RealEstat.id (Jakarta) – Menindaklanjuti penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium berkelas dunia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membangun sejumlah infrastruktur berskala masif di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai bagian dari lima KSPN Prioritas/DPSP. Kelima KSPN/DSPN tersebut, yakni Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut), Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggar Timur (NTT).
Baca Juga: Rampung, 656 Sarhunta Jadi Alternatif Penginapan Turis di Labuan Bajo
Semua pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN/DPSP tersebut direncanakan secara terpadu. Demikian isi siaran pers yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sejumlah pembenahan dan pembangunan dilakukan Kementerian PUPR dengan memaksimalkan potensi Labuan Bajo dan segala kekayaan alamnya. Salah satu destinasi pariwisata yang tengah disiapkan Kementerian PUPR adalah Puncak Waringin yang berjarak sekitar 1 km dari Bandara Komodo.
Pekerjaan penataan Puncak Waringin terbagi dalam II tahap. Tahap I pelaksanaannya dimulai pada Juli - Desember 2019 dengan kegiatan pembangunan terdiri dari Gedung Utama seluas 350 m2 yang berfungsi sebagai lounge dan pusat cinderamata serta viewing deck.
Baca Juga: Dibuka di 2022, Ini Deretan Hotel Mewah yang Paling Dinanti 'The Haves'
Selanjutnya pembangunan tahap II pelaksanaanya pada tahun 2020 dengan kegiatan pembangunan terdiri dari bangunan komersial seluas 525 m2 yang berfungsi sebagai kios lengkap dengan toilet serta musola dan area tenun.
Di lokasi yang sama Kementerian PUPR juga membangun Ruang Terbuka Publik seluas 1700 m2 yang dilengkapi dengan amfiteater seluas 267 m2 dan area parkir seluas 235 m2. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan penuh ketelitian dan detail yang mengedepankan kualitas artistik dan unsur seni.
Selain penataan kawasan Puncak Waringin, Kementerian PUPR juga meningkatkan kualitas layanan jalan di Labuan Bajo. Sejumlah pekerjaan peningkatan konektivitas yang dilakukan yakni pekerjaan penanganan ruas dalam kota sepanjang 16,8 km yang terdiri dari peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah 2,01 km, Jalan Simpang Pede 4,51 km, Jalan Yohannes Sahadun 4,05 km, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu 4 km.
Peningkatan kualitas layanan jalan tersebut diiringi dengan penataan kawasan pedestrian sehingga memiliki trotoar kualitas premium dengan menggunakan batu andesit yang ditata rapi. Konsep penataan trotoar jalan tetap mempertahankan tata hijau dengan ditanami pohon agar teduh, terutama tanaman lokal seperti Sakura Flores dan Flamboyan.
Baca Juga: Mengisi Libur Lebaran Bersama Keluarga Tanpa Harus Keluar Jakarta, Begini Caranya!
Selain itu Kementerian PUPR juga melakukan penataan Kawasan Batu Cermin seluas 0,92 ha melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti Gedung Gua Batu Cermin yang terdiri dari plaza, auditorium, toko cendera mata, pusat informasi, kantor pengelola, dan toilet.
Selain itu juga dibangun amfiteater, rumah budaya, area parker mobil dan bus, dan jalur trekking menuju gua. Pekerjaan jalur trekking Gua Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.
Penataan kawasan Batu Cermin diharapkan akan mendukung kegiatan seni dan budaya lokal dengan harapan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.