RealEstat.id (Jakarta) - Munculnya pandemi COVID-19 telah berdampak semakin popularnya tren belanja melalui platform e-commerce.
Hal itu, membuat pergeseran dari toko fisik ke ritel online semakin masif, serta turut pula mendorong permintaan terhadap ruang pergudangan dan logistik modern.
Dalam laporan pasar properti terkini, Colliers International memaparkan bahwa sebagian besar pasar logistik Asia Pasifik tetap dalam mode ekspansi.
Baca Juga: Iklim Investasi Properti Akan Rebound di 2021, Apa Penyebabnya?
Andrew Haskins, Direktur Eksekutif Research Colliers International Asia menerangkan, permintaan untuk properti logistik & industri tetap kuat dengan harga sewa yang terus meningkat.
"Popularitas sektor pergudangan dengan investor akan meningkat lebih lanjut, dengan suku bunga batas untuk aset logistik cenderung turun dari waktu ke waktu," jelas Haskins seperti dikutip dari siaran pers Rabu, (10/02/2021).
Menurut dia hal itu akan meningkatkan harga sewa pergudangan modern di sejumlah kota besar di Asia Pasifik. Contohnya saja di Shanghai yang mengalami pertumbuhan hingga 3%.
Baca Juga: Indonesia Dorong Pertumbuhan Properti Data Center di Asia Pasifik
Konsultan real estat global itu juga melihat insentif yang lebih tinggi telah membuat pemilik properti pergudangan di Sydney dan Melbourne menyukai penyewa.
Diperkirakan, harga sewa ruang logistik di kedua kota besar Australia tersebut akan naik 1,0-2,5% pada tahun ini.
Sektor Logistik Indonesia Menggeliat
Sedangkan untuk di Indonesia, Colliers melihat perusahaan-perusahaan high-tech seperti firma berbasis e-commerce, data center atau kendaraan listrik cukup aktif mengembangkan operasinya khususnya di sektor industri.
Baca Juga: Kemenangan Joe Biden Tingkatkan Prospek Properti Asia Pasifik
Kondisi ini kemungkinan akan mendorong pasar industri pergudangan modern semakin menggeliat dan diprediksi akan menjadi sektor pertama yang pulih pada tahun 2021.
Ferry Salanto, Kepala Riset Colliers International Indonesia mengatakan bahwa tidak seperti pasar negara maju lainnya di Asia Pasifik, Indonesia memerlukan waktu untuk pulih sepenuhnya dari pandemi.
"Meski demikian, kami melihat indikasi kuat bahwa pasar industri akan meningkat terutama ditopang oleh kebutuhan akan fasilitas logistik serta industri tangguh lainnya seperti makanan, barang konsumen, dan perusahaan teknologi," pungkas Ferry.