Minggu, 22 Desember 2024

Tarif Murah, Homestay Sarhunta Jadi Pilihan Akomodasi Penonton MotoGP Mandalika

Ratusan Sarhunta yang dijadikan homestay dapat dimanfaatkan para penggemar MotoGP yang datang menonton di Sirkuit Mandalika. Berapa tarifnya?

Homestay di kawasan Mandalika, Lombok. (Foto: Kementerian PUPR)
Homestay di kawasan Mandalika, Lombok. (Foto: Kementerian PUPR)

RealEstat.id (Lombok Tengah) - Bagi para penggemar MotoGP yang ingin menyaksikan langsung gelaran balapan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, tak perlu khawatir soal akomodasi dan penginapan. Pasalnya, di kawasan sekitar sirkuit MotoGP Mandalika kini banyak tersebar homestay dengan tarif terjangkau alias murah.

Sebagai informasi, ratusan homestay tersebut merupakan bagian dari Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) yang dilakukan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk menyediakan akomodasi yang terjangkau bagi penonton ajang balap motor internasional MotoGP Mandalika yang akan digelar Maret 2022.

Baca Juga: 398 Homestay Mandalika Jadi Alternatif Akomodasi WSBK dan MotoGP

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rini Dyah Mawarty menjelaskan, Sarhunta tersebut kini menjadi homestay yang dikelola oleh masyarakat di Mandalika serta telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penginapan yang memadai serta harga sewa yang cukup terjangkau.

"Kami sudah menyiapkan ratusan Sarhunta bagi para penggemar MotoGP yang akan datang ke Mandalika. Silakan menginap di homestay Sarhunta yang kami bangun bersama masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika," tutur Rini Dyah Mawarty saat meninjau lokasi Sarhunta di Dusun Ebangah, Desa Sengkol Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (11/1/2021).

Menurut Rini, keberadaan homestay merupakan bagian dari program Sarhunta dilaksanakan Balai P2P Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sebagai upaya mendukung pelaksanaan ajang MotoGP Mandalika. Melalui program tersebut, Kementerian PUPR memberikan bantuan untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni sekaligus menjadi tempat usaha homestay.

Baca Juga: Kementerian PUPR Dukung Turisme Lombok Lewat Program Sarhunta

"Kami tidak hanya ingin merubah rumah menjadi layak tapi juga bisa menjadi tempat usaha berupa homestay sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera. Selain itu, lingkungan sekitar juga jadi lebih tertata dan menjadi destinasi wisata baru di daerah Lombok Tengah karena dekat dengan Pantai Gerupuk," terangnya.

Rini menambahkan, Sarhunta yang ada saat ini telah dilengkapi dengan sarana akomodasi yang memadai seperti adanya tempat tidur, pendingin udara serta kipas angin, serta kamar mandi yang bersih. Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk berswadaya membangun hunian yang layak serta mendampingi masyarakat dengan mendesain homestay dengan ciri khas kearifan lokal agar lebih menarik wisatawan yang datang saat MotoGP berlangsung.

Sarhunta Homestay KSPN MotoGP Mandalika Lombok Tengah NTB Kementerian PUPR realestat.id dok
Interior homestay di KSPN Mandalika (Foto: dok. Kementerian PUPR)

Selain itu, homestay yang ada juga sudah mendapat sertifikat Kebersihan, Sehat, Aman dan Kelestarian Lingkungan atau CHSE dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB serta memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Masyarakat juga mendapat pelatihan tentang tata cara mengelola homestay dan promosi melalui media sosial dan media pemesanan online agar bisa diakses oleh masyarakat.

Homestay Sarhunta di kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika disewakan dengan tarif yang terjangkau, yakni berkisar Rp200 ribu - Rp300 ribuan per malam, tergantung fasilitas yang diberikan. Misalnya, homestay dengan fasilitas kipas angin hanya Rp200 ribuan per malam, dengan fasilitas AC Rp250 ribuan, sementara bila ditambah sarapan (breakfast) Rp300 ribuan.

Baca Juga: Kementerian PUPR Tata Perumahan di Koridor Sirkuit Mandalika Melalui 2 Program

Salah seorang warga yang juga menjadi Ketua Kelompok Penerima Bantuan Sarhunta di Desa Sengkol, Epriyono menjelaskan, dirinya beserta warga lainnya sebelumnya tidak pernah menyangka bisa mendapat bantuan Sarhunta untuk homestay sebagai usaha akomodasi. Sebelumnya rumah-rumah warga kondisinya banyak yang tidak layak huni sehingga warga sangat berterimakasih atas bantuan Sarhunta dari pemerintah ini.

Masyarakat kini juga telah mengelola homestay serta berhasil meningkatkan kesejahteraan karena bisa menyewakan sarana akomodasi dengan harga sewa yang terjangkau. Beberapa warga juga melengkapi homestay dengan tanaman bunga serta berbagai ornamen yang menunjukkan ciri khas Lombok.

"Terima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah membantu kami melalui Program Sarhunta ini. Kami juga siap untuk menerima kedatangan para tamu wisatawan yang akan berkunjung menyaksikan MotoGP karena jarak dari Desa Sengkol ke Sirkuit Mandalika tidak terlalu jauh dan mudah diakses," katanya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi rumah layak huni untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR. (Sumber: BP Tapera)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Kawasan kumuh (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)