Program Sarhunta di 5 Daerah Wisata Serap Anggaran Rp374 Miliar

Program Sarhunta di KSPN sangat diperlukan sebagai pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisata.

Rumah Program Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata)
Rumah Program Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata)

RealEstat.id (Jakarta) - Dalam rangka meningkatkan kualitas rumah di KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional), Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membesut Program Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata). Hal tersebut dilaksanakan guna meningkatkan keswadayaan masyarakat untuk mewujudkan rumah layak huni dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di destinasi pariwisata prioritas.

Program Sarhunta di KSPN ini sangat diperlukan sebagai pemenuhan akses bagi masyarakat terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisata. Selain itu juga untuk mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan serta penataan lingkungan,” jelas Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta beberapa waktu lalu.

Untuk melaksanakan hal tersebut, imbuh Khalawi, pihaknya pun telah menetapkan Petunjuk Pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Pondok Wisata (homestay) dan Usaha Pariwisata Lainnya Dalam Mendukung KSPN.

Baca Juga: Bangun Sarhunta di Borobudur, Kementerian PUPR Alokasikan Rp58,2 Miliar

Kriteria lokasi yang menjadi lokasi KSPN adalah adanya kemudahan akses, ketersediaan daya tarik wisata, ketersediaan amanitas, dan kesesuaian ruang zonasi. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024 setidaknya ada lima lokasi KSPN yang kini menjadi lokasi Program Sarhunta yakni Danau Toba di Sumatera Utara sebanyak 1.811 unit rumah, Borobudur di Jawa Tengah sebanyak 732 unit rumah. Selanjutnya adalah Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 910 unit rumah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 660 unit, dan Likupang di Sulawesi Utara sebanyak 463 unit rumah.

“Total rumah yang kami tingkatkan kualitasnya untuk mendukung KSPN sebanyak 4.576 unit rumah. Total anggaran yang kami salurkan untuk kegiatan ini adalah Rp374,03 miliar,” terangnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR jenis kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan kualitas rumah dengan tetap memperhatikan budaya serta kearifan lokal dan terdiri dari dua jenis yakni perbaikan rumah tanpa fungsi usaha dengan bantuan sebesar Rp35 juta dan perbaikan serta pengembangan rumah senilai Rp115 juta.

Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 1.765 Sarhunta Danau Toba

Sedangkan untuk membentuk kontinuitas atau kesinambungan ruang publik juga dilaksanakan penataan lingkungan berupa pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan berupa jalan lingkungan dan drainase serta penerangan jalan lingkungan. Adapun fasilitas pendukung lain yang disiapkan berupa penunjuk arah, fasad bangunan dan elemen lanskap.

“Nantinya masyarakat dapat memanfaatkan hunian yang telah ditingkatkan kualitasnya untuk usaha homestay, workshop, toko, kuliner maupun usaha atau jasa lainnya,” tandasnya.

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, Direktorat Jenderal perumahan juga telah menetapkan sejumlah persyaratan untuk para penerima bantuan tersebut antara lain Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah berkeluarga, berpenghasilan maksimal Rp6 juta, menguasai tanah dengan bukti yang sah, memiliki dan menempati rumah yang diusulkan serta berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata Indonesia.

Baca Juga: Kementerian PUPR: Para Pekerja Bangunan Program Sarhunta Harus Tersertifikasi

Para penerima bantuan juga harus membentuk kelompok, bertanggung jawab secara tanggung renteng, mendukung pariwisata yang ada di daerahnya serta bersedia mengikuti pembinaan pengelolaan usaha pariwisata.

Salah seorang penerima bantuan Sarhunta di KSPN Borobudir, Suripta mengatakan, dirinya sangat berterima kasih atas bantuan dari Kementerian PUPR sehingga rumahnya kini bisa menjadi homestay bagi para wisatawan. Dirinya berharap wisatawan tidak perlu jauh jauh mencari penginapan karena sudah ada homestay di sekitar Borobudur yang layak huni dan memiliki fasilitas penginapan yang baik.

“Kami yakin perekonomian masyarakat sekitar Borobudur dapat terus meningkat karena adanya bantuan dari program Sarhunta ini. Terimakasih Kementerian PUPR,” katanya.

Baca Juga: Program Sarhunta: 500 Rumah di NTB Direnovasi Jadi Homestay untuk Turis

Hal Senada juga disampaikan Lamun, salah seorang penerima Program Sarhunta di Desa Sukadana di KSPN Mandalika. “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Jika sebelumnya kami hanya menjadi penonton dan penggerak wisata di kawasan ini tapi kali ini kami bisa ikut partisipasi langsung sekaligus belajar struktur pondasi bangunan yang baik serta terlibat dalam pengerjaan langsung rumah,” katanya.

Sementara itu, Epriyono sebagai salah satu penerima bantuan Sarhunta dari Dusun Gerupuk, Desa Sengkol KSPN Mandalika juga mengucapkan terima kasih saya kepada Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten atas usulan bantuan homestay dan perbaikan tokonya. Dia menjelaskan, toko yang juga menjadi rumah tinggal bagi dirinya dan keluarga sebelumnya hanya terdiri dari satu ruang untuk jualan dan satu ruang untuk kamar tidur. Kini tokonya telah diperbaiki serta dibuatkan kamar untuk homestay para wisatawan yang datang berkunjung.

“Sekarang saya dan keluarga bisa tidur di ruangan yang layak dan dilengkapi kamar mandi yang layak. Harapan saya, semoga pemerintah akan selalu memperhatikan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan Saya berjanji akan merawat homestay ini dengan baik. Semoga membawa keberkahan bagi saya dan keluarga serta tempat wisata di sini,” harapnya.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)
Perumahan Subsidi di Gorontalo (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Andriliwan Muhammad, Ketua Umum Appernas Jaya;  Muhammad Syawali, Ketua Umum Asprumnas; Junaidi Abdillah, Ketua Umum Apersi; dan Ari Tri Priyono, Ketua Umum Himperra saat deklarasi GASPERR, Jumat, 15 November 2024 (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Dari kiri ke kanan: Andriliwan Muhammad, Ketua Umum Appernas Jaya; Muhammad Syawali, Ketua Umum Asprumnas; Junaidi Abdillah, Ketua Umum Apersi; dan Ari Tri Priyono, Ketua Umum Himperra saat deklarasi GASPERR, Jumat, 15 November 2024 (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Biaya dan pajak membeli rumah.
Biaya dan pajak membeli rumah.