Tren Mobilitas Mikro di Indonesia Melonjak, Bintaro Paling Signifikan

Beam Mobility mencatat, perjalanan menggunakan moda mobilitas mikro dari stasiun Pondok Ranji Baru dan Stasiun Jurangmangu menjadi salah satu kontributor paling signifikan.

Layanan Micromobility (Mobilitas Mikro) yang makin jadi tren di masyarakat. (Foto: Dok. Beam Mobility)
Layanan Micromobility (Mobilitas Mikro) yang makin jadi tren di masyarakat. (Foto: Dok. Beam Mobility)

RealEstat.id (Jakarta) – Gaya hidup yang lebih sustainable terus meningkat dan menjadi tren di tengah masyarakat saat ini, salah satunya terlihat dari peningkatan penggunaan armada mobilitas mikro (micromobility).

Hal ini pun terlihat dari data operasional Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro berbagi terbesar di Asia Pasifik, yang mencatat peningkatan perjalanan komuter armada Beam Mobility di Indonesia, secara khusus pada hari kerja.

Pada hari kerja dari bulan Januari hingga Maret 2024, Beam Mobility telah melayani 30.233 trip komuter di area Bintaro dengan kenaikan rata-rata 5,53% per bulannya dan 14.917 trip di Alam Sutera.

Country Lead Beam Mobility Indonesia, Ricky Sjofyan mengatakan, Beam Mobility terus berupaya untuk menyediakan layanan mobilitas mikro yang terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Hadirkan Layanan Mobilitas Mikro, Paramount Land dan Summarecon Gandeng Beam Mobility

"Menurut catatan sistem kami, sejak bulan Agustus 2023 sudah terjadi tren peningkatan trip komuter, bahkan pada bulan Desember 2023 di Bintaro tercatat hingga 2.000 perjalanan komuter pada hari kerja," tuturnya.

Menurutnya, hal ini juga menggambarkan bahwa pasar komuter di kawasan Bintaro dan Alam Sutera berkembang cukup pesat dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Dan kami sedari awal sudah berkomitmen untuk mendukung aktivitas para komuter melalui layanan armada sepeda listrik kami,” ungkap Ricky Sjofyan.

Secara spesifik, imbuhnya, terlihat peningkatan perjalanan dengan armada Beam Mobility pada kawasan pemukiman mandiri Bintaro, khususnya pada area perkantoran dan stasiun kereta.

Baca Juga: Beam Mobility Indonesia Sukses Kurangi Emisi 238 Ton CO2 Selama 2023

Berdasarkan data operasional penggunaan armada Beam Mobility, perjalanan dari stasiun Pondok Ranji Baru dan stasiun Jurangmangu menjadi salah satu kontributor yang signifikan bagi jumlah perjalanan komuter di Bintaro dengan 4.157 perjalanan dari 4 titik parkir saja.

Disusul kontribusi perjalanan komuter yang dilakukan dari beberapa area apartemen di Bintaro, yaknu sebanyak 1.702 perjalanan dari lima titik parkir.

“Dan tren penggunaan layanan mobilitas mikro bagi para komuter ini sebenarnya merupakan tren global, di mana secara layanan Beam Mobility seperti di Korea Selatan dan Australia serta Selandia Baru didominasi oleh para komuter,” tambah Ricky.

Selama tahun 2023, penggunaan armada Beam Mobility telah berhasil menghindarkan 238 ton CO2 jika dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan unit sepeda motor.

Data ini diperoleh melalui perhitungan default dari layanan Beam secara real time di tujuh area, sehingga didapatkan jumlah trip, unit yang digunakan serta waktu penggunaan.

Baca Juga: Dukung Sustainable Lifestyle, Beam Mobility Rilis Layanan 'Beam Business Partner'

Sementara itu, Ika Siswanti, salah satu warga Bintaro yang menjadi pengguna setia layanan Beam Mobility mengungkapkan, alasan utama dirinya menggunakan layanan Beam Mobilty.

"Saya adalah pengguna Commuter Line yang setiap hari membutuhkan moda transportasi yang cepat serta efisien dalam hal biaya untuk menuju ke stasiun kereta terdekat. Dan hingga detik ini, armada Beam Mobility selalu memenuhi ekspektasi saya," katanya.

Ika mengatakan, Beam Mobility juga telah menjadi armada pilihan dibanding moda transportasi lain ketika menjelajah area Bintaro.

Berbagai destinasi di sekitar Bintaro sangat mudah dicapai tanpa harus merasa khawatir akan biaya perjalanan yang membengkak.

"Ini benar-benar memberikan kenyamanan dan kebebasan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari saya," tukasnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Ilustraso alasan kenapa bangunan Belanda kuat dan kokoh. (Sumber: CNN Indonesia)
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Dari kiri ke kanan: Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales & Marketing Group Sinar Mas Land) bersama dengan Monik William (Deputy Group CEO Township Development Sinar Mas Land), Jerry Thomas (Owner Cofilab) dan Felicia Chitra (Head of Program Rafa Dance) secara simbolis meresmikan Grand Opening The Hub di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Talkshow bertajuk "Audio-Visual and Design Integration" yang digelar BenQ Indonesia dan Focal Powered by Naim di IDD, PIK2, Sabtu, 19 Oktober 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)
Ilustrasi desain rumah pasif. (Sumber: Raywhite)