RealEstat.id (Jakarta) - Menghadapi potensi perlambatan ekonomi akibat wabah Virus Corona (COVID-19), PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (Bank BTN) mengajak para developer dan stakeholder properti untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi menjaga pertumbuhan sektor properti.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury saat membuka acara Developer Gathering dengan tema The Power of Synergy: Kolaborasi yang produktif dan inovatif untuk menjadi yang terdepan di Jakarta, Selasa malam (10/3/2020).
Baca Juga: Perlu Diketahui, Jenis-jenis Akad KPR Syariah
Dalam paparannya, Pahala menilai sektor properti dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa-masa perlambatan ekonomi, karena sektor ini memberikan dampak terhadap 172 lebih sektor industri turunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Berkat dukungan dari para developer, kita bisa melalui kontraksi ekonomi yang terjadi sebelumnya karena itu peran para developer yang setia bermitra dengan Bank BTN layak diberi apresiasi dalam mendukung BTN khususnya dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi,” kata Pahala.
Stimulus Khusus Bagi Developer
Sebagai bentuk dukungan kepada para developer, Bank BTN memberikan stimulus khusus kepada developer dengan rating tertentu, yaitu berupa percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit.
Penghargaan dan apresiasi khusus diberikan kepada sejumlah developer, khususnya yang bergerak di segmen perumahan non subsidi, baik dari jumlah penyalurannya maupun kualitas kreditnya.
Penghargaan tersebut diberikan untuk tiga kategori, pertama adalah developer dengan realisasi KPR online terbaik yang dimenangi oleh PT Arya Lingga Manik, PT Bumi Arta Sedayu (Citra Swarna Group), dan PT Bukit Sarua Development (Rura Graha Group). Para developer tersebut dinilai berhasil mengoptimalkan situs www.btnproperti.co.id dalam merealisasikan KPR.
Baca Juga: 5 Langkah Restrukturisasi Kredit Properti Akibat COVID-19
Kategori kedua adalah developer dengan KYG (kredit yasa griya/kredit kontruksi) terbaik. Penghargaan untuk kategori tersebut diberikan kepada PT PP Properti Tbk, Perum Perumnas, dan PT Adhi Persada Properti. Apresiasi tersebut disematkan kepada developer yang memiliki kualitas & realisasi KYG yang baik.
Sementara kategori terakhir dan utama adalah penghargaan bagi pengembang dengan realisasi KPR tahun 2019 dengan nilai di atas Rp100 miliar. Apresiasi tersebut diberikan kepada enam pengembang, yaitu ISPI Group, GAN Property, Duta Putra Group, Kalindo Group, PT Arya Lingga Manik, dan Perum Perumnas.
“Kami harapkan, para developer dapat terus bekerjasama dengan Bank BTN dan mengoptimalkan layanan maupun fasilitas perbankan yang dimiliki Bank BTN, tidak hanya Kredit Konstruksi, kredit modal kerja namun juga program BTN Solusi yang akan memberikan kemudahan bagi para developer dan karyawannya,” kata Pahala.
Baca Juga: The HUD Institute Berikan Sejumlah Masukan Terkait Omnibus Law Cipta Kerja
Program BTN Solusi adalah program yang memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan payroll/gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial.
“Lewat program ini, kami juga mengharapkan Pengembang dapat mendukung sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menabung, khususnya untuk membeli rumah sesuai dengan tagline Bank BTN ‘Ayo Punya Rumah dengan Bank Tabungan,’” kata Pahala.
Sinergi Bank BTN dan Developer
lebih lanjut Pahala Mansury mengatakan, saat ini sektor properti kembali diuji setelah merebaknya kasus COVID-19 yang berpotensi memukul sejumlah sektor ekonomi Indonesia, seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi.
“Untuk itu, sesuai dengan tema acara ini, The Power of Synergy, kita sama-sama wujudkan kolaborasi yang produktif dan inovasi untuk membantu pemerintah menjaga sektor properti tetap melaju, apalagi dengan banyaknya stimulus yang diberikan Pemerintah maupun regulator,” kata Pahala.
Baca Juga: Wabah Covid-19, Pelayanan Pertanahan ATR/BPN Gunakan Jalur Elektronik
Dia memaparkan, setidaknya ada dua faktor mengapa sektor properti dapat bertahan. Pertama adalah masih tingginya permintaan domestik untuk hunian, baik subsidi maupun non subsidi. Kedua, kebijakan fiskal dan moneter yang pro sektor properti dari Pemerintah untuk mendorong ekonomi diantaranya relaksasi Loan To Value, penambahan anggaran subsidi dan kebijakan BI yang memangkas suku bunga acuan BI Rate untuk memberi stimulus perbaikan ekonomi.
“Saya yakin, kebijakan lain, baik fiskal maupun moneter untuk mengantisipasi dampak COVID-19 akan lebih banyak dan tepat sasaran. Untuk itu kita para stakeholder properti harus meningkatkan produktivitas dan inovasi dan terus memperkuat sinergi,” katanya.
Dia mengungkapkan, tahun ini Bank BTN menargetkan pertumbuhan KPR 8% -10% ditopang oleh pertumbuhan KPR non Subsidi sekitar 13% – 15%. Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini menargetkan pertumbuhan sekitar 3% – 5%.
Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News