu, broker real estat Oren Alexander mengatakan: “dunia digital bagi sebagian orang sama pentingnya dengan dunia nyata. Jadi ini bukan tentang apa yang Anda dan saya yakini, tetapi tentang apa yang akan terjadi di masa depan.”

Tampaknya Meta (NASDAQ: FB), yang dikenal sebagai transisi Facebook ke realitas virtual, mengambil "keuntungan" dari pandemi Covid-19. Pasalnya, kegiatan masyarakat yang dibatasi dalam waktu yang lama, membuat mereka mencari cara lain untuk berinteraksi. Hal ini telah memicu serbuan terhadap lahan digital dan properti virtual di dunia maya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Forest Dining & Media Room di Kondominium Nava Grove, Singapura (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)