RealEstat.id (Jakarta) - Rumah merupakan salah satu hal penting bagi para generasi milenial di Indonesia. Rumah yang baik dan sehat diyakini dapat meningkatkan aset dan investasi generasi milenial, serta mendukung peningkatan perekonomian nasional.
"Rumah bagi generasi milenial sekarang itu sangat penting. Jadi berinvestasilah di perumahan mulai sekarang," ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo, pada Webinar Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Rumah#1 Serial 3 bertema "Investasi Milenial" di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Baca Juga: Bidik Generasi Milenial, Bank BTN Gelar IPEX 2020 Berkonsep Virtual 4D
Menurut John Wempi, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Nasional, pada tahun 2019 jumlah generasi milenial dengan rentang usia 18 - 37 tahun mencapai angka 81 juta jiwa dan pada tahun 2020. Diperkirakan, jumlah generasi milenial mencapai 60% dari populasi penduduk Indonesia.
Dia menuturkan, masa pandemi ini memang sangat mempengaruhi sektor kesehatan. Namun pada hakikatnya sektor-sektor lain juga ikut menanggung dampak dari kejadian ini, termasuk sektor perumahan.
Baca Juga: Mengapa Generasi Milenial Harus Tinggal di Hunian Vertikal?
Akibat dari menurunnya pelaksanaan pembangunan sektor perumahan, berkonstribusi terhadap menurunnya tingkat perekonomian Indonesia pada umumnya, untuk itu Pemerintah terus melakukan terobosan dan upaya percepatan pelaksanaan pembangunan di bidang perumahan.
"Hal ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan di sektor perumahan, baik yang dibangun oleh pemerintah, maupun swasta," katanya.
Rumah Hanya Sebagai Transit
Lebih lanjut, John Wempi menerangkan, rumah bagi generasi milenial bukan lagi sebagai tujuan akhir untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari. Mobilitas mereka yang sangat tinggi menjadikan rumah hanya sebagai tempat transit sementara.
Oleh karena itu, kebutuhan rumah bagi generasi milenial membutuhkan karakteristik khusus. Generasi milenial cenderung memiliki preferensi terhadap hunian idaman yang simple, yaitu dengan menyewa hunian yang berada di tengah kota atau dekat dengan simpul transportasi umum.
Baca Juga: Tips Mudah Generasi Milenial Memilih Produk KPR
Tuntutan akan kebutuhan rumah layak yang sangat tinggi untuk generasi milenial telah menjadi agenda khusus Kementerian PUPR. Beberapa upaya yang dilaksanakan antara lain pembangunan Perumahan di kawasan strategis Transit Oriented Development (TOD).
Dengan menggunakan konsep rumah susun dan dekat dengan pusat kegiatan yang sesuai dengan karakteristik kebutuhan milenial, program inovatif berupa Pembangunan Perumahan Komunitas dan Skala Besar dan penetapan Penyesuaian harga rumah bersubsidi yang dibangun oleh pengembang serta skema Pembiayaan Alternatif melalui PT Sarana Multigriya Finance (PT SMF).
Cenderung Menyewa Rumah
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menerangkan, generasi milenial saat ini memiliki kecenderungan memenuhi kebutuhan tempat tinggal dengan cara menyewa. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian PUPR telah membuat desain rumah susun yang sesuai dengan karakteristik para generasi muda.
Baca Juga: Mau Punya Rumah di Usia 26 Tahun, Begini Caranya!
Desain rumah generasi milenial, imbuhnya, dibagi dalam tiga kelompok, yaitu Milenial Awal (25 - 27 tahun) dengan desain rumah susun tipe 24, Milenial Berkembang (25 - 35 tahun) dengan desain rumah susun tipe 36, Milenial Maju (di atas 35 tahun) dengan desain rumah tipe 45.
"Rumah adalah merupakan tempat tinggal yang aman dan sebagai tempat untuk pembinaan keluarga. Disamping itu rumah juga merupakan aset bagi pemiliknya. Oleh karena itu, rumah bagi kaum milenial merupakan investasi menuju kehidupan di masa yang akan datang," tandasnya.