Program Sarhunta KSPN Borobudur Dinilai Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sekitar

Program Sarhunta di KSPN Borobudur bukan hanya memperbaiki kualitas rumah, tapi juga mampu meningkatkan ekonomi keluarga penerima bantuan serta warga di sekitarnya.

RealEstat.id (Magelang) - Tiga menteri Kabinet Indonesia Maju mengunjungi pembangunan rumah Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata) di KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Ketiga Menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang didampingi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Warga Dukung Program Sarhunta di KSPN Borobudur

"Homestay yang telah dibangun oleh KemenPUPR ini akan sangat berdampak besar bagi perekonomian warga sekitar Borobudur," kata Luhut Binsar Pandjaitan saat mendatangi salah satu homestay penerima bantuan program Sarhunta untuk pondok wisata (homestay) di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang..

Hal senada juga disampaikan Menparekraf, Sandiaga Uno yang mengapresiasi program PUPR ini. Menurutnya, Program Sarhunta di KSPN Borobudur bukan hanya memperbaiki kualitas rumah, tapi juga mampu meningkatkan ekonomi keluarga penerima bantuan serta warga di sekitarnya.

Baca Juga: KSPN Borobudur Rampung di 2021, Renovasi 785 Homestay

Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, Kementerian PUPR bersama Kementerian/Lembaga terkait dan pemerintah daerah menilai bahwa penataan dan peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar objek wisata di Indonesia sangat diperlukan.

Untuk itu, melalui Program Sarhunta ini diharapkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni bisa ditingkatkan agar lebih layak huni dan bisa menjadi tempat usaha dengan menyewakannya sebagai homestay kepada wisatawan yang datang berkunjung.

"Program Sarhunta ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong sektor pariwisata agar segera bangkit di masa pandemi ini," ujar Khalawi Abdul Hamid.

Baca Juga: Bangun Sarhunta di Borobudur, Kementerian PUPR Alokasikan Rp58,2 Miliar

Sementara itu, Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, K.M. Arsyad menjelaskan, Program Sarhunta di KSPN Candi Borobudur sudah berhasil memperbaiki sebanyak 821 unit rumah yang tersebar di 15 Desa di sekitar Candi Borobudur.

"Dari data yang kami miliki, terdapat 382 unit Peningkatan Kualitas Rumah dengan Fungsi Homestay dan Usaha Pariwisata Lainnya, sementara 439 unit rumah tidak memiliki fungsi usaha pariwisata," terangnya.

Salah satu penerima bantuan Program Sarhunta, Ikhwanto mengungkapkan dirinya sangat beruntung dan bersyukur dapat menerima bantuan Program Sarhunta di KSPN Candi Borobudur.

"Terimakasih Kementerian PUPR yang telah mengubah rumah saya menjadi homestay dan menjadi lebih bagus. Sekarang banya wisatawan yang datang berkunjungan dan bermalam di sini," tandasnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Biaya dan pajak membeli rumah.
Biaya dan pajak membeli rumah.
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Fahri Hamzah, Wamen PKP (Foto: Dok. Kementerian PKP)
Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA)  (Foto: istimewa)
Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) (Foto: istimewa)