Saran Konsultan Real Estat Agar Ritel Mampu Bertahan Saat Pandemi

Beberapa rekomendasi dikeluarkan oleh Colliers International untuk pemilik ritel untuk dapat bertahan dalam situasi wabah Corona yang belum mereda.

Ilustrasi tren belanja online selama pandemi Covid-19. (Foto: Ist)
Ilustrasi tren belanja online selama pandemi Covid-19. (Foto: Ist)

RealEstat.id (Jakarta) - Sejak pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Jakarta pada awal Juni 2020 lalu, retailer dan operator F&B telah memulai kembali operasinya.

Mampukah bisnis retail berjalan dan bertahan dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda jua?

Dalam laporan terbarunya konsultan real estat global, Colliers International mengemukakan bahwa industri ritel Tanah Air tengah mengalami penyesuaian selama mewabahnya Coronavirus.

Kemunculan wabah virus Corona di Indonesia sejak Maret lalu membuat lebih banyak konsumen telah diperkenalkan dengan inovasi dan pengalaman belanja online.

Baca Juga: Babak Baru Bisnis Perkantoran Sewa di Tengah Pandemi Covid-19

Sander Halsema, Head of Ritel Colliers International Indonesia mengatakan semakin banyak konsumen kini lebih memilih layanan belanja tanpa kontak serta memperhatikan protokol kesehatan.

Agar dapat bertahan dan bangkit, peritel harus bisa beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi.

"Kami yakin ada kemungkinan dan inovasi tak terbatas yang akan datang di sektor ritel dalam waktu dekat," tutur Halsema seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (13/08/2020).

Dia menerangkan lebih lanjut, konsumen memilih membeli secara online terutama untuk jenis produk seperti, elektronik, barang rumah tangga dan bahan makanan.

Baca Juga: Strategi Pengembang, Investor dan Penyewa Ruang Perkantoran Saat Wabah Covid-19

Meski demikian, Halsema berujar bahwa ritel fisik akan tetap dikunjungi dan menjadi pilihan belanja yang disukai oleh sebagian besar konsumen, dengan catatan mampu menerapkan strategi yang tepat.

Ritel Butuh Strategi Multisaluran
Colliers International dalam laporannya menyarankan, penting bagi riteler untuk mengembangkan strategi omnichannel atau multisaluran yang kuat.

"Sebelum Covid-19, pengembangan omnichannel sudah berjalan dengan baik. Tetapi pandemi telah mengungkapkan kesulitan yang dihadapi riteler fisik ketika toko mereka tidak diizinkan untuk dibuka dan konsumen menuntut pengalaman berbelanja yang lebih aman," jelasnya.

Terdapat beberapa rekomendasi yang dikeluarkan oleh Colliers untuk pemilik ritel untuk dapat bertahan dalam situasi wabah Corona yang belum mereda.

Baca Juga: Masih Ada Peluang dan Optimisme Pasar Properti di Tengah Pandemi

Pertama, mengintensifkan protokol kesehatan dan meningkatkan penyebaran informasi penting melalui media sosial.

Strategi jangka pendek ini dilakukan untuk membujuk konsumen agar mau mengunjungi toko ritel dan pusat perbelanjaan.

Saran kedua untuk langkah panjang, pemilik ritel harus lebih menerima permintaan dari penyewa untuk skema bagi hasil.

Sedangkan untuk penyewa ritel, Colliers menyarankan agar terus menjaga dan memantau protokol kesehatan serta pembatasan pengunjung di toko ritel mereka.

Berita Terkait

Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik  berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Dalam laporan bertajuk Global Investor Outlook memprediksi pasar properti Asia Pasifik berkembang dengan pesat. (Sumber: Colliers)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Ilustrasi masa depan real estat di Asia Pasifik. (Sumber: Asia Today)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium (paling kiri) mengatakan, developer masih tetap harus bekerja keras untuk memasarkan proyeknya di 2025. (Foto: Istimewa)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)