Tumbuh 39,74%, PT PP Bukukan Pendapatan Usaha Rp9,023 Triliun

Kontribusi pertumbuhan Pendapatan Usaha PT PP berasal dari Induk Usaha sebesar 55% dan sisanya sebesar 45% berasal dari Anak Usaha.

Foto: dok. ptpp.co.id
Foto: dok. ptpp.co.id

RealEstat.id (Jakarta) - Di Kuartal II 2022 lalu, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp9,023 triliun atau tumbuh sebesar 39,74% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding pencapaian tahun 2021, yang mencapai sebesar 6,457 triliun.

Demikian laporan hasil kinerja keuangan perseroan per 30 Juni 2022 (unaudited) yang dinukil dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (IDX).

Sementara itu, kontribusi pertumbuhan Pendapatan Usaha PTPP tersebut berasal dari Induk Usaha sebesar 55% dan sisanya sebesar 45% berasal dari Anak Usaha (PP Presisi sebesar 17%, PP Semarang Demak sebesar 10%, PP Properti sebesar 10%, PP Urban sebesar 3%, dan Lainnya sebesar 4%).

Baca Juga: Kuartal I 2022, Pendapatan Usaha PT PP Capai Rp4,28 Triliun

Pertumbuhan pendapatan yang signifikan juga meningkatkan kualitas nilai Interest Coverage Ratio (ICR) menjadi 3,46 kali (yoy) dibandingkan periode yang sama sebesar 2,71 kali. Selain itu, PTPP juga mencatatkan adanya peningkatan nilai gross margin sebesar 13,61% yang capaiannya membaik dati periode yang sama di tahun 2021 sebesar 12,36%.

"Sampai dengan Kuartal II, PTPP telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp1,898 triliun atau tumbuh sebesar 115% secara yoy dibanding penyerapan tahun 2021 sebesar Rp882 miliar," jelas Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi, kepada awak media.

Capex tersebut telah dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek investasi lanjutan maupun carry over. Adapun komposisi penyerapan Capex sampai dengan Kuartal II adalah sebagai berikut: Anak Usaha Utama sebesar Rp645 miliar, Anak Usaha Non Utama sebesar Rp1,234 triliun, dan Afiliasi sebesar Rp16 miliar.

Baca Juga: Perkuat Kinerja, PT PP Jalankan Strategi 'Asset Recycling'

“PTPP berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp13,550 triliun sampai dengan akhir Juli 2022. Dengan total perolehan tersebut, PTPP masih terus mengejar perolehan kontrak baru di tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen," kata Bakhtiyar Efendi.

Untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru di tahun ini, PTPP akan berfokus kepada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh Pemerintah dan BUMN. Selain itu, PTPP masih optimistis dapat mencapai target laba bersih tahun 2022 seperti yang telah ditetapkan, yaitu sekitar Rp429 miliar.

Untuk mengejar target tersebut PTPP akan berfokus pada penyelesaian beberapa proyek besar dan proyek strategis nasional,” pungkas Bakhtiyar Efendi.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Perwakilan Sharp  menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para pemenang Sharp Content Creator Hunt. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
Perwakilan Sharp menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para pemenang Sharp Content Creator Hunt. (Foto: Dok. Sharp Indonesia)
Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Perumahan Royal Tajur, Bogor. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Indradjati Sidi, Komisaris Thamrin Nine (kiri) dan Iwan Wijaya, Direktur Operasional Thamrin Nine di sela ajang FIABCI Indonesia - REI Excellence Award 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Henry Napitupulu, Direktur Planning & Design Paramount Land; Muhammad Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land; Santi Meilawati, Direktur Paramount Land; dan Chrissandy Dave Winata, Direktur Sales & Marketing Paramount Land berpose di ajang PropertyGuru Asia Property Awards 2024. (Foto: Istimewa)