RealEstat.id (Bekasi) – Saat menghadapi tantangan atau mengalami kegagalan, jangan mengeluh. Sebaliknya ucapkan, terima kasih. Sebab, ketika berhasil mengatasi tantangan atau menghadapi kegagalan tersebut, itu berarti kita naik kelas.
Sama persis seperti ketika main game. Ketika berhasil melewati tantangan, berarti level kita naik. Bila kita menjadi yang terbaik hari ini, belum tentu esok kita akan tetap menjadi yang terbaik.
Hal ini disampaikan Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif pada wisuda ke-20 President University (Preuniv) yang diselenggarakan Ahad (8/12/2024) lalu, di President University Convention Center, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Irene merupakan alumni Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, Presuniv, angkatan 2005. Ia lulus tahun 2008. Sebelum ditunjuk menjadi wakil menteri pada Kabinet Merah Putih, Irene Umar adalah CEO sekaligus pendiri W3GG dan Managing Partner PT Discovery Nusantara Capital.
Pada sidang senat terbuka tersebut, Rektor President University, Handa S. Abidin, menyampaikan ucapan selamat atas kepada para wisudawan.
“Kami bangga dengan semua yang telah Anda capai. Semoga ilmu dan pengalaman yang Anda peroleh di President University bermanfaat bagi masa depan Anda,” katanya.
Ia juga menegaskan, President University akan terus mendukung mahasiswa dan para lulusan, serta mengajak semua pihak untuk terus menjaga dan memelihara hubungan baik.
Selain Irene Umar, wisuda President University kali ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4, HM Samsuri; pendiri Presuniv yang juga Presiden Direktur PT Jababeka Tbk, SD Darmono; dan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Budi Susilo Soepandji, serta International Chancellor Presuniv Prof. Ki-chan Kim.
Hadir pula Chandra Setiawan, Ketua Pengawas YPUP yang juga Rektor ke-7 President University; serta dua penasehat Rektor Presuniv: Abdul Wahid Maktub, Duta Besar Indonesia untuk Qatar (2003-2007); dan Ibnu Hadi, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam (2016-2020).
Baca Juga: Dibangun Dalam 3 Tahap, President University Gelar Groundbreaking Teaching Hospital
Selain itu, hadir pula Yuana Rochma Astuti, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Kementerian Ekonomi Kreatif; Hyanto Wihadhi, Direktur PT Jababeka Tbk; dan Ivone Anggraini, Senior Managing Director PT Grahabuana Cikarang.
Dari jajaran diplomatik, wisuda ke-20 President University dihadiri oleh Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin; Duta Besar Ethiopia, Fekadu Beyene Aleka; dan Sekretaris III Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia, Zaafir Ahmad Javed.
Wisuda kali ini juga dihadiri oleh ribuan orang tua lulusan yang datang dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia, dan sejumlah tamu undangan lainnya, seperti mitra-mitra strategis Presuniv dari kalangan korporasi dan institusi lainnya.
Luluskan 35 Mahasiswa Asing
Menurut Wakil Rektor Presuniv Bidang Akademik, Riset dan Inovasi, Adhi Setyo Santoso, pada kesempatan kali ini Presuniv meluluskan 1.479 wisudawan dari enam fakultas, yakni Fakultas Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Edukasi, Fakultas Teknik, serta Fakultas Seni, Desain dan Arsitektur.
Dari seluruh lulusan, dia menambahkan, sebanyak 219 mahasiswa di antaranya lulus dengan predikat magna cum laude, dan satu mahasiswa meraih summa cum laude.
Baca Juga: President University Raih Peringkat Pertama WURI se-Indonesia di Kategori Culture/Values
"Selain itu, pada wisuda ke-20 ini, President University juga meluluskan 35 mahasiswa asing. Mereka berasal dari Bangladesh, China, Korea Selatan, dan Timor Leste,” ungkap Adhi.
Masih pada wisuda kali ini, paparnya, Presuniv juga memberikan penghargaan Best Achievement kepada sejumlah lulusan yang dibagi dalam beberapa kategori, seperti menjadi yang terbaik dalam program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan Best Career, di mana mahasiswa sudah bekerja sebelum lulus kuliah atau memulai usaha rintisan (startup).
Contohnya, Muhammad Risma dan Muhammad Fahrul, mahasiswa Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, yang mendirikan perusahaan rintisan.
Hal serupa juga dilakukan Masim Sugiarto, Rita Purnamasari, dan Ryando Miroj dari Program Studi Master of Management in Technology (S2), Fakultas Bisnis.
Baca Juga: President University Gelar Konferensi Internasional ICFBE 2024 di Filipina
Terkait penghargaan Best Achievement, Adhi menjelaskan, Presuniv tidak mengukur keberhasilan mahasiswa hanya dari capaian akademik semata sebagaimana tercermin dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
"Kami juga menghargai berbagai capaian lainnya yang diraih oleh mahasiswa, seperti penghargaan Best Career. Capaian itu membuktikan bahwa materi yang kami berikan saat kuliah ternyata mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki dan sesuai dengan kebutuhan di dunia usaha,” tuturnya.
Kiat Sukses di Kampus Kehidupan
Pada acara Wisuda ke-20 President University, Stephen G. Barnes, Assistant Dean of Graduate and International Programs at Penn State Law, The Pennsylvania State University, Amerika Serikat, juga menyampaikan keynote speech. Pidato serupa juga disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah 4, Samsuri; dan Prof. Ki-chan Kim.
Dalam pidatonya Barnes mengajak seluruh lulusan untuk mulai mengajar. Menurutnya, selama belajar di kelas, di studio, atau di laboratorium, tanpa disadari, seluruh lulusan sebetulnya telah berlatih untuk menjadi seorang guru.
“Dalam beberapa pekan ke depan, kunjungi sekolah lama Anda, dan temui beberapa guru yang menginspirasi. Ucapkan terima kasih, dan bantulah mereka mengajar, menjadi tutor bagi para siswa, atau mengajarkan siswa berbagai keterampilan lainnya. Berbagilah inspirasi dengan mereka,” kata Barnes.
Baca Juga: President University Teken Kerja Sama Beasiswa dengan Hyundai Motor Chung Mong-Koo
Sementara itu, kepada seluruh wisudawan, Samsuri berpesan agar mereka tidak pernah berhenti belajar, meski telah lulus kuliah, sebab setelah lulus dari Presuniv, mereka akan memasuki kampus yang baru, yakni kampus kehidupan.
Samsuri juga membagikan resep suksesnya di kampus kehidupan. "Pertama, cepat beradaptasi. Kedua, mampu membangun komunikasi yang efektif. Kunci dari kemampuan berkomunikasi bukan ahli pidato, tetapi mampu meyakinkan orang lain,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut Samsuri, memperbanyak network atau jejaring. Pasalnya, kita tidak akan sukses kalau hanya bekerja sendiri, karena kita selalu membutuhkan bantuan orang lain.
"Dan, keempat, mengubah mindset untuk bisa menjadi problem solver. Untuk bisa menjadi problem solver, jangan berada di zona nyaman atau lari dari masalah,” pungkasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News