RealEstat.id (Jakarta) – Joko Suranto yang sempat viral sebagai "Crazy Rich Grobogan" terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia (DPP REI) periode 2023 - 2027 di dalam Musyawarah Nasional (Munas) XVII di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Pada masa kepemimpinannya ini, Founder & Chief Executive Officer (CEO) Buana Kassiti Group yang juga Ketua DPD REI Jawa Barat ini, didampingi Raymond Ardan Arfandy sebagai Sekretaris Jenderal.
Joko Suranto menegaskan, sebagai ketua, pihaknya akan mengumumkan kepengurusan lengkap DPP REI untuk periode empat tahun mendatang secepatnya.
Personel yang akan ditunjuk di dalam kepengurusan tidak hanya harus layak dari sisi kompetensi dan kredibitas, tetapi juga yang memiliki komitmen kuat untuk bekerja keras membesarkan REI.
Baca Juga: Buka Munas REI XVII Tahun 2023, Presiden Jokowi: Industri Properti Nasional Jangan Jorjoran Ekspansi
"Mereka yang akan masuk kepengurusan adalah figur-figur terbaik REI yang kami percaya memenuhi tiga syarat yakni kredibilitas, kompetensi dan abilitas," jelas Joko kepada awak media.
Selain tiga syarat tersebut, kepengurusan DPP REI periode 2023 - 2027 merupakan perpaduan dari semua kelompok seperti berdasarkan wilayah regional maupun skala usaha baik pengembang besar, menengah dan kecil. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk merangkul dan menjangkau semua kepentingan anggota REI.
Joko Suranto juga berkomitmen kuat untuk membawa REI solid, guyub, dan berwibawa, sehingga dapat tumbuh bersama-sama.
“REI telah memberikan saya banyak teman, sahabat, dan keluarga. REI juga yang sudah memberikan saya bekal ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Saatnya sekarang saya mengabdikan diri secara penuh untuk organisasi ini dan memperjuangkan kebaikan bagi seluruh anggota REI,” tegas Tokoh Inspiratif Jawa Tengah bidang Ekonomi dan Bisnis tahun 2022 itu.
Baca Juga: Kementerian Perumahan Rakyat: Layakkah Dihidupkan Kembali?
Usai dilantik sebagai Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto akan fokus menyelesaikan berbagai persoalan yang masih menghambat industri properti dan menghambat bisnis pengembang anggota REI lewat beberapa program strategis.
Antara lain dengan membentuk Badan Kajian Strategis (BKS) REI yang nantinya berperan sebagai think tank organisasi dalam meneliti, mengkaji dan merumuskan berbagai solusi persoalan untuk disampaikan kepada pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait.
REI juga akan menginisiasi database properti yang dapat diakses secara digital oleh masyarakat. Database ini penting, karena data akan menjadi tolak ukur dan bahan analisis dalam membahas semua kendala di lapangan. Biasanya, ungkap Joko Suranto, bicara dengan data akan lebih mudah dipahami.
Selain itu, REI akan mengupayakan penyusunan undang-undang khusus properti sebagai “payung” hukum bagi industri properti nasional berkembang lebih cepat di masa mendatang. Joko Suranto juga berjanji untuk memperjuangkan terbentuknya kembali kementerian khusus bidang perumahan dan pengembangan kawasan perkotaan di Indonesia.
Baca Juga: Pengembang Frustrasi: 'Lama-lama Capek Ngurusi Rumah Subsidi'
“Yang terpenting lagi, saya akan terus mendorong sinergi dan kebersamaan di REI termasuk merealisasikan kerjasama antara developer besar nasional dan developer daerah. Serta meningkatkan akses anggota REI ke lembaga keuangan dan alternatif pembiayaan agar tidak tergantung kepada satu lembaga keuangan atau bank saja,” kata peraih penghargaan Mitra Pengembang Bank BTN KCS 2021 dan Top Contributor Mandiri KPR 2022 itu.
Dia mengakui backlog perumahan tetap menjadi perhatian REI yang terus diupayakan untuk bisa ditekan. Menurutnya, untuk menekan backlog, dirinya mengusulkan pemangkasan regulasi yang menghambat.
"Kami juga mendorong agar dilakukan update pendataan terhadap data backlog perumahan guna mewujudkan harapan Presiden Jokowi agar pengembang membangun sesuai data backlog yang benar," harapnya.
Joko Suranto lahir 20 Januari 1969 di Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sebagai anak desa, dia terbiasa hidup sederhana dan seadanya.
Baca Juga: Gandeng REI, Bank BTN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pembiayaan Properti
"Sejak muda, saya terbiasa produktif. Kalau tidak produktif apalagi menganggur itu saya enggak enjoy, rasanya enggak asyik," ujar Ketua Yayasan IKA UNS dan Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Barat tersebut.
Joko Suranto menyelesaikan kuliah sarjana Strata-1 di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan meraih magister hukum bisnis dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Saat ini dia sudah mengembangkan sebanyak 35 proyek properti dari mulai perumahan subsidi, menengah hingga menengah atas. Proyeknya tersebar di 13 kabupaten/kota di Jawa Barat dan di Sumatera Barat. Bahkan, kini bisnisnya merambah pula ke sektor lain seperti bidang perhotelan/resort dan keuangan.
Profil Sekjen DPP REI: Raymond Ardan Arfandy
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP REI periode 2023-2027 Raymond Ardan Arfandy adalah sosok pengusaha properti dan konstruksi sukses asal Sulawesi Selatan. Dia lahir di Makassar, 20 November 1970. Ayah tiga orang anak ini adalah seorang insinyur lulusan Universitas Kristen Petra Surabaya.
Saat ini, Direktur PT Shealka Bangun Property, Komisaris PT Nirwana Hotel Jakarta dan Komisaris Clarion Hotel & Suites Makassar tersebut menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP REI dan Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sulawesi Selatan.
Memiliki background sebagai pengusaha konstruksi, Raymond mulai aktif di REI sejak 2007. Saat ini dia sudah membangun beberapa proyek properti dengan beragam jenis dari perumahan komersial, perumahan bersubsidi, perhotelan dan restoran. Raymond juga sedang menyiapkan proyek hotel resort di Maros (Sulsel) dengan konsep seperti Ubud, Bali.
Baca Juga: REI DKI Jakarta: KPR Makin Susah Diakses Masyarakat, Ini Sebabnya!
"Saat ini mayoritas proyek properti saya memang ada di Sulawesi Selatan. Tapi saat ini saya sedang jajaki ekspansi proyek ke Bogor (Jawa Barat) dan Jakarta," ujarnya.
Sebelum menjadi Wakil Ketua Umum DPP REI, Raymond sudah melalui berbagai jenjang posisi dari bendahara, sekretaris hingga ketua REI Sulsel selama dua periode. Menurutnya, REI adalah organisasi developer tertua dan terbesar saat ini di Indonesia yang sudah banyak pengalaman dan berkontribusi besar dalam mendorong perekonomian nasional.
Raymond mengaku siap untuk bekerja sama dan membantu tugas-tugas Ketua Umum REI Joko Suranto dalam memajukan organisasi perusahaan properti tersebut. Menurutnya, Joko Suranto adalah sosok visioner dan pengembang yang berhasil membangun jaringan bisnis dari bawah.
"Yang selama ini sudah bagus dari kepengurusan sebelumnya akan kami teruskan, bahkan dibuat semakin baik. Pelayanan kepada anggota baik itu pengembang besar, menengah dan kecil di daerah juga akan terus ditingkatkan," tegasnya.
Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News