Viro Gandeng Desainer Indonesia Bawa Eco Faux Tampil di Hollywood

Viro menggunakan generasi baru material eco faux dengan peningkatan fleksibilitas dan berpengaruh pada ketegangan serat yang lebih lentur.

Koleksi busana kreasi Alan Tjahjadi dari Untaian Asa yang didokumentasikan di lokasi showroom Viro di Tangerang, Indonesia. (Foto: dok. Viro)
Koleksi busana kreasi Alan Tjahjadi dari Untaian Asa yang didokumentasikan di lokasi showroom Viro di Tangerang, Indonesia. (Foto: dok. Viro)

RealEstat.id (Jakarta) - Viro, perusahaan penyedia material arsitektur dan interior, berkolaborasi dengan desainer fesyen Indonesia dalam gelaran karpet merah (Virtual Red Carpet) Hollywood.

Dalam dukungannya di acara Heart of Hollywood, Viro menggunakan generasi baru material eco faux dengan peningkatan fleksibilitas dan berpengaruh pada ketegangan serat yang lebih lentur.

Melalui ajang fesyen internasional, Virtual Red Carpet by Heart of Hollywood di Amerika Serikat, mereka hendak membuktikan bahwa eco faux dapat dikreasikan dalam berbagai kemungkinan yang tak berbatas.

Baca Juga: 5 Kelebihan Bila Anda Menerapkan Desain Rumah Bergaya Minimalis

Johan Yang, Executive Vice President PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro, mengatakan inovasi menjadi kata kunci, agar mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Kreativitas dan kolaborasi harus terus diupayakan di tengah segala keterbatasan. Kami melihat ajang Virtual Red Carpet sebagai sebuah solusi yang efektif untuk mempertemukan ide dan kreativitas fesyen top dunia," tutur Johan seperti dilansir dari siaran pers, Selasa (17/11/2020).

Selain itu, dia melanjutkan event ini sejalan dengan misi Viro yang selalu mengedepankan aspek ramah lingkungan, karena penyelenggaraannya tidak menghasilkan banyak carbon footprint.

Baca Juga: Samsung Rilis Galaxy Buds Live Edisi Khusus 51 Tahun Berinovasi

Materi eco faux dari Viro merupakan serat non-natural yang memiliki tampilan dan rasa serupa material alami.

"Generasi baru serat ini bersifat lebih tahan lama, tidak luntur, nyaman dipakai, anti-air, dan dapat didaur ulang," jelas Johan.

Ia mengatakan, eco-faux Viro yang biasanya dipasok untuk fungsi rancang bangunan dan interior ruangan, namun melalui kolaborasi dengan desainer fesyen lokal mampu tampil memukau sebagai karya adibusana.

Pembuktian Material Eco Faux
Gaun-gaun hasil kreasi Jesus Cedeño menjadi pembuktian bila material eco faux ternyata tak hanya bisa dipakai untuk keperluan arsitektur dan interior, akan tetapi juga dapat digunakan dalam industri fesyen.

Baca Juga: Arsitektur dan Desain di Era 4.0, Peluang atau Tantangan?

Kesan elegan yang modern kian terasa kala tim produksi Heart of Hollywood, merekonstruksi ulang karya seni bertajuk 'Kendaraan Langit' karya Joko Avianto, yang juga didukung oleh Viro di tahun 2019 lalu, sebagai latar peragaan digital-nya.

"Ajang Virtual Red Carpet menjadi penyemangat bagi kami untuk melahirkan kolaborasi-kolaborasi strategis lainnya. Kami berinovasi menuju material berbasis bio-polymer yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan berpengaruh pada ketegangan serat yang lebih lentur," pungkas Johan Yang.

Berita Terkait

Dekorasi interior karya Agam Riadi dalam pameran bertajuk Opulent Visions yang diselenggarakan  Conchita Home di Comte Manoir, Senopati, Jakarta. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Dekorasi interior karya Agam Riadi dalam pameran bertajuk Opulent Visions yang diselenggarakan Conchita Home di Comte Manoir, Senopati, Jakarta. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Desain pusat bisnis baru di BSD City NavaPark Business Suites yang dirancang modern. (Sumber: Sinar Mas Land)
Desain pusat bisnis baru di BSD City NavaPark Business Suites yang dirancang modern. (Sumber: Sinar Mas Land)
Dari kiri ke kanan: Alex Buechi, Managing Partner Asia Green Real Estate; Amerta Mardjono, Senior Country Officer IFC; Benjamin Van der Auwera, Regional Lead East Asia Pacific for Green Buildings, Climate Business Department IFC; dan Heru Sucahyo, Director Investment Farpoint Realty (Foto: Dok. Realestat.id).
Dari kiri ke kanan: Alex Buechi, Managing Partner Asia Green Real Estate; Amerta Mardjono, Senior Country Officer IFC; Benjamin Van der Auwera, Regional Lead East Asia Pacific for Green Buildings, Climate Business Department IFC; dan Heru Sucahyo, Director Investment Farpoint Realty (Foto: Dok. Realestat.id).
Press Conference INACRAFT 2025 di JICC, Selasa, 4 Februari 2025. (Foto: Dok. Realestat.id)
Press Conference INACRAFT 2025 di JICC, Selasa, 4 Februari 2025. (Foto: Dok. Realestat.id)