Tak Terpengaruh Tahun Politik, Sinar Mas Land Yakin Sektor Properti Tumbuh Positif di 2024

Berkaca dari beberapa Pemilu terakhir, tahun politik ternyata tidak akan banyak berpengaruh pada pergerakan pasar properti di Indonesia.

Dari kanan ke kiri: Hermawan Wijaya (Direktur PT BSDE), Dwi Novita Yeni (Head of Research & Business Intelligence Sinar Mas Land), dan Anton Sitorus (Pengamat Properti) dalam acara Property Outlook 2024 yang bertajuk “Potensi dan Strategi untuk Mencapai Kestabilan Pertumbuhan Properti di Tahun 2024”, pada 1 Februari 2024 di Marketing Office BSD City. (Foto: realestat.id)
Dari kanan ke kiri: Hermawan Wijaya (Direktur PT BSDE), Dwi Novita Yeni (Head of Research & Business Intelligence Sinar Mas Land), dan Anton Sitorus (Pengamat Properti) dalam acara Property Outlook 2024 yang bertajuk “Potensi dan Strategi untuk Mencapai Kestabilan Pertumbuhan Properti di Tahun 2024”, pada 1 Februari 2024 di Marketing Office BSD City. (Foto: realestat.id)

RealEstat.id (Tangerang) – Tren positif masih akan terus terjadi di sektor properti Tanah Air sepanjang tahun 2024 ini. Optimisme di sektor properti ini, ditandai dengan pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Kuartal III 2023 sebesar 1,96% secara tahunan (YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,92% (YoY).

Secara lebih luas, Bank Indonesia pun memproyeksikan pertumbuhan perekonomian Indonesia akan mencapai 4,7% - 5,5% di 2024 yang akan terus meningkat hingga 5,6% di 2025 mendatang. Proyeksi ini mencakup pula potensi sektor properti nasional yang diprediksi akan tetap berada pada grafik yang bertumbuh.

Menurut pengamat properti Anton Sitorus, tahun politik di 2024 ini tidak akan banyak berpengaruh pada pergerakan pasar properti di Indonesia.

Baca Juga: Bank BTN Optimistis Sektor Properti Tanah Air Makin Prospektif di 2024

Dia mengaku, opini umum masyarakat di tahun politik antara lain aktivitas pasar melambat, pengembang menunda peluncuran proyek baru, konsumen dan investor wait and see, ketidakpastian meningkat, dan sentimen pasar melemah dan cenderung negatif.

Namun jika menengok ke belakang, ternyata tidak ada pattern atau korelasi yang signifikan antara kinerja pasar properti dengan dinamika politik selama penyelenggaraan Pemilu.

"Pergerakan pasar properti terlihat lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan bisnis serta pertumbuhan supply dan tren permintaan yang sedang berlangsung di tahun politik tersebut," papar Anton Sitorus dalam acara Property Outlook 2024 bertajuk “Potensi dan Strategi untuk Mencapai Kestabilan Pertumbuhan Properti di Tahun 2024” yang dihelat Sinar Mas Land dan Forwapera di Marketing Office BSD City, Kamis (1/2/2024).

Lebih lanjut, Anton Sitorus mengatakan, di tahun 2024 ini sejumlah strategi hingga insentif disiapkan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan industri properti.

Baca Juga: Inilah Subsektor Properti yang Meningkat, Stabil, dan Stagnan di 2024: Riset Knight Frank Indonesia

Salah satu strategi yang diambil adalah insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak ataupun apartemen siap huni, mulai November 2023-Desember 2024.

"Semua itu memberikan angin segar optimisme sebagai salah satu pendorong utama yang menjaga sektor properti di 2024 tetap bertumbuh. Pertumbuhan properti tahun ini akan diwarnai oleh tren-tren baru yang beradaptasi dengan dinamika pasar,” terang Anton.

Optimisme Sinar Mas Land

Pada kesempatan tersebut, Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, (BSDE)—perusahaan publik bagian dari grup Sinar Mas Land—mengatakan, tahun 2024 ini kondisi ekonomi global maupun nasional dapat memengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti.

