RealEstat.id (Jakarta) - Terbatasnya pasokan lahan kawasan industri di lokasi yang potensial, membuat permintaan investor masih cukup tinggi, meski di tengah ketidakpastian akibat pandemi. Hal ini terlihat dari penambahan pasokan lahan seluas 80 hektar di Modern Cikande, yang berada di Koridor Barat Jakarta.
Dengan penambahan ini, ketersediaan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya mencapai angka 15.575 hektar pada Kuartal II 2021. Demikian informasi yang dinukil dari laporan bertajuk MarketBeat yang dirilis Cushman & Wakefield Indonesia.
Baca Juga: Tol Trans Sumatera: Peluang Besar Investasi Properti
Hal ini mengindikasikan pengembang masih optimistis memandang potensi sektor industri Tanah Air. Pengembang masih mencari kesempatan sambil tetap memantau kondisi pasar dan perkembangan terkait kebijakan Pemerintah, termasuk dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi pasar.
Sementara itu, pasar pergudangan mendapat tambahan 28.209 meter persegi pada inventori pergudangan sewa di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menambah total pasokan pergudangan sewa menjadi 1,87 juta meter persegi.
"Hingga akhir 2021, sekitar 115.000 meter persegi ruang diperkirakan akan memasuki pasar," jelas Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia dalam laporan tersebut..
Baca Juga: Lokasi Strategis, Subang Smartpolitan Dilirik Puluhan Investor Asing
Permintaan lahan industri telah menunjukkan pemulihan yang progresif dalam kuartal II 2021, terutama di Koridor Timur Jakarta. Hal ini ditunjukkan dengan 33,5% kenaikan secara tahunan (YoY) pada serapan bersih atau 52,04 hektar di Jakarta dan sekitarnya.
Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, dalam beberapa kuartal terakhir, Greenland International Industrial Center (GIIC) mendapatkan beberapa transaksi signifikan, dengan porsi 63% dari tingkat serapan bersih di kuartal ini dari sektor otomotif.
Di Koridor Timur Jakarta, Bekasi dan Karawang tetap menjadi area yang paling banyak diminati oleh industri high-tech seperti otomotif termasuk kendaraan elektrik, logistik, dan data center yang diperkirakaan akan terus berkembang. Sedangkan, Tangerang dan beberapa bagian di Koridor Barat Jakarta, lebih menarik untuk industri makanan dan kimia.
Baca Juga: Jababeka Bangun Ekosistem Industry 4.0 Terbesar di Indonesia
Pada Juni 2021, rata-rata tingkat hunian pergudangan sewa di Jakarta dan sekitarnya tercatat pada 83,7%, meningkat 1,3% dari kuartal sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang masih berlanjut menjadi salah satu penyebab lemahnya kenaikan permintaan pada pergudangan sewa, dengan permintaan didominasi dari perusahaan terkait logistik termasuk e-commerce, data center, otomotif, dan consumer goods.
Di sisi lain, harga lahan kawasan industri tetap tidak mengalami perubahan pada kuartal II 2021, sebagai dampak dari berlanjutnya pandemi. Pada Juni 2021, rata-rata harga lahan kawasan industri di Jakarta dan sekitarnya tercatat pada Rp2.542.000 per meter persegi (-1,9% YoY).
"Sementara harga rata-rata sewa pergudangan di Jakarta dan sekitarnya berada pada Rp72.000 per meter persegi per bulan," kata Arief.