Ternyata, Dua Properti Termahal di Dunia Ada di Makkah, Kota Kelahiran Nabi Muhammad

Dua bangunan megah di Kota Makkah ini didapuk menjadi yang termahal di dunia, mengalahkan sederet properti ternama di mancanegara.

Dua bangunan termahal di dunia terletak di Makkah, Arab Saudi. (Foto: Wikipedia)
Dua bangunan termahal di dunia terletak di Makkah, Arab Saudi. (Foto: Wikipedia)

RealEstat.id (Jakarta) - Dua properti di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, Makkah, Arab Saudi, masih tercatat sebagai bangunan termahal di dunia. Masjid Al-Haram (Masjidil Haram) menduduki puncak daftar sepuluh properti termahal di dunia dengan biaya pembangunan mencapai USD100 miliar atau sekitar Rp1.413 triliun.

Memiliki kabah sebagai bangunan sentral, masjid yang menjadi kiblat umat Islam sedunia ini mulai dibangun pada masa kepemimpinan khalifah kedua, Umar bin Khatthab, di tahun 17 Hijriyah (638 masehi).

Masjidil Haram merupakan masjid terbesar di dunia dengan total area mencapai 356.800 m2, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah yang memiliki luas 100.000 m2.

Baca Juga: Arsitektur Masjid: Filosofi, Desain, dan Kemegahan Zaman

Dengan luas area tersebut, masjid yang sempat sepi selama masa pandemi ini, mampu menampung jemaah sebanyak 820.000 orang ketika musim haji dan bertambah menjadi dua juta jemaah ketika salat Id.

Menengok sejarah, pembangunan besar-besaran Masjidil Haram dilakukan pada masa Turki Usmani. Pemugaran total masjid antara lain dikerjakan pada tahun 1571, pada masa kekhalifahan Sultan Salim Al-Utsmani. Sebagian bentuk arsitektur dari masa itu hingga kini masih bisa kita lihat di bangunan Masjidil Haram.

Baca Juga: Jadi Lokasi Bunuh Diri, Objek Wisata The Vessel Ditutup

Bangunan termahal kedua di dunia ditempati oleh Menara Abraj Al-Bait di Makkah yang menelan biaya pembangunan USD16 miliar atau sekitar Rp226 triliun.

Dikenal sebagai Makkah Royal Clock Tower Hotel, menara Abraj Al-Bait memiliki jam terbesar di dunia dengan puncak setinggi 93 meter dan bulan sabit emas setinggi 23 meter.

Memiliki tinggi 581,1 meter, Abraj Al-Bait merupakan gedung tertinggi keempat di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai (828 meter), Shanghai Tower di China (632 meter), dan KXJB-TV Tower di Amerika Serikat (628 meter).

Baca Juga: Wah, Rumah-rumah Cantik di Italia Ini Dijual Hanya 1 Euro!

Kompleks bangunan ini dirancang oleh Dar Al Handasah Architects dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan Saudi Binladin Group. Berlokasi di seberang jalan Masjidil Haram, Abraj Al Bait sengaja dibangun untuk menampung jamaah haji yang semakin banyak setiap tahunnya.

Bisnis perhotelan di kota suci umat Islam ini memang tak terlepas dari banyaknya jamaah yang datang untuk haji maupun umrah. Itu sebabnya, Menara Abraj Al Bait dirancang untuk dapat menampung sampai dengan 10.000 orang tamu.

Sementara itu, dinukil dari pathofex.com, posisi ketiga hingga kesepuluh properti termahal di dunia, diduduki oleh Marina Bay Sands, Singapura (USD6,88 miliar); SoFi Stadium, Amerika Serikat (USD5,5 miliar); Apple Park, Amerika Serikat (USD5,3 miliar); Resorts World Sentosa, Singapura (USD4,93 miliar); Wynn Palace, Macau (USD4,2 miliar); The Cosmopolitan, Amerika Serikat (USD4 miliar); One World Trade Center, Amerika Serikat (USD3,9 miliar), Lotte World Tower, Korea Selatan (USD3 miliar).

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Pasca akuisisi, The Grand Eastlakes akan di-rebranding menjadi One Global Centre. (Foto: Istimewa)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
Kingdom Center Tower sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia dan menjadi bangunan ikonik di Arab Saudi. (Sumber: Architec Magazine)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)
The Grand yang akan berganti nama menjadi One Global Centre. (Foto: dok. One Global Capital)
Dari kiri ke kanan: Greg Crone, Iwan Sunito, dan Kengo Kuma. (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Greg Crone, Iwan Sunito, dan Kengo Kuma. (Foto: Istimewa)