RealEstat.id (Jakarta) - Limbah tekstil dari pakaian bekas atau fabric waste menjadi masalah serius yang harus dihadapi masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Masalah limbah baju bekas ini terjadi lantaran adanya fenomena fast fashion dalam industri fesyen, yang artinya produksi pakaian dilakukan secara cepat dan dalam jumlah besar.
Biasanya, perusahaan fast fashion akan mempercepat produksi pakaian agar produk dapat segera tersedia di pasaran.
Dikutip laman Kumparan yang melansir dari Global Fashion Agenda 2023, total limbah pakaian dan tekstil di seluruh dunia yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 92 juta ton.
Sedangkan data limbah fashion pakaian di Indonesia mencapai 2,3 juta ton setiap tahunnya. Jumlah tersebut setara dengan 12% dari total limbah rumah tangga.
Hanya sekitar 0,3 juta ton limbah kain yang berhasil didaur ulang untuk menjadi barang baru.
Data tersebut berdasarkan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2021.
Baca Juga: Tumbuhkan Kesadaran Pangan Berkelanjutan, LG Helat Kampanye 'Better Life for All'
Inisiatif Mengurangi Sampah Pakaian

Melihat fenomena sampah pakaian bekas tersebut, LG Electronics Indonesia memulai kampanye bertajuk 'Better Life When We Recycle', pada Rabu (26/02/2025).
Insiatif sosial LG ini akan berlangsung selama satu bulan dan bertujuan memperluas kesadaran akan keberadaan fabric waste, serta mengajak masyarakat mengumpulkan pakaian bekas untuk kemudian didaur ulang.
Kampanye fabric waste LG ini merupakan kelanjutan dari program sosial sebelumnya, yakni 'Better life for all', yang berfokus pada isu limbah pangan.
Presiden LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul mengatakan inisiasi mengurangi sampah pakaian ini sesuai dengan semangat untuk menciptakan kehidupan lebih baik melalui refleksi Life’s Good.
Baca Juga: LG Helat Better Life Festival, Ajak Anak Muda Terapkan Gaya Hidup Berkelanjutan
"Fabric waste yang tak dapat terdekomposisi dengan baik dapat menjadi tantangan bagi lingkungan kita," kata Ha Sang-chul.
Kampanye 'Better Life When We Recycle' diadakan dalam naungan LG Loves Indonesia, dan menjadi representasi pilar LG Loves Green.
"Melalui kampanye yang berkelanjutan ini, kami berupaya mengajak semakin banyak orang untuk bersama menciptakan kehidupan lebih baik bagi semua,” ujar Ha Sang-chul.
Baca Juga: Cara Membuat Keset dari Kain Perca, Mudah Dipraktikkan di Rumah!
Kolaborasi dengan Perusahaan Daur Ulang

LG Indonesia menyediakan empat lokasi drop box di tiga kota untuk pengumpulan pakaian bekas dari masyarakat.
Antara lain, Pusat Layanan Produk LG di Jl. Kalianyar No. 42 Kapasari Genteng, Surabaya. Kemudian LG Service Center Jl. Majapahit No. 297, Gemah Pedurungan, Semarang.
Drop box 'Better Life When We Recycle' juga tersedia di LG Service Center Jakarta, serta Kantor Pusat Marketing LG Electronics Indonesia di Gandaria 8 Office, Lantai 23.
Masyarakat dapat menyetorkan delapan jenis limbah pakaian bekas berbahan katun dan bukan polyester, seperti kemeja, celana, seragam, rok, kaos, sprei, jeans dan potongan kain.
Baca Juga: LG Electronics Buka Experience Store di PIK 2, Konsumen Bisa Rasakan Inovasi Terbaru!
Dalam kampanye ini, LG menggandeng perusahaan daur ulang terkemuka di Indonesia, EcoTouch, untuk mengolah seluruh limbah baju bekas yang terkumpul.
Nantinya, pakaian yang terkumpul akan didaur ulang menjadi material insulasi ramah lingkungan dan tempat pensil.
Sementara itu Co-found EcoTouch, Christina menjelaskan bahwa sampah tekstil tidak bisa terurai oleh alam.
Faktanya, banyak limbah pakaian yang berakhir di sungai atau laut.
Dampak limbah baju bekas tersebut tentunya akan menjadi sampah yang menumpuk dan akan mencemari lingkungan.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Aspal Jalan Kota Deltamas Pakai Campuran Limbah Plastik
"Saat ini kapasitas daur ulang sampah pakaian di Indonesia hanya sekitar 300 ton dalam setahun," ungkap Christina.
"EcoTouch mencoba mendaur ulang limbah pakaian bekas menjadi material insulasi untuk kebutuhan rumah," tambah dia.
Christina mengungkapkan proses daur ulang ini bisa menyerap sampah tekstil sekitar 3 kg-10 kg per panel.
Konsumen yang berpartisipasi dalam program 'Better Life When We Recyle', akan diberikan apresiasi berupa diskon sebesar 5% untuk pembelian produk LG melalui website resmi.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News