Penurunan Tingkat Hunian Pusat Perbelanjaan di Jakarta Berlanjut

Tanda-tanda pemulihan sektor ritel tidak berlangsung lama, karena Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali menyusul peningkatan kasus Covid-19 di akhir Juni.

AEON Mall Jakarta Garden City. (Foto: RealEstat.id)
AEON Mall Jakarta Garden City. (Foto: RealEstat.id)

RealEstat.id (Jakarta) - Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung di seluruh pusat perbelanjaan di Jakarta pada Kuartal I 2021, Pondok Indah Mall 3 yang awalnya direncanakan beroperasi di 2020, mulai beroperasi pada 9 April 2021.

PIM 3 berlokasi di Jakarta Selatan yang terhubung langsung dengan PIM 2 melalui jembatan, menambah sekitar 30.000 meter persegi ruang ritel ke pasar. Demikian data yang dinukil dari Laporan MarketBeat yang dirilis Cushman & Wakefield

Sementara itu, Aeon Mall Southgate—yang juga berlokasi di Jakarta Selatan—diperkirakan akan masuk ke pasar Ritel Jakarta pada akhir tahun ini. Jika penyelesaian proyek ini sesuai dengan jadwal, jumlah total pasokan Ritel akan mencapai 4.663.700 meter persegi pada akhir 2021.

Baca Juga: Ruang Ritel Jakarta: Pasokan Baru Nihil, Tingkat Hunian Stabil

Tidak seperti musim belanja Idul Fitri tahun lalu, pemulihan bisnis ritel yang dinantikan mulai terlihat dalam musim belanja tahun ini. Hal ini dapat dilihat dari peritel yang mampu mencapai sebagian besar “ekspektasi penjualan dalam masa pandemi” mereka.

"Traffic pengunjung di seluruh pusat perbelanjaan di Jakarta pun berangsur meningkat setelah liburan Idul Fitri berakhir, hingga pertengahan Juni 2021," jelas  Arief RahardjoDirector Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia.

Namun disayangkan, tanda-tanda pulihnya keadaan pasar ini tidak berlangsung lama. Pasalnya, peningkatan kasus Covid-19 di akhir Juni yang berlanjut dengan pengetatan aktivitas publik darurat (PPKM Darurat) di Jawa dan Bali. Hal ini diperkirakan akan membawa dampak negatif pada peritel yang baru saja menikmati pemulihan bisnis mereka pada masa liburan.

Rata-rata tingkat hunian di Ritel Jakarta terus menurun pada kuartal ini ke angka 76,6%, menurun sebesar 0,4% dari kuartal sebelumnya. Dengan beroperasinya PIM 3, Uniqlo meneruskan ekspansinya di Jakarta melalui toko terbesarnya, mengisi sekitar 2.800 meter persegi ruang. Sementara itu, Boots, peritel produk kesehatan dan kecantikan asal Inggris, membuka outlet perdananya di Jakarta, di Senayan City dan PIM 3.

Baca Juga: Inovasi Pengembangan Jadi Kunci Industri Ritel Bisa Bertahan Hidup

Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, sejak awal pandemi, tidak ada kenaikan rata-rata harga sewa dan biaya servis pada pasar Ritel Jakarta. Situasi ini diproyeksikan akan berlanjut hingga akhir tahun ini.

Sebelum adanya gelombang kedua Covid-19, beberapa penyewa di pusat perbelanjaan besar Jakarta dengan kegiatan bisnis yang berangsur membaik, telah membayar dengan harga sewa normal. Sementara, beberapa penyewa masih menerima diskon harga sewa atau penundaan pembayaran sewa.

"Kendati demikian, dengan kondisi terkini dan PPKM Darurat yang diimplementasikan, pemilik mall perlu bersiap untuk meninjau kembali kondisi setiap penyewa terkait pandemi ini secara satu per satu, seperti apa yang telah dilakukan pada saat awal pandemi lalu," pungkas Arief.

Redaksi@realestat.id

Berita Terkait

Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Kawasan perkantoran di CBD Jakarta. (Foto: Realestat.id/Anto Erawan)
Pergudangan logistik modern (Foto: Freepik)
Pergudangan logistik modern (Foto: Freepik)
Apartemen di Jakarta Barat. (Foto: RealEstat.id)
Apartemen di Jakarta Barat. (Foto: RealEstat.id)
ILustrasi tarif sewa ritel di Jakarta. (Sumber: freepik)
ILustrasi tarif sewa ritel di Jakarta. (Sumber: freepik)