Profesionalitas dan Melek Teknologi Digital: Modal Utama Agen Properti Pasarkan Produk

Bagi agen properti, teknologi digital kini menjadi marketing tools yang diandalkan, karena jangkauannya tidak terbatas: lintas waktu dan ruang.

Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer EleVee Condominium (kiri) bersama Darmadi Darmawangsa, Presiden Direktur ERA Indonesia di depan maket Elevee Condonimium. (Foto: Realestat.id)
Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer EleVee Condominium (kiri) bersama Darmadi Darmawangsa, Presiden Direktur ERA Indonesia di depan maket Elevee Condonimium. (Foto: Realestat.id)

RealEstat.id (Tangerang) – Agen atau broker properti menjadi salah satu mata rantai penting yang menggerakkan industri properti di Tanah Air.

Selain pengembang, kontraktor, dan perbankan, agen properti berperan penting, menjembatani kepentingan penjual dan pembeli properti.

Hal ini menjadi penting. Pasalnya, penjual ingin propertinya dipasarkan dengan nilai setinggi-tingginya, sementara di sisi lain, pembeli ingin memiliki properti dengan harga serendah-rendahnya.

Bahkan, di era teknologi digital yang kian pesat—di mana calon konsumen makin mudah mencari produk properti impiannya—peran agen properti tetap dibutuhkan.

Baca Juga: Elevee Condominium Tawarkan Hunian Berkonsep Eco Green Living di Lokasi Terbaik Alam Sutera

Di lain pihak, teknologi digital yang makin berkembang justru dimanfaatkan oleh para agen properti untuk mempermudah mereka memasarkan properti.

Menurut Darmadi Darmawangsa, Presiden Direktur ERA Indonesia, perkembangan teknologi justru menjadi alat bantu agen properti dalam bekerja, bukan sebaliknya.

"Untuk itu, agen properti harus belajar memanfaatkan terknologi digital untuk membantu pekerjaannya,” tegas Darmadi dalam acara EleVee Media Talk di Alam Sutera, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, teknologi digital kini menjadi marketing tools yang diandalkan, karena jangkauannya tidak terbatas, lintas waktu dan ruang.

Baca Juga: Diminati Gen Z, Implementasi ESG di Sektor Properti Untungkan Pengembang dan Konsumen

“Saya pernah memanfaatkan video 360 derajat dalam memasarkan unit apartemen. Terbukti dengan video tersebut, konsumen berminat dan membelinya,” ungkap Darmadi Darmawangsa.

Kendati demikian, imbuhnya, teknologi digital hanyalah alat bantu dalam pemasaran. Hal yang terpenting adalah kemampuan agen properti yang bersangkutan.

Menurut Darmadi, aktivitas seperti menjelaskan produk, membandingkan produk dan lainnya, tetap membutuhkan peran agen properti yang profesional.

"Hal ini tak bisa tergantikan, karena menjual properti itu kompleks, agen properti harus bisa menjaga ego konsumen dan penjual karena keduanya memiliki kepentingan yang harus dijaga oleh agen properti,” tegasnya.

Baca Juga: Pesona EleVee Condominium Alam Sutera Diminati WNA Singapura, Apa Sebabnya?

Sementara itu, Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer (CMO) EleVee Condominium menuturkan, peran agen properti dalam pemasaran properti sangat penting, karena pasar berkembang dengan cepat dan perubahan ini harus segera direspon, agar tidak ketinggalan.

“Pemasaran tak bisa lagi dilakukan hanya mengandalkan database. Di EleVee, kami menyiapkan beragam marketing tools, salah satunya dalam bentuk video yang kami distribusikan kepada agen properti,” terangnya.

Lebih lanjut, Alvin Andronicus menjelaskan, saat ini pemasaran secara digital adalah sebuah keharusan, karena dinilai memberi banyak kemudahan.

"Namun di sisi lain, setiap agen properti juga harus meningkatkan profesionalitas dan kompetensi, karena inilah yang akan melahirkan kepercayaan dari pembeli dan penjual," paparnya.

Baca Juga: Kawasan Barat Jakarta jadi The New Territory yang Menawarkan Value of Life

Progres pembangunan Elevee Condominium, Alam Sutera realestat.id dok
Progres pembangunan Elevee Condominium, Alam Sutera. (Foto: Istimewa)

Magnet itu Bernama Tangerang Raya

Pada kesempatan tersebut, Darmadi Darmawangsa menjelaskan, salah satu kawasan yang potensial menjadi pilihan konsumen properti adalah Tangerang Raya.

Berkembang sejak tahun 1990-an, kawasan ini dimotori oleh pengembang swasta skala kota (township) yang membangun secara masif, sebut saja Alam Sutera, Gading Serpong, Lippo Karawaci, hingga BSD City.

Perkembangan ini, menurut Darmadi, lantaran kawasan tersebut tidak hanya dibentuk dengan sengaja, tetapi juga berhasil menarik minat orang untuk membeli dan tinggal di dalamnya.

“Penyebabnya, karena kawasan-kawasan skala kota ini berkembang pesat bersama segala fasilitas dan infrastrukturnya, sementara jumlah penduduknya pun terus bertambah. Ini simbiosis yang positif,” tegas Darmadi.

Baca Juga: Konsep Hunian Eco Green Living jadi Fenomena Baru di Masyarakat Perkotaan

Dengan segala perkembangan yang ada, saat ini harga properti di kawasan skala kota seperti Alam Sutera terus naik, namun konsumen tetap membelinya.

Hal ini terjadi, karena produk properti yang dikembangkan terus berinovasi, sehingga produknya unik dan memiliki nilai lebih.

"Produk seperti inilah yang dicari oleh konsumen karena memiliki nilai tambah, seperti di EleVee Condominium, hunian vertikal ini memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektar yang akan meningkatkan quality of living," katanya.

Selain itu, imbuh Darmadi, Elevee Condominium dikembangkan oleh Alam Sutera, pengembang yang terpercaya, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun.

Baca Juga: Segera Topping Off, Elevee Condominium Digadang Bakal Makin Moncer

Sementara itu, Alvin Andronicus mengatakan, saat ini proses kontruksi dua tower EleVee Condominium menyisakan dua lantai teratas, di mana proses topping off akan digelar pada November mendatang.

"Kami terus mengejar progres pembangunan untuk membuktikan kepada konsumen, karena setelah topping off akan dilanjutkan dengan proses serah terima kunci," ungkapnya.

Alvin menjelaskan, EleVee Condominium mulai dipasarkan saat pandemi, sehingga pihak pengembang berkewajiban membalas kepercayaan konsumen dengan progres pembangunan yang berjalan baik.

"Pasar apartemen hingga saat ini masih belum bangkit dan banyak pengembang terkendala dalam pembangunan, namun Elevee Condominium tetap menunjukkan progres yang signifikan,” pungkas Alvin.

Redaksi@realestat.id

Simak Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terkait

Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)
Ilustrasi perumahan menengah bawah. (Sumber: BP Tapera)