RealEstat.id (Bangkok) – Kendati di tengah masa pandemi, Perusahaan konglomerasi asal Thailand, SCG mencatat keuntungan lebih tinggi pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan tersebut didorong oleh dedikasi seluruh karyawan SCG yang secara ketat mematuhi protokol kesehatan untuk menanggulangi COVID-19, serta kelincahan operasional dan penggunaan teknologi digital untuk mengeksplorasi peluang baru dalam menghadirkan inovasi, produk, layanan, dan solusi di tengah situasi pasar yang menantang.
Selain upaya untuk kelangsungan operasi bisnis, SCG juga terus memberikan bantuan khususnya di daerah dengan tingkat paparan virus COVID-19 yang tinggi untuk membantu mereka melewati pandemi dan kembali ke pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca Juga: 16 RS dan Puskesmas Dapat Bantuan Program SCG #PeduliBersama
Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG, mengungkapkan Hasil Operasi perusahaan yang belum diaudit untuk FY2020 dengan Pendapatan dari Penjualan menurun 9% (y-o-y) menjadi Rp92.396 miliar (USD9.602 juta), sebagian besar dari harga bahan kimia yang lebih rendah dan volume penjualan.
Laba tahun ini tercatat sebesar Rp15.736 miliar (USD1.091 juta), meningkat 7% (y-o-y) dari kinerja yang lebih baik di semua bisnis. Pada tahun 2020, Pendapatan SCG dari Penjualan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA) mencapai Rp58.125 miliar (USD4.030 juta), mewakili 32% dari total Pendapatan dari Penjualan yang meningkat dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga: SCG Bagikan 486 Beasiswa Pelajar SD dan SMP di Sukabumi
Pendapatan SCG dari Penjualan pada Kuartal IV 2020 turun 4% (q-o-q) menjadi Rp45.399 miliar (USD3.222 juta), dari permintaan yang lemah secara musiman di bisnis Cement-Building Materials (CBM), dampak dari COVID-19, dan perputaran Map Ta Phut Olefins (MOC) yang telah direncanakan bisnis Chemicals pada Kuartal IV 2020.
Meskipun penyelesaiannya selesai lebih cepat dari yang direncanakan, yang membantu mengimbangi beberapa kerugian produksi, hal ini tetap berkontribusi pada volume penjualan bisnis Chemicals yang lebih rendah dari biasanya pada Kuartal IV 2020.
Sementara itu, pendapatan dari penjualan turun 8% (y-o-y), terutama disebabkan oleh penurunan volume bisnis Chemicals yang berasal dari perputaran MOC dan penurunan penjualan di bisnis Cement-Building Materials karena efek pandemi COVID-19 terhadap perekonomian.
Baca Juga: Kinerja Meningkat, SCG Catat Laba Rp4,36 Triliun
Laba untuk Periode tercatat sebesar Rp3.757 miliar (USD263 juta) pada Kuartal IV 2020, turun 17% (q-o-q). Hal ini disebabkan kinerja bisnis Cement-Building Materials (CBM) yang lebih rendah akibat perlambatan ekonomi yang masih berlangsung efek dari COVID-19, curah hujan yang tinggi dan banjir di wilayah regional, serta penurunan nilai aset bisnis Cement-Building Materials pada Kuartal IV 2020 dari operasi semen di Myanmar dan Indonesia. Sementara itu, laba kuartalan meningkat 13% (y-o-y) dari pendapatan bisnis chemicals yang lebih baik, terutama didorong oleh biaya bahan baku yang lebih rendah.
Selain itu, Pendapatan SCG dari bisnis di luar Thailand bersama dengan penjualan ekspor dari Thailand tercatat sebesar Rp77.760 miliar (USD5.391 juta) pada tahun 2020, atau 42% dari total Pendapatan dari Penjualan, yang lebih tinggi dibandingkan dengan 41% pada tahun sebelumnya.