RealEstat.id (Jakarta) - Pengerjaan rumah dua lantai pertama di Amerika Serikat yang dibangun menggunakan struktur cetak 3D (3D printed) tengah berlangsung. Terletak di Houston, Texas, rumah seluas 4.000 kaki persegi (371 m2) ini akan segera menjadi salah satu bangunan cetak terbesar dan tertinggi di dunia. Hal ini tentu saja membuka peluang perkembangan teknologi pencetakan 3D untuk dipasarkan secara massal.
Proyek rumah ini merupakan hasil kolaborasi selama dua tahun, antara HANNAH, sebuah firma desain eksperimental dan studio penelitian yang berbasis di Ithaca; PERI 3D, penyedia pencetakan konstruksi 3D internasional; dan CIVE, penyedia layanan teknik terkemuka dan kontraktor umum di Houston.
Dinukil dari laman Architizer, desain rumah ini menggunakan metode konstruksi hibrid yang akan menggabungkan modul beton cetak dengan bingkai kayu, yang menjadikan rumah ini salah satu karya cetak 3D pertama yang menggunakan kayu dan beton secara integratif.
Baca Juga: Ini Dia, 13 Bangunan Termahal di Dunia, Urutan Pertama Nilainya Rp1,5 Kuadriliun!
Dipelopori oleh Leslie Lok dan Sasa Zivkovic, asisten profesor di Sekolah Tinggi Arsitektur, Seni, dan Perencanaan di Universitas Cornell dan pendiri HANNAH, proyek rumah ini dimulai dengan tujuan mengembangkan sistem konstruksi cetak 3D yang terukur dan dapat diterapkan untuk tempat tinggal keluarga di masa depan.
Hal ini tentu bukan hal yang mudah, mengingat tantangan membangun struktur tambahan lebih dari satu lantai. Oleh karena itu, Leslie Lok menjelaskan perlunya pengembangan desain yang berkaitan dengan material dan proses konstruksi.
“Setiap aspek proyek, dari konfigurasi spasial keseluruhan hingga detail arsitektur dikendalikan oleh mesin beton cetak 3D. Dengan keahlian teknik struktural dari CIVE dan pengetahuan pencetakan yang luas dari PERI 3D, kami dapat mengembangkan lantai kedua dengan cetak 3D,” kata Lok.
Baca Juga: Yuk Intip Kantor Baru Raja Charles III di Istana Buckingham
Menanggapi hal ini, pihak HANNAH berusaha membuat desain yang lebih mudah diterapkan di pasar AS. Hasil akhirnya adalah sebuah rumah yang memadukan antara kayu dan beton cetak.
“Yang unik dari desain modular kami adalah beton cetak 3D dan rangka kayu digunakan bersama, di tempat yang seharusnya. Ini bukan tentang mencetak beton 3D di semua sudut, tetapi ini adalah desain yang lebih masuk akal,” kata Sasa Zivkovic.
Proyek rumah dua lantai ini menunjukkan kemampuan pencetakan 3D untuk industri konstruksi masa depan. Printer 3D modular—gantry printer COBOD BOD2—hanya membutuhkan satu hari untuk disiapkan, dan pencetakan dapat berjalan 24/7. Meskipun beberapa orang masih dibutuhkan di tempat kerja untuk mengawasi mesin, printer 3D ini melakukan hampir semua pekerjaan berat.
Baca Juga: Steinway Tower: Gedung Paling Ramping di Dunia Rampung Dibangun
Menciptakan campuran pencetakan yang tepat untuk beton merupakan salah satu tantangan yang memerlukan bantuan mitra. Untuk itu, tim pencetakan PERI 3D bekerja sama dengan para insinyur di Quikrete, produsen beton kemasan, untuk memperoleh hasil cetak yang lebih baik. Tim melakukan uji cetak di lokasi rumah pada awal musim panas ini untuk memasukkan berbagai parameter pencetakan.
Merancang rumah cetak 3D adalah bagian lain yang menantang dari proyek ini, karena mesin cetak 3D tidak dapat membaca rencana arsitektur, melainkan barisan kode-kode. Arsitek di HANNAH menggunakan perangkat lunak khusus untuk merancang secara manual jalur yang digunakan mesin cetak untuk menuangkan satu baris beton terus menerus untuk rumah baru. Proses dilakukan secara teliti, dengan pertimbangan struktural dan estetika, sehingga tidak ada kesalahan.