Tips Renovasi Rumah Menggunakan Teori Feng Shui

Jangan gegabah mengubah dan merenovasi rumah. Jika salah, rumah yang sudah baik secara feng shui, justru berubah menjadi buruk setelah renovasi.

Foto: Pixabay.com
Foto: Pixabay.com

RealEstat.id (Jakarta) - Renovasi rumah, umumnya dilakukan karena pemilik atau arsitek tidak menyangka akan ada kebutuhan dan fungsi ruang baru di rumah seiring dengan berjalannya waktu. Lantas, bagaimana kaitan antara renovasi rumah dengan feng shui?

Perlu diingat, renovasi rumah atau bangunan dapat mengakibatkan perubahan (komposisi atau perhitungan) feng shui. Hal ini terjadi karena bisa saja terjadi perubahan denah rumah asal. Dalam hal ini, ada dua aspek yang bisa dilihat:

Baca Juga: Tips Feng Shui: Cara Aktifkan Energi Positif Ruang di Bawah Tangga Rumah

Pertama Ba Zhai (Feng Shui 8 Gedung/Arah Mata Angin), Titik Pusat Bangunan mungkin bergeser, sehingga perlu dihitung kembali feng shui rumah akibat perubahan (renovasi).

Kedua, Fei Xing (Bintang Terbang). Dalam hal ini, jika perubahan itu meliputi lebih dari 30% dari bentuk asal, maka feng shui rumah harus dihitung apakah masih termasuk dalam periode yang sama atau sudah mengalami perubahan.

Menurut Metode ini, bangunan tiap 20 tahun berganti periode. Saat ini kita memasuki tahun 2016, termasuk dalam Periode ke-8 (2004 - 2023). Apabila bangunan asal didirikan antara tahun 1984 – 2003, termasuk bangunan Periode ke-7. Jika bangunan asal didirikan antara tahun 1964 - 1983, termasuk Bangunan Periode ke-6. Demikian seterusnya.

Baca Juga: Tips Menata Ruang Kerja di Rumah dan Kantor Sesuai Feng Shui

Jadi, apabila kepada bangunan itu dilakukan perubahan, maka jika tidak sama periodenya, dengan sendirinya rumah tersebut akan masuk dalam periode baru.

Oleh karena itu, jangan gegabah mengubah dan merenovasi rumah. Jika salah, rumah yang sudah baik secara feng shui, justru berubah menjadi buruk setelah renovasi.

Apabila bangunan itu direnovasi dalam periode yang sama, tentu saja tidak ada perubahan periode. Akan tetapi kembali kepada masalah pertama, apakah terjadi “pergeseran” Titik Berat dari Bangunan rumah? Jika ada, maka harus dihitung kembali.

Baca Juga: Tips Feng Shui: Mengatur Energi Chi Agar Rumah Membawa Hoki

Perhatikan Tiga Tabu!
Teori feng shui mengisyaratkan, agar jangan sembarangan melakukan renovasi rumah. Dalam feng shui, hal penting dalam renovasi rumah pada tahun tertentu adalah “tiga tabu” atau tidak melakukan pembongkaran pada bagian-bagian tertentu.

Bagaimana logikanya?  Feng shui tahunan (Visiting Star) membagi ruang menjadi 9 sektor (8 sektor mata angin dan 1 sektor tengah). Pola feng shui tahun 2022 bisa dilihat pada gambar.

delapan arah visiting star 2022 feng shui realestat.id dok
Visiting Star (Foto: wofs.com)

Apabila bagian yang akan di renovasi berada di sektor yang buruk, sementara bangunan masih ditempati, maka bunyi dentuman konstruksi saat bangunan direnovasi akan memicu energi buruk tersebar ke sektor bangunan lain dengan cepat.

Baca Juga: Tips Membangun Rumah Sesuai Aturan Feng Shui

Oleh sebab itu, sektor yang ditengarai sebagai sektor buruk di tahun 2016 ini pantang untuk dibongkar.

Bagian yang tidak boleh dibongkar adalah sektor yang memiliki Bintang yang membawa pengaruh buruk, yaitu Bintang 2 atau Bintang Penyakit (Barat Daya); Bintang 5 atau Bintang Apes (sektor Tengah); dan Bintang 3 atau Bintang Percekcokan (sektor Timur). Jika bagian tersebut harus dibongkar, sebaiknya menunggu tahun berikutnya.

Semoga tips renovasi rumah menggunakan teori feng shui ini bermanfaat.

Dr. Mauro Rahardjo dan Lelyana Rahardjo adalah Pendiri Feng Shui School Indonesia. Pasangan suami-istri yang tinggal di Surabaya ini merupakan penulis artikel feng shui untuk RealEstat.id.

Berita Terkait

Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber:  Freepik)
Ilustrasi cara Mengusir tikus dengan kopi. (Sumber: Freepik)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi mengubah HGB ke SHM. (Sumber: Shutterstock)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)
Ruang kerja di perkantoran (Foto: Pixabay)