Kendati demikian, pihaknya tetap berkeyakinan bahwa strategi inovasi produk Sinar Mas Land yang selalu memperhatikan tren dan kebutuhan konsumen akan dapat menjawab kebutuhan pasar.

Baca Juga: Ibarat Dua Sisi Mata Uang, Pengembang dan Perbankan Gerakkan Sektor Properti dan Ekonomi Nasional

Strategi bisnis yang tepat dengan berfokus pada kemitraan strategis dan juga pengembangan produk dan jasa yang inovatif dan berkualitas. Selain itu diversifikasi portofolio produk dan geografis yang didukung oleh cadangan lahan yang luas menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan.

"Merujuk dari hasil kinerja perusahaan, kami sangat optimistis bahwa tahun ini industri properti akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air,” tutur Hermawan Wijaya.

Melihat optimisme sektor properti di tahun 2024, PT Bumi Serpong Damai Tbk, (BSDE) menargetkan prapenjualan sebesar Rp9,50 triliun pada 2024. Sebelumnya pada 2023, BSDE mencatatkan realisasi penjualan sebesar Rp9,50 triliun yang melampaui target prapenjualan sebesar Rp8,80 triliun.

Baca Juga: Ini Dia, Empat Tren Pasar Rumah Tapak di Jabodetabek: Riset Leads Property

Pada kesempatan tersebut, Dwi Novita Yeni, Head of Research & Business Intelligence Sinar Mas Land memaparkan, dalam menghadapi tahun 2024, terdapat beberapa tren yang diprediksi akan memengaruhi pasar properti.

Generasi milenial diprediksi akan tetap menjadi pasar terbesar industri properti hingga tahun 2045. Sementara peningkatan jumlah Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) di Indonesia dan wellness industry juga turut berpengaruh terhadap tren pertumbuhan industri properti di Indonesia.

Meskipun secara global sempat mengalami kontraksi, jumlah individu dengan tingkat kekayaan yang tinggi di Indonesia tetap tumbuh positif 12% (CAGR 2017-2022) dan menempatkan Indonesia dalam peringkat tiga besar negara dengan pertumbuhan UHNWI tertinggi di Asia.

"Tren lainnya yang kian menjadi sorotan adalah wellness industry. Hal ini seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat atas kesehatan fisik maupun kesehatan mental, yang mendorong pertumbuhan wellness real estate sebesar 21% per tahun dari tahun 2021 hingga 2028," kata Novi.

Baca Juga: Proyek-proyek Mangkrak, Tak Ada Pasokan Perkantoran Baru di CBD Jakarta Tahun Ini

Menurutnya, generasi milenial dan UHNWI sepakat dalam perspektif mereka yang tidak hanya melihat properti sebagai instrumen keuangan. Kedua tipe demografi konsumen ini juga sangat peduli terhadap aspek ESG dan keberlanjutan sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan dan well-being.

Transparansi sebuah perusahaan terhadap inisiatif sustainability dan tanggung jawab sosial turut menjadi penentu bagi generasi milennial dan UHNWI dalam berinvestasi properti.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan pasar terkait wellness industry, Sinar Mas Land telah mengembangkan Biomedical Campus yang bertujuan sebagai wadah ekosistem komunitas sains dan teknologi baik itu pusat penelitian, edukasi, dan fasilitas kesehatan di BSD City.

Baca Juga: Konsumen Kembali Minati Ritel Fisik, Konsep Omni Channel Mulai Dilirik

Hermawan Wijaya menambahkan, untuk memenuhi target penjualan perusahaan pada tahun 2024, Sinar Mas Land memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.

Pada tahun 2024, perusahaan berencana untuk meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp1 miliar hingga 30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial termasuk yang dijual kepada perusahaan joint venture.

"Sejumlah produk properti dengan kategori premium yang mendapatkan sambutan baik di tahun 2023 adalah Nava Park dan Enchante," terangnya.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Paparan Kinerja Bank BTN  Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal I 2024, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Dok. Realestat.id)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)
Kegiatan Fuse Care di Bogor (Foto: Istimewa)