RealEstat.id (Jakarta) - Saint-Gobain mengajak arsitek muda Indonesia untuk peduli konstruksi berkelanjutan atau sustainable construction melalui kompetisi desain bertajuk Multi Comfort Student Contest (MCSC) 2020.
Vana Ijaya, Managing Director Saint-Gobain Indonesia mengungkapkan inisiatif untuk mendukung konstruksi berkelanjutan merupakan komitmen global yang menjadi DNA perusahaannya.
“Kami mendukung langkah bersama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu mewujudkan dunia yang lebih berkelanjutan," terang Vana, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (25/2/2021) lalu.
Baca Juga: Memahami Ketidaksempurnaan Melalui Gaya Desain Wabi-Sabi
MCSC merupakan kompetisi desain arsitektur bertaraf internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip program Multi Comfort Saint-Gobain.
Tujuannya, mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur yang ramah lingkungan.
Para pemenang dari berbagai negara akan ditantang untuk mendesain proyek revitalisasi di Saint-Denis, Perancis dengan menggunakan produk-produk Saint-Gobain Group.
Di Indonesia, kompetisi desain konstruksi MCSC telah dilaksanakan Saint-Gobain sejak 1 Maret - 15 Desember 2020 lalu itu diikuti 84 partisipan dari berbagai universitas di Indonesia.
Baca Juga: Arsitektur Tradisional Bali: Antara Seni Filosofi dan Modernisasi
Setelah melalui tahap penilaian yang dilakukan dewan juri, karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berjudul “Re(Bond)ir”, terpilih sebagai pemenang pertama MCSC.
Selanjutnya, pemenang MCSC akan dikirim mewakili Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat regional lainnya di Perancis.
Dalam kesempatan yang sama, Apsara Herman, National Marketing Director Saint-Gobain Indonesia menambahkan bahwa ajang Multi Comfort Student Contest (MCSC) dapat menjadi wadah bagi arsitek muda Indonesia dalam berinovasi.
Baca Juga: 3 Desain Rumah di Dunia Ini Mampu Beradaptasi Hadapi Banjir
“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar bagi kami untuk mendorong sustainable construction dan pembangunan yang berwawasan lingkungan,” ujar Apsara.
Sementara itu, Sofian Sibarani, arsitek pendiri Urban+ yang menjadi juri MCSC menjelaskan, konsep pembangunan berkelanjutan haruslah memperhatikan keseimbangan berbagai aspek.
“Perencanaan kota berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi serta sesuai dengan kebijakan nasional yang mendukung kesejahteraan masyarakat” tandas arsitek yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) itu.