Total 800 Unit, Pembangunan Perumahan Tukang Cukur Asli Garut (Asgar) Masuki Tahap Kedua

Terwujudnya perumahan bagi komunitas tukang cukur Asli Garut (Asgar) dinilai merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada pekerja sektor informal.

Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG. (Foto: realestat.id)
Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG. (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Garut) – Program rumah subsidi yang digulirkan Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) turut dirasakan oleh komunitas tukang cukur Asli Garut (Asgar).

Para seniman rambut yang tergabung dalam Asgar Indonesia dan Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) telah dapat menghuni kompleks perumahan subsidi layak huni yang lengkap dengan prasarana, sarana, dan utilitas.

Ketua Asgar Indonesia, Irawan Hidayah mengatakan, Pemerintah telah banyak membantu pihaknya dalam memiliki hunian yang layak. Menurutnya, terwujudnya perumahan bagi para tukang cukur Asli Garut ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pekerja sektor informal.

Baca Juga: PUPR Gandeng Pengembang Bangun Perumahan Berbasis Komunitas di Bogor

"Adanya Program Sejuta Rumah (PSR) ternyata bisa dimanfaatkan oleh para seniman rambut untuk mendapatkan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk memiliki rumah," ujar Irawan Hidayah saat ditemui di Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/5/2023).

Dia mengungkapkan, ide awal pembangunan rumah tukang cukur Asgar bermula saat dirinya mencukur rambut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono—yang juga pelanggan tetap Irawan.

Di 2017, dirinya memberanikan diri meminta agar Pemerintah memberi bantuan dan memfasilitasi perumahan kepada komunitas tukang cukur Asgar, seperti publikasi Program Sejuta Rumah (PSR) di media massa.

Baca Juga: Salurkan KPR FLPP, Bank BTN Terapkan Strategi 'All Out'

Gayung pun bersambut. Menteri PUPR menyatakan siap mendukung perumahan untuk komunitas seniman rambut Asgar. Bahkan Presiden Joko Widodo pun bersedia hadir dalam acara peletakan batu pertama pembangunan kompleks Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG pada Januari 2019 silam.

Untuk pembiayaan, rumah komunitas ini difasilitasi oleh Bank BTN agar para tukang cukur bisa mengangsur rumah dengan KPR bersubsidi.

Perumahan Seniman Rambut Tukang Cukur Asli Garut Asgar PPRG realestat.id dok2
Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Fitrah Nur (kedua dari kanan) saat meninjaun Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG. (Foto: realestat.id)

"Uang muka yang kami bayar pertama kali hanya 1% atau Rp1,5 juta dengan angsuran bulanan Rp800 ribu untuk jangka waktu KPR (tenor) 20 tahun, Rp1 juta untuk jangka waktu 15 tahun, dan Rp1,5 juta untuk jangka waktu 10 tahun.

"Alhamdulillah ternyata ada pengembang lokal asli Garut yang bersedia mendukung program pembangunan rumah komunitas tukang cukur ini. PPRG Asgar siap berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat untuk program perumahan komunitas," terangnya.

Baca Juga: Perumahan Berbasis Komunitas Butuh Dukungan Developer & Perbankan

Sementara itu, Direktur PT Mitra Budiman Propertindo, Irfan Razinurdin, pengembang perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG mengungkapkan, konsep perumahan komunitas sangat cocok dikembangkan, karena memiliki target pasar yang jelas. Dengan demikian, pengembang memiliki kepastian penjualan rumah yang dibangun.

Dia mengungkapkan, Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG memiliki luas lahan 8 hektar yang diperuntukkan untuk 800 unit rumah. Dengan harga jual Rp 150 juta, saat ini perumahan sudah terbangun sekitar 50% atau 400 unit.

Perumahan Seniman Rambut Tukang Cukur Asli Garut Asgar PPRG realestat.id dok3
Perumahan Seniman Rambut Asgar PPRG (Foto: realestat.id)

Rumah yang dibangun memiliki luas bangunan 30 m2 dan luas lahan 60 m2. Bangunan rumah berukuran 6 x 5 meter yang memiliki ruang tamu, dua kamar tidur, dan kamar mandi. Sementara kavling berukuran 6 x 10 meter, sehingga pemilik dapat membangun dapur di bagian belakang rumah.

"Kami sudah bertemu pengurus PPRG dan memiliki kesamaan konsep bersama buat perencana pembangunan rumah berbasis komunitas. Kami juga dibantu Pemda terkait percepatan perizinan dan bantuan PSU dari Kementerian PUPR," katanya.

Baca Juga: Permudah MBR Sektor Informal Miliki Rumah, Kementerian PUPR Gandeng Bank BTN

Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Fitrah Nur menerangkan, berdasarkan arahan Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto, pihaknya akan terus memberikan dukungan terhadap program perumahan komunitas ini.

Para tukang cukur Asgar juga dinilai memiliki kemampuan untuk berusaha dan membayar angsuran yang terjangkau dengan bekerja sama dengan pihak perbankan sebagai penyalur KPR.

"Kebijakan Direktorat Jenderal Perumahan yang didelegasikan kepada Direktorat Rumah Umum dan Komersial siap memberi bantuan PSU untuk jalan lingkungan di perumahan seniman rambut Asgar PPRG. Kami juga mendorong komunitas lain untuk bisa memiliki rumah yang layak huni sesuai dengan Program Sejuta Rumah pemerintah," katanya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